Pagi-pagi sekali Bila sudah bangun, ia menyiapkan bekal untuk dibawa kerumah sakit. Bella juga sudah bangun, ia sempat menangis beberapa kali.
Pertama karena tidak mendapatkan sonya setelah bangun dan kedua setelah tau Yuda kecelakaan.
"Bel, kita berangkat sekarang" seru Bila yang di jawab anggukan Bella.
"Apa papa akan baik-baik aja kak?" Tanya Bella ketika sudah berada di mobil.
"Kita berdoa aja ya Bell" Bila mengelus puncak rambut Bella.
"Kakak beneran pacaran sma kak Kenzo?" Tanya Bella lagi yang kini menoleh kearah Bila yang serius menyetir
"Udah enggak" Bila tertawa paksa.
"Kok bisa, padahal aku kan udah setuju" cibir Bella
"Kamu sih kelamaan setujunya"
"Balikan lagi aja kak" ucap Bella polos.
"Kenzonya gak mau gimna dong"
"Harus mau, nanti aku paksain" serunya semangat.
Bila terkekeh senang mendengar ucapan Bella.
Setibanya mereka di rumah sakit, Bella dan Bila jalan berbarengan, tangan kiri Bila menenteng Bekal yang ia masak sementara tangan yang lainnya menggenggam tangan Bella.
"Mama..." Teriak Bella ketika memasuki salah satu ruangan VIP. Buru-buru Bila mengintrupsi Bella untuk tidak teriak. "Jangan teriak Bell" tegas Bella.
Ia juga melepaskan genggamannya, membiarkan Bella menghampiri Sonya. Anak dan ibu itu saling berpelukan membuat Bella kembali merindukan sosok ibunya.
"Pagi tant" sapa Bila mengalihkan perhatian Sonya. Sontak sonya kaget melihat penampilan Bila.
Menggunakan dress hitam Selutut, tak ada make up bahkan lipstik. Hanya menggunakan sendal jepit miliknya. Serta rambut yang dikucir, sangat tidak cocok dengan pakaian yang ia gunakan. Tapi Bila masih terlihat cantik.
"Kenapa dengan penampilan kamu Bil?" Tanya sonya menghampiri Bila.
"Semalam Bila terburu-buru tant, sampe lupa ganti baju" Bila terkekeh malu.
"Ya ampun, maafin tante ya Bil" ucap Sonya memeluk Bila erat.
"Aku juga mau pelukkan" sela Bella.
"Owh iya tant, Bila bawa sarapan buat tante sama Kenzo"
Bila meletakkan bekalnya di atas nakas, sambil membuka dan menyediakan makanan untuk Sonya. "Ini tant, makan dulu"
"Kamu baik banget sayang" Sonya mengambil uluran Bila. Ia begitu bangga dan menyayangi Bila. Menurutnya Bila gadis yang manis.
"Kenzo mana ya tant?" Tanya bila ketika tidak menemukan Kenzo sejak tadi.
"Mereka masih tidur" Sonya mengarahkan dagunya kearah belakang Bila sambil sesekali menyuapkan makan untuk dirinya dan Bella. Padahal anak kecil itu sudah makan saat dirumah tadi.
Bila menoleh kebelakang, ia begitu kaget melihat ada sosok lain yang bersama Kenzo.
"Cewek yang selama ini Kenzo sukai adalah Keysa?" Bila mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Ia masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Mereka berdua tidur cukup pulas. Keberadaan mereka berdua saja sudah cukup meyakinkan kalau mereka adalah sepasang kekasih. Apa lagi ditambah dengan Keysa yang tidur dipangkuan Kenzo.
Apa itu masih kurang jelas untuknya. Seketika Bila bingung, apa yang akan ia lakukan nanti setelah mereka bangun. Pura-pura tidak mengerti dengan hubungan mereka atau memarahi mereka karena membohongi nya.
"Bil.." panggil Sonya.
"Kamu kenapa Bil?" Tanya sonya tak mengerti dengan sikap Bila yang tiba-tiba diam. Sonya mengikuti arah pandangan Bila, dan ia mulai mengerti ada yang tidak beres dengan hubungan anaknya dan Bila. Tapi sonya tidak bisa berbuat apa. Ia tidak mau ikut campur dalam hubungan percintaan anaknya.
"Ah gak papa tant. Oh iya, setelah makan tante pulang aja. Om yuda biar Bila yang jagain" ucap Bila setelah sadar dari lamunannya.
"Gak usah bil, sebaiknya kamu aja yang pulang"
"Gak papa kok tant, kita gantian. Sepulangnya tante nanti baru Bila pulang ke rumah. Okay" Bila berusaha meyakinkan yang akhirnya di tanggapi anggukan Sonya.
"Tante bakalan segera kembali Bil"
"Gak usah buru-buru tant". Jawab Bila.
--------
Sonya pergi setelah menghabiskan makanannya, Bella tetap bersama Bila ia bahkan duduk di kursi samping ranjang tempat tidur Yuda. Sementara Bila berada didepannya yang terus melihat kearah Kenzo dan Keysa yang masih tidur pulas.
"Dari sekian cewek yang ada di sekolah kita kenapa harus Keysa sih Ken?" Tanya Bila dalam hati dan tanpa disadari ia menangis dalam diam.
Kenzo mulai menggerakkan tubuhnya pertanda akan bangun. Buru-buru Bila menghapus air matanya.
"Lo kenapa disini?" Kenzo menghampiri Bila. Ia melihat penampilan Bila yang sangat kacau. Kenzo merasa bersalah karena tidak memberi kabar sedikitpun terhadap Bila. Melihat penampilan bila sekarang saja ia sudah tau bahwa Bila pasti menunggunya sangat lama semalam.
Tapi apa yang akan Kenzo katakan, maaf kah? Dan maaf untuk apa yang akan ia sampaikan sekarang? Maaf karena tidak memberinya kabar? Maaf karena tidak bisa menempati janji atau maaf karena memperlihatkan hubungannya antara Keysa dengan dirinya kepada Bila.
Rasanya sangat sulit untuk mengatakan maaf itu.
"Gue nganterin Bella sekalian jagain Om Yuda selagi tante pulang" jawab Bila tanpa mengalihkan pandangannya dari Yuda.
Bila dengan sengaja tidak menatap Kenzo, rasanya sangat berat. Ingin rasanya marah tapi ia bukan siapa-siapa. Ingin rasanya menangis begitu kencang tapi untuk apa? Kenzo tak akan memeluknya seperti sebelumnya. Haruskah ia pura-pura tegar seperti saat ini.
"Mama mana?" Tanya Kenzo lagi. Berusaha mengajak Bila berbicara.
"Mama pulang, dan sebaiknya kamu makan dulu" bila bangkit dari duduknya, ia mengambil makanan dinakas dan membawa ke meja dekat sofa.
Disana masih ada keysa yang tidur. "Key..." Bila mencoba untuk membangunkan Keysa tetapi dicegah oleh Kenzo.
"Jangan di bangunin, keysa terlalu lelah" Kenzo mengikuti Bila.
Bila mengangguk mengiyakan kemudian meninggalkan Kenzo lagi.
"Nanti setelah makan, lo sebaiknya pulang dulu aja. Om yuda biar gue sama Bella yang jagain, ya kan bel" bella membalas dengan anggukan.
"Gue pergi setelah bangun"
Bila hanya mengangguk dalam diam. Ia cukup malas walau hanya sekedar berucap. Tak lama Keysa bangun dari tidurnya, matanya berakhir pada Bila yang menatapnya datar.
"Bil?" Ucap Keysa begetar. Ia begitu syok melihat keberadaan Bila, seharusnya ia tau Bila pasti akan datang.
"Hmm"
"Gue..."
"Kita pulang sekarang Key" Kenzo memotong pembicaraan Keysa dan Bila bahkan ia menarik tangan Keysa paksa."Dia siapa kak?" Tanya Bella ketika Kenzo dan Keysa pergi.
Bella juga membuyarkan lamunan Bila. "Teman kakak dan mungkin pacarnya Kenzo"
"Pacar kakak aku?" Tanya Bella meyakinkan, Bila mengangkat bahu tak tahu.
"Aku gak menyukainya kak" adu Bella.
"Dulu kamu juga gak suka sama aku, buktinya sekarang suka" goda Bila."Beda kak"
"Beda apanya?"
"Gak tau ah, kakak nyebelin" Bila tertawa lepas melihat ekspresi kesal Bella.

KAMU SEDANG MEMBACA
BILA
Historical FictionSelamat tinggal, Aku akan melupakan mu seperti kamu melupakan aku ~Bila Tunggulah aku sedikit lagi. Bersabar lah ~Ringga **** Katanya, cinta datang karena terbiasa. Jadi tetaplah disisiku, agar aku bisa mencintaimu ~Bila Jangan jatuh cinta padaku Bi...