17. BILA

23 3 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu wajar Bila tidak datang ke sekolah. Bila kembali ke rumah sakit saat sore hari ia juga kembali membawa makan malam.

Bila masuk dan mendapati Bara dan Stefan sudah berada disana.

"Kak Bila?!!" Teriak Bella menghampiri Bila, yang mengundang perhatian semua orang. Termasuk Kenzo dan Keysa.

Sementara Bara dan Stefan terlihat syok, takut tiba-tiba Bila mengamuk melihat kebersamaan Keysa dan Kenzo.

"Hi Stefan, Hi Bara" sapa Bila tersenyum lebar. Sontak mereka membalas lambaian dengan kikuk, bingung harus berbuat apa. Berbeda dengan Keysa yang terlihat membuang muka tak enak.

"Tante, Bila bawa makanan" ucap Bila menghampiri Sonya, yang masih setia menunggu Yuda.

"Iya Bil, terimakasih ya sayang" ucap sonya tulus.

Sementara Bella belum melepaskan genggamannya dari tangan Bella. Bila menoleh tersenyum melihat kearah Bella yang dibalas senyuman juga.

"Tant, Bella nginep di rumah Bila aja ya, kasihan kalau tidur disini. Besok pagi- pagi Bila anterin Bella kesini lagi"

"Gak usah Bil, tante udah terlalu banyak merepotkan kamu"

"Gak kok tant, Bila malah seneng kalau ada Bella dirumah".

"Bella sama gue, nanti adek gue kenapa-kenapa bareng lo" Bila membelalakkan matanya kaget.

"Sejahatnya gue, adek lo gak bakalan gue sakitin keles" keluh Bila.

"Gue tetep gak ikhlas nitipin adek gue ke lo" Kenzo masih bertahan dengan argumenya, sebenarnya ia tau Bila tidak mungkin menyakiti adikny, tapi entah kenapa rasanya ia ingin berdebat dengan Bila seperti biasanya.

"Udah lah, Bella gue yang jaga. Lo cukup jagain tante sama om yuda"lanjut Bila lagi

"Ada Keysa buat jagain Bella, kenapa harus lo?"

"Hah? Itu ... " Perkataan menggantung, ia juga bingung harus menjawab apa.

Semua orang juga kaget dengan pernyataan Kenzo.

"Gue fikir lo terlalu kasar ken" tegur Stefan yang di benarkan Bara.mereka masih setia memperhatikan Bila dan Kenzo dari sofa.

"Gue gak butuh pendapat lo stef" bantah Kenzo.

Stefan hanya mendengus kesal. Bara mengelus dada Stefan seolah mengatakan sabar, tapi Bara mendapatkan tatapan tajam tak suka dari stefan.

"Bella maunya sama kak Bila" jawab Bella akhirnya, yang ditanggapi senyuman Bara, Stefan bahkan Sonya.

"See, adek lo lebih milih gue dari pada Keysa kesayangan lo itu" ketus Bila.

Kenzo menatap Bila kesal, ia tak suka mendengar perkataan Bila mengenai Keysa.

Orang yang namanya disebut pun menatap Bila ragu, ia tau temannya itu sudah mulai menunjukkan rasa kesalnya sekarang.

"Key, kita pergi dari sini" seru Kenzo meninggalkan ruangan, diikuti Keysa di belakangnya.

Stefan dan Bara masih setia di tempatnya, mereka cukup penasaran dengan apa yang terjadi. Mereka fikir Bila akan mengamuk seperti biasanya tetapi nyatanya ia bersika seolah tidak terjadi apa-apa. Meskipun diluar Bila tampak biasa aja, mereka tau Bila pasti merasakan kecewa.

"Bil" tegur Stefan dari kejauhan.

"Udah berakhir stef" jawab Bila yang mengerti maksud seruan Stefan. Ia pun menghampiri mereka yang masih duduk di sofa.

Sonya melihat Bila dengan rasa bersalah, ia sudah banyak merepotkan Bila, tetapi gadis cantik kesayangan itu malah di sakiti oleh anaknya sendiri.

"Seharusnya lo marah Bil" ucap Bara prihatin.

"Dari awal hubungan gue sama kenzo gak didasari perasaan, disini gue yang salah karena terlalu memaksa dan akhirnya gue yang sakit sendiri"

"Lo gak nanyain tentang Keysa?" Lanjut Bara lagi.

"Apa yang perlu gue tanyain stef. Udah jelas gue yang ngerebut Kenzo dari dia" Bila terkekeh paksa.

"Jangan menyalahkan diri sendiri Bil, gue yakin kalau lo tau yang sebenarnya, Lo gak mungkin nerima Kenzo".

"Hmm, tapi seenggaknya dari kejadian ini gue sama kalian jadi temenan kan" Bila tersenyum tulus.

"Ah, tuan putri bisa aja. Kan jadi terhura" penyakit hiperbola Bara kembali muncul.

"Kita bakalan selalu temenan kan walaupun gue sama Kenzo udah gak pacaran lagi"

"Kita akan selalu temanan Bil, gue malah salut sama lo, gue kira lo bakalan ngamuk kaya biasanya" ucap Stefan lalu terkekeh bahkan Bila ikut tertawa

"Maafin Kenzo ya Bil" seru Sonya dari jauh.

"Its okay tant, Kenzo gak salah ko. Bila nya aja terpesona dengan ketampanan anak tante" jawab Bila asal kemudian tertawa renyah

"Keysa gak ngasih lo penjelasan?" Tanya Bara lagi, sepertinya pembahasan tentang cinta segitiga antara Bila, Kenzo dan Keysa tak ada habisnya.

"Gue harap dia gak ngasih penjelasan apapun"

🍫🍫🍫🍫

Bila tiba disekolah tak bersemangat, bahkan ia terus menunduk disetiap langkahnya menuju kelas. Semua terasa berat bahkan untuk sekedar bertemu Keysa saja ia malas.

"Sepertinya lo udah sadar siapa musuh lo sebenarnya?" Seru seseorang dari belakang, suara yang sangat dikenal Bila.

Mendengar suaranya saja sudah membuat Bila malas apalagi menanggapi seseorang tersebut.

"Gue lagi ngk mood ngeladenin lo sil" jawab Bila yang masih melanjutkan langkahnya.

"Ya gue tau sih, lo lagi patah hati sekarang. Sahabat yang lo sayang dan selalu lo bela nusuk lo dari belakang wajar lo gak ada semangat hari ini" sindir sisil lagi yang membuat Bila jengah.

Bila membalikkan badannya menghentikan langkah sisil yang dari tadi mengikutinya dari belakang.

"Mulut busuk Lo gak pantes jelekin sahabat gue, seenggaknya keysa lebih baik dari lo" Bila menatap Sisil tajam, tapi tak sedikit pun membuat sisil takut.

"Kita liat sampe sejauh mana lo bertahan sama sahabat kesayangan lo itu" Sisil berlalu meninggalkan Bila yang masih diam ditempat, ia bahkan menabrak tubuh Bila yang untungnya mash bisa mengontrol agar tidak terjatuh.

"SIL!!!" Teriak Bila mengalihkan perhatian semua orang.

Bila kembali menoleh kearah Sisil begitu juga sisil yang menghentikan langkahnya.

Bila menghampirinya dengan nafas memburu kesal, ia bahkan langsung menarik rambut sisil kasar

"Lo tau apa itu sahabat?, Ahhh gue lupa lo gak punya sahabat yang lo punya hanya dayang yang nurut semua perintah lo tapi gak bisa ngerti perasaan lo. Lo tau, seburuk-buruknya Keysa dia masih sahabat gue. Ini peringatan pertama dan terakhir gue sil, jangan pernah ganggu kehidupan gue apalagi orang-orang sekitar gue. Gue gak selemah yang lo fikirkan. Denger itu".

Bila melepaskan tangannya dari rambut sisil yang meringis kesakitan.

Keysa mengejar Bila setelah pertengkaran Bila dan sisil usai. Sementara Kenzo yang tadi datang bersamaan dengan Keysa masih diam ditempatnya.

Ia dan Keysa sempat melihat pertengkaran Bila dan Sisil bahkan sejak awal Bila tiba di sekolah.

"Bil" seru Keysa yang berhasil menyamakan langkahnya dengan Bila.

"Gue gak mau bahas apapun itu yang berkaitan dengan kita Key" jawab Bila sebelum keysa mulai mengatakan segala hal yang berkaitan dengan cinta segitiga mereka.

BILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang