Act 29

156 4 0
                                    

 ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ °  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ °  

Claudia sedang memintal-mintal rambut berwarna coklat terang, menggulungnya menggunakan roll rambut berwarna merah muda. Setelah rambut selesai Claudia menuangkan lotion rambut bayi ke kepala Claire, keponakannya tergemas.

"Hmm.. smell so good, aunty!" Claire tidak fasih bahasa Indonesia, dia lahir di Swiss dan tinggal disana. Bahasa yang bisa little princess berusia lima tahun ini gunakan secara lancar hanyalah Inggris dan Jerman.

"This is strawberry. Smells nice, yeah?" Claudia mencubit pipi gembul Claire, dia ingin sekali menggigit pipi mochi itu. Jika kalian kira Clair paling gemas, maka lihat dulu adiknya. Travis lebih parah, karena usianya baru enam bulan, tubuhnya benar-benar gembul seperti bakpao berkaki.

Pintu kamar Claudia terbuka, kakaknya, Calista mengunjungi pesta kecil yang diadakan Claudia dan Claire. Calista tertawa melihat Claire, sambil berjalan dia menaikan Travis yang terus bergerak di gendongannya. "You guys have fun?"

"Aye aye, captain!" Jawab Claire tegas seperti bajak laut, membuat dua bersaudara Majid itu tertawa.

Lima minggu setelah sidang pertama yang dijalani Claudia, lima minggu setelah ancaman papa, Claudia tidak bisa bertemu Bara kecuali jika bertemu di persidangan. Sepasang kekasih tanpa status tersebut akan pura-pura rukun supaya media simpati pada mereka. Itu strategi papa Hasyim yang luar biasa tega.

"Odie," sapa kakaknya yang baru tiba dari Jenewa, Swiss kemarin. Calista dan keluarganya kembali lagi setelah bulan lalu sudah berkunjung. Biasanya mereka mengunjungi ibu pertiwi hanya dua kali setahun. Sedangkan saat ini alasannya jujur karena kakaknya khawatir dengan si adik. "Kamu nggak apa-apa?"

Sangat buruk suasana hatinya. Suasana hatinya buruk permanen, musim hujan sepanjang masa, Claudia kedinginan tanpa bara api yang menghangatkanya.

"Aku kangen Bara."

Air mata begitu saja meluncur di pipinya. Claudie terlalu merindukan Bara, dia ingin mati karena tidak bisa bersama Bara. Jika bertemu Bara di pengadilan, Claudia akan memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin menyerap energi sampai pertemuan selanjutnya.

"Kenapa sih papa nggak bolehin aku sama Bara?" Claudia menyeka air mata di pipinya, "kan aku sayang Bara. Aku nggak pernah sayang kayak gini, nggak sama Gab. Salah Bara apa sih? Bara baik banget sama aku. Dia bahkan ngerti waktu aku bilang papa nggak bolehin kita berhubungan lagi. Kenapa sih Bara nggak maksa buat ketemu aku!"

"Papa terlalu sayang sama kamu Claudia." Ya, papanya terlalu sayang dengan anak bungsunya itu. Bahkan sampai sekarang papa masih sibuk mengurusi putrinya yang berusia 24 tahun tersebut. "Coba kamu fikir, anak kamu diculik karena dia terlalu sayang pacarnya. Kamu cemburu nggak?"

"Enggak!"

"Kamu belum punya anak, Di." Jawab kakaknya sambil mengelus-ngelus Travis yang hampir terlelap di pelukan ibunya. "Kalau anak aku ada yang kayak gitu.. jangan sampe. Ya, misalkan aja itu terjadi pasti aku cemburu. Lebih dari cemburu, aku khawatir. Anak aku nggak pantes mendapatkan pengalaman buruk seperti diculik, disiksa gara-gara pacarnya. Cinta orang tua itu terlalu besar, Claudia."

"Percuma kalo cintanya terlalu besar tapi yang dicintai justru malah merasa tersakiti! Itu posesif namanya!"

**

"Saya nggak mesen, mas." Claudia kaget ketika tiba-tiba abang ojek online mengetuk rumahnya, membawakan bungkusan dari salah satu restoran yang tidak pernah ia pesan.

"Yah.. masa sih mbak? Ini bener loh alamatnya, udah dibayar juga."

Bara: Aku beliin lasagna, kentang goreng sama pannacota. Dimakan ya.

Ya tuhan, Bara melihat video live nya. Saat sedang makeup, Claudia bilang dia ingin lasagna tiba-tiba karena ada temannya yang baru posting lagi makan makanan khas Italia tersebut. Bara romantis sekali, Bara selalu seperti ini.. membuat lutut Claudia gemetar karena hal-hal kecil yang lelaki itu lakukan.

Mereka kembali menjalani hubungan seperti sepasang kekasih pada umumnya. Asal papa Hasyim tidak tau mengenai hubungan ini. Mereka merahasiakannya sebisa mungkin dengan taktik yang luar biasa seperti agen mata-mata.

"Eh mas! Iya bener deng itu saya, ini baru dibilangin sama teman saya. Maaf ya mas bikin repot jadinya." Ucap Claudia kepada abang ojek online, sambil menerima lasagna ditambah bonus kentang dan pannacotta yang manis.

Claudia bersiap-siap makan besar, sebelum itu dia menyalakan ponselnya dan memulai proses perekaman video 14 detik ketika makan lasagna untuk di upload. Dalam video tersebut Claudia menulis sebuah pesan rahasia: Finally!!! Love you so much my lasagna.

Maksudnya: Love you so much my Bara.

Bara: Love you too, my Claudie.

 ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ °  

 ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ °  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(kentang goreng berkaki silahkan di nom nom.jpg)


Hope you likey! Claire dan Travis is my favss!

Yours Truly,

Nisa

Yours TrulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang