"Bil, gue mau juga dong cipika cipikinya" goda Bara.
Bila tidak menggubrisnya, ia masuk ke mobil begitu saja. Ia duduk disebalah Kenzo yang membawa mobil.
"Gue kira, lo bakalan lupa lagi Ken" Bila memulai pembicaraan setelah sekian lama kesunyian.
"..."
"Lo kemaren kenapa gak jengukin gue ken?" Tanya Bila lagi.
"..."
"Ken, gue ngajak lo ngomong!" Bila mulai kesal.
"..."
"Kemaren gue liat Ig lo, dan ada foto cewek. Itu siapa?"
"Bukan urusan lo" Kenzo sempat kaget, tapi ia sadar Bila tidak mengetahui siapa cewek yang ada dalam foto tersebut.
"Cie cemburu..." Goda Bara
"Gue gak cemburu, dan lo diem aja" omel Bila. "Gue pacar lo ken" jawab bila mempertegas kata Pacar.
"Kita cuma main-main aja, kalau lo lupa"
"Dan gue rasa, gue udah bilang ke lo kalau gue bakalan serius dengan hubungan ini"
"Serius buat jadiin gue pelampiasan lo. Biar Lo bisa move on dari Ringga" jawab Kenzo menoleh Bila sebentar dengan sinis.
"Ringga? Jangan bilang Ringga Aktor terkenal itu?". Tanya Bara kaget setalah dari tadi menyimak.
"Bagaimana kalau gue beneran suka sama lo bukan karena pengen move on dari Ringga. Tapi karena hati gue murni milih lo" bila menoleh kearah Kenzo yang masih serius mengemudi. Dan memgubris pertanyaan Bara lagi.
"Lo lupa? Kemaren gue bilang jangan jatuh cinta sama gue. Udah lah Bil, gue cukup berbaik hati antar jemput lo sampe 10 hari kedepan?"
"Gue belum bilang sama lo tentang 10 hari kedepan Ken" ucap Bila bingung.
"Ah, kemaren kita ketemu keysa dan dia yang bilang" cepat-cepat Stefan menjawab. Bila hanya mengangguk.
"Gue bakalan bikin lo suka sama gue dalam 10 hari Ken"
"Jangan mimpi" singkat padat jelas dan tegas.
****
Disinilah Bila sekarang di rumah Kenzo, setelah seharian merengek ingin kerumah Kenzo.
"Hi Tante" bila menghampiri Sonya yang sedang masak di dapur.
"Lah kok bisa kesini?" Tanya heran.
"Aku ikut Kenzo, mau ketemu mertua" bila cengengesan
"Ngarep" celutuk Bella yang sedang bermain berbie di meja makan. Bila membalas dengan mencibir.
"Tante masak apa. Aku bantu ya"
"Gak usah ikut campur deh, ntar malah mubazir" sela Kenzo baru datang yang sudah menggnti seragamnya.
"Iya sayang, sini bantu Tante" ucap Sonya lembut.
"Aku ganti baju dulu tant"
"Lo bawa baju ganti? Wah bener-bener udah ngerencanain ya" sindir Kenzo. Bila hanya bisa mendengus kesal.
Bila sudah mengganti pakaiannya. Ia membantu sonya masak. Bila memang tidak pintar masak tetapi dia bisa jika di arahkan. Biasanya Hanum selalu mengajarkannya memasak.
Bila dan Sonya menyelesaikan masakan mereka. Dan menata di atas meja makan.
"Ken ajak Bella makan" Kenzo yang dari tadi bermain game di meja makan hendak beranjak.
"Aku aja ken" sela Bila lalu berlalu. Kenzo kembali duduk dan melanjutkan gamenya. Bila mencari Bella yang ternyata ada diruang keluarga.
"OMG Bella, kamu ngapain manjat lemari gitu. Turun turun" ucap bila dari kejauhan.
"Aku gak bisa turun kak" keluh Bella, ia sudah mencoba turun tapi gagal.
Brak
Bella menyenggol vas bunga kaca yang ada di lemari, sontak Bila mendekat karena Bella oleng. Bila tidak peduli lagi kalau sekarang ia menginjak serpihan kaca.
"Sini" Bila merentang kan tangan membiarkan Bella masuk dalam pelukkannya. Ia menurunkan Bella lagi.
"Jangan gini lagi ya, berbahaya. Udah duduk manis sini aja" Bila mengumpulkan serpihan kaca yang besar menggunakan tangannya.
Sonya dan Kenzo yang mendengar suara benda jatuh langsung mendekat.
"Mama" Bella berlari mendekati Sonya. "Maafin Bella ma" bella memeluk Sonya erat.
"Ken bantuin Bila bersihin itu" Sonya menunjuk kerah Bila yang sedang membersihkan.
Kenzo mendekat. Mereka membersihkan serpihan kaca dalam diam
"Akhirnya selesai" ucap Bila kemudian berdiri, melangkah meninggalkan Kenzo.
Kenzo melihat darah, ia mengikuti arah darah tersebut. Yang berakhir di kaki Bila
"Bil, berhenti!!" Sontak teriakan Kenzo membuat Bila berhenti dan mentap Kenzo heran.
Kenzo mendekat. Ia menggendong Bila ala bridal style untuk kedua kalinya.
"Romantis banget, kenapa sih" tanya Bila terkekeh senang.
"Gak liat lantai rumah gue ternodai karena darah lo menyebar kemana-mana" jawab Kenzo ketus
"Kak Bila kenapa kak?" Tanya Bella yang melihat Bila digendong.
"Bel, minta kotak P3K sama mama gih, bilang kak Bila luka" Bella langsung berlari meninggalkan Kenzo yang membawa Bila ketepian kolam yang bersebelahan dengan ruang keluarga dan ruang makan.
"Ini kak" bella menyerahkan kotak P3K.
"Makasih Bel, sana makan duluan sama mama" ucap Kenzo.
"Au sakit Ken" keluh Bila ketika Kenzo membersihkan sisa darahnya.
"Baru juga di bersihin belum di apa apain" kenzo mendengus kesal.
Kenzo membersihkan luka Bila tanpa bersuara, begitu juga Bila. Kenzo mengeluarkan 2 serpihan kaca dari telapak kaki Bila.
"Selesai" ucap kenzo dan menoleh kerah bila yang terdiam. Ternyata Bila menangis menahan rasa sakitnya. Kenzo mengusap lembut pipi Bila menghapus airmata Bila.
"Jangan nangis dong, cengeng banget, makin jelek tau" goda Kenzo. Ia tersenyum tipis melihat Bila menangis.
Bila memukul Kenzo yang bercanda. Ia juga makin nangis sejadinya.
Kenzo berdiri menggapai bila untuk masuk kedalam pelukannya, Bila yang duduk di kursi pun menyandarkan kepalanya di perut Kenzo.
"Hobi banget nangis" Kenzo mengusap rambut Bila.
"Kayaknya aku harus sering nangis deh, biar dipeluk gini" ucap bila yang membalas pelukan Kenzo.
Mendengar itu Kenzo melepaskan pelukkannya, tapi ditahan Bila.
"Gak mau lepas" rengek Bila.
Drrrtt suara perut Kenzo membuat bila menoleh keatas, melihat wajah Kenzo.
"Laper?" Tanya Bila lembut, di balas anggukan Kenzo dan tersenyum kikuk. Bila juga tersenyum melihat tingkah Kenzo. Ia melepaskan pelukkannya dan berdiri.
"Hayu makan, tapi gendong aku kaya tadi ya" goda Bila. Sontak Kenzo meninggalkan Bila begitu saja.
Bila cemberut melihat kepergian Kenzo, ia berusaha jalan sendiri. Tetapi Kenzo kembali lagi, meletakkan Bila dipunggungnya. Bila pun mengambil kesempatan menenggelamkan kepalanya di leher Kenzo menghirup harumnya parfum milik kenzo. Ia terus saja tersenyum, senang di perlakukan seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA
Historical FictionSelamat tinggal, Aku akan melupakan mu seperti kamu melupakan aku ~Bila Tunggulah aku sedikit lagi. Bersabar lah ~Ringga **** Katanya, cinta datang karena terbiasa. Jadi tetaplah disisiku, agar aku bisa mencintaimu ~Bila Jangan jatuh cinta padaku Bi...