"Dan lo pacaran sama cewek murahan ini!!" ~Bila
Waktu istirahat tiba, hampir semua siswa berhamburan keluar begitu juga dengan Bila dan Keysa. Seperti biasa mereka akan menghabiskan waktu di kantin."Bil, lo yakin bakalan terima siapa aja" Keysa bergidik ngeri dengan keputusan temannya ini. Kini ia dan Bila berjalan santai menuju kantin, tidak dengan beberapa siswa yanv berlarian takut kehabisan tempat duduk mungkin
"Iya key".
"Kalau cowoknya jelek gimana?"
"Gakpapa"
"Kalau cowonya yang suka bikin onar gimana"
"Gapapa"
"Kalau cowonya.."Bila jengah dengan ocehan keysa yang tiada hentinya. Ia menghentikan langkahnya dan menjawab. "Gapapa Key, kan cuma buat seminggu. Kok lo bawel banget sih. Gue tu ya ma..."
"Gue mau lo jadi pacar gue" ucap seseorang yang berjalan melalui nya.
"IYA" Bila spontan menjawab, sebenarnya dia sedikit kaget tapi kata iya lolos begitu saja dari mulutnya.
Sontak jawaban Bila membuat keysa maupun Kenzo cs kaget. Keysa menutup mulutnya dengan kedua tangannya tak menyangka, sementara kenzo menghentikan langkahnya menoleh kebelakang melihat Bila yang membatu di tempat.
"Gue gak salah dengarkan? BILA KENZO JADIAN!!!" suara toa Bara membuat gempar satu sekolah, semua tatapan tertuju ke arah mereka. stefan membekap mulut Bara terlambat tapi setidaknya menghindari kata yang lain lagi.
"Akhh" Bila meringis sakit setelah Kenzo menarik tangan Bila secara paksa. Ia membawa Bila ruang musik yang sepi.
"Lepasin!!" Bila masih memberontak hingga akhirnya Kenzo melepaskan tangannya.
"Kenapa lo terima gue, seharusnya lo nolak gue seperti lo nolak teman-teman gue"
Bila kembali dibuat syok dengan perkataan Kenzo, jawaban apa pun membuat dia selalu salah.
"Kalau lo gak mau di terima kenapa nembak" Bila membuang muka kesal.
Kenzo hanya diam, ia lalu duduk."Apa kali ini juga Taruhan?!" Tanya Bila dengan suara sedikit lembut tidak kasar seperti sebelumnya.
"Tau apa lo soal taruhan" ejek Kenzo tersenyum mengejek
"Semuanya mungkin, yang jelas kalian semua nembak gue cuma sekedar obsesi doang" Bila ikut duduk, kini mereka berhadapan tetapi saling membuang muka.
"Dan nyatanya lo terima gue, apa lo diem-diem terpesona dengan ketampanan gue"
"Lo gak usah Geer, gue udah janji sama diri gue sendiri bakalan terima siapapun hari ini. Lo cukup beruntung"
"Dan gue gak percaya itu" Kenzo memutar bola matanya jengah.
"Dan gue gak butuh lo percaya, satu lagi gue terima lo karena butuh sopir buat antar jemput gue sekolah sih" Bila tertawa dengan perkataannya sendiri.
"Lo manfaatin gue? Berani juga lo" Mata tajam kenzo menatap Bila. Bila membalas tatapan tersebut.
"Bukankah ini alasannya cewek-cewek di luaran sana pacaran, dapet Tebengan gratis, dibayarin makan, shopping pakek uang pacarnya" ucap bila dengan melipat kedua tangannya di dada.
"Dan buktinya lo gak ada bedanya sma cewek-cewek luaran sana Bil.Gue gak nyangka lo semurah ini, gue kira lo bakalan beda sama cewek cwek itu". Suara Kenzo terdengar mengejek.
"Dan lo sekarang pacaran sama cwek murahan ini!" Bila pergi meninggalkan Kenzo yang masih kesal.
Brak
Bila membanting pintu ruang musik dengan kasar.
Hingga tiba di kelas semua orang melihat kearah Bila dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
"Bil, Lo kemana aja?" Ucap Keysa panik
"Ruangan musik, kenapa?" Balas Bila datar dan langsung duduk di bangkunya.
"Lo gak di apa apain kan?"
"..."
Hening sesaat tapi kemudian Bila menoleh.
"Key, kenapa semua orang ngeliatin gue. Risih" Bila melempar pandangannya ke semua penjuru kelas.
"Karena lo sama Kenzo pacaran".
"Owh namanya Kenzo" Bila menganguk.
"Lo gak tau kenzo bil?"
"..." Bila hanya memasang wajah berfikir, walau sebenarnya tidak.
"Setelah ini lo bakalan abis sama fansnya kenzo yang gak rela idolanya pacaran sama lo"
"kenzo artis, kok gue gak tau"
"BILA!!, Terkenal gak selalu artis kan" Keysa benar benar geram dengan temannya yang super kudet ini.
"Selow kale, gak usah ngomong pakek urat. Kan gue juga populer, seharusnya gapapa dong" Bila membanggakan dirinya sendiri.
"Belagu banget lo" Keysa memasang wajah ingin muntah.
----
"Bila!!!" Suara cempreng seperti toa hanya dimiliki oleh Bara. Stefan yang berada di sebelahnya hanya bisa menutup kedua telinganya.
"Suara lo bisa nyantai dikit gak sih" omel Bila ketika Bara berhenti di depannya.
"Galak bener Bil" Bara menggaruk lehernya yang tidak gatal. Stefan dan Keysa hanya tertawa senang.
"Lo siapa sih sok kenal banget" ucap Bila kemudian berlalu
"Astaghfirullah, kalau gak cantik udah gue sumpel itu mulut"
"Apa lo bilang!!!" Bila melihat kebelakang lagi dengan wajah marahnya.
"Eng~gak i~tu, Ah si Kenzo nunggu di parkiran" jawab Bara terbata.
Bila meninggalkan stefan, bara dan keysa. Sesampai di parkiran bila langsung menghampiri Kenzo.
"Ayo pulang" Ucap bila kemudian masuk ke dalam mobil. Kenzo yang berdiri di sisi samping mobil menatap nya bingung. Mata kenzo beralih ke temannya yang baru datang. Mereka juga melakukan hal yang sama masuk lalu mengajak pulang.
"Ternyata lo juga jadi sopir mereka ya" Bila membuka suara setelah kenzo duduk di kursi kemudi.
"Berisik" jawab Kenzo ketus.
Bila melihat kebelakang, dimana ada stefan dan bara."Kita belum kenalan, gue Bila" bila mengulurkan tangannya. bara dan stefan sempat adu kekuatan karena berebutan untuk membalas uluran tangan Bila.
"Bil lo lagi dapet? Mood lo berubah dengan seketika" kali ini Stefan bersuara. Ia cukup heran dengan Sifat Bila yang berubah dengat cepat. Sebelumnya mengomel dan membentak, sekarang kalem dan lemah lembut.
"Biasa aja" jawab bila cuek, stefan di buat takjub. Dengan seketika Bila merubah moodnya.
Hallo sayang
"Hai pa, papa dimana?"
Maafkan papa Bil, sepertinya kamu haris menunggu sedikit lebih lama
"Iya pa, ga papa. Aku pulang dianter temen, jadi papa gak usah jemput. Jangan pulang telat pa, i love u"
Iya sayang, i love u too
"So sweet banget sih, jadi pengen" ucap stefan.
Bila tersenyum simpul mendengar perkataan Stefan. Ia kemudian menoleh kearah Kenzo yang sangat serius mengemudi sesekali dia tertawa dan tersenyum mendengar kerecehan Bara dan Stefan.
"Kenzo ganteng ya Bil?" Tanya Bara tiba-tiba yang langsung dihadiahi pukulan stefan.
"Biasa aja" jawab Bila ketus, ia memalingkan wajahnya kejendela.
"Mulut lo bener bener ya Bar, butuh di filter" omel stefan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BILA
Ficción históricaSelamat tinggal, Aku akan melupakan mu seperti kamu melupakan aku ~Bila Tunggulah aku sedikit lagi. Bersabar lah ~Ringga **** Katanya, cinta datang karena terbiasa. Jadi tetaplah disisiku, agar aku bisa mencintaimu ~Bila Jangan jatuh cinta padaku Bi...