Act 32

166 7 0
                                    

(play the music)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(play the music)

° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ ° ▪ ☆ ▪ °

Pada akhirnya Claudia memberikan salam perpisahan pada mantan kekasihnya, Bara. Tidak ada yang bisa diperjuangkan, Hasyim Majid tidak akan setuju.

Malam setelah pertengkaran besar dengan papa, Claudia menghubungi Bara, menjelaskan dan mengakhiri semuanya. Entah sudah seberapa lembut Claudia bercerita, tetap saja Bara tidak bisa menerima.

Bara menangis di teater utama ketika sedang menonton premier film Burn House, Hakim harus menyeretnya keluar. Bara mengirim seribu kuntum bunga yang dia sudah hias di apartemen Ana khusus untuk Claudia ke rumahnya. Sang mantan kekasih ingin sekali menerimanya, sayang Hasyim Majid membuang semua pemberian bocah sial tersebut.

Semua kecuali kuntum kecil bunga forget-me-not. Bara tidak ingin dilupakan dan Claudia tau apa arti bunga kecil ini. True love.

**

Koper-kopernya sudah siap. Claudia akan meninggalkan Indonesia ke Jepang.

Setelah semua prahara di tanah airnya, Claudia tidak akan bisa melanjutkan hidup tanpa menarik karbon monoksida ketika bernafas. Hidupnya di Jakarta sudah seperti racun. Tidak juga Los Angeles, dia tidak bisa kembali kesana, dia tidak ingin. Jadi untuk yang kesekian kalinya Claudia merantau lagi, memulai hidup baru.

Temannya menawarkan pekerjaan di Jepang. Bekerja sebagai makeup artist untuk garapan film yang akan segera diproduksi tahun ini. Tanpa fikir panjang Claudia menerima tawaran itu.

Meninggalkan ayahnya dan Barasmara.

Keduanya bagai air dan api, tidak bisa disatukan walau telah berapa kali mencoba. Sudah berapa kali Bara datang ke rumah, memohon-mohon pada papa agar diberi restu namun hasilnya sama. Hasyim Majid bukan orang yang berubah fikiran setelah mengambil keputusan. Claudia sangat mengerti itu.

Claudia sudah bersiap-siap membawa tiga kopernya. Satu kopernya berisi baju, satu koper khusus makeup dan yang satu lagi berisi sepatu, tas, beauty product dan makeup pribadinya. Untuk ukuran seseorang yang akan pindah tempat tinggal bawaannya tidak banyak. Seakan Claudia sudah biasa pindah kesana kemari.

Sebelum menuju bandara, perempuan itu membiarkan dirinya beristirahat sejenak. Mata Claudia sudah siap terpejam untuk tidur siang, dia harus memupuk enerji karena nanti malam pesawatnya akan berangkat.

Baru beberapa detik Claudia memejamkan mata, seseorang menekan bel rumahnya. Sudah pasti bukan Bara, Hasyim menyewa pengawalan khusus untuk menendang lelaki itu jika bertamu ke rumahnya.

Karena sendiri di rumah, mau tidak mau Claudia bangkit untuk membuka pintu. Di balik pintu Anastasia Arias dengan gaun warna kuning menyala berdiri, membawa seiris senyum pedih di wajahnya.

Yours TrulyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang