18. BILA

21 3 0
                                    

Sepulang sekolah kenzo cs beserta Keysa dan Bila menuju rumah sakit, sepanjang hari Kenzo dan Keysa tidak terpisahkan. Kemesraaan mereka dan sikap Bila yang tak bersemangat menjadi pembicaraan satu sekolah.

"oke bung hubungan kalian bertiga jadi sorotan sekarang" Bara membuka pembicaraan ketika tiba di rumah sakit.

"bodo amat" jawab Kenzo yang sedang merangkul Keysa didepan Bila, Bara dan Stefan

"Dan lo gimana Bil" tanya stefan, tetapi tidak di tanggapi Bila. ia terus melihat tangan Kenzo yang terus mengamit bahu Keysa sejak tiba.

"Seharusnya lo nanyain Keysa Stef, disini Keysa yang digosipin merebut pacar sahabat sendiri" tambah Bara, Stefan mendengus kesal ke arah Bara yang dibalas cengirannya.

"ini semua gara-gara kalian, kalau bukan taruhan murahan kalian. gue gak bakalan pacaran sama Bila dan Keysa gak diomongin kaya gini"

Bila menghentikan langkahnya, ia tak percaya sikap Kenzo 2 hari ini sangat kejam menurutnya. apa hanya karena Keysa ia begitu menyebalkan dengan mulut pedasnya itu.

Stefan memukul kepala Bara kesal "gara-gara lo" ucapnya pelan. Bara menyatukan kedua tangannya kemudian diangkat hingga kedepan wajahnya. "Maaf" ucapnya sambil tersenyum bersalah.

"Dan apa? terima gue cuma buat teman antar jemput kesekolah. Tapi apa kenyataannya lo bisa bawa mobil sendiri sekarang. ini yang kalian maksud cewek yang gak mau pacaran tetapi terima gue dengan alasan konyol gak jelas itu" ucap Kenzo panjang lebar yang sekarang berhadapan dengan Bila.

"udah ken Bila gak bermaksud gitu" ucap Keysa menenangkan Kenzo.

"gue pikir setelah putus kita bisa berteman Ken, gue gak penah kepikiran buat hancurin hubungan kalian bahkan membuat Keysa digosipin satu sekolah. karena gue gak tau hubungan kalian. tapi gue minta maaf karena lo merasa dimanfaatkan"

Bila mempercepat langkahnya meninggalkan teman-temannya. sementara Keysa buru-buru mengejar Bila yang sudah cukup jauh.

"lo kenapa sih bro? gue tau lo lagi banyak fikiran tapi bukan berarti lo melampiaskan amarah lo ke Bila. lo juga gak usah pura-pura bego tentang perasaan Bila ke lo. lo udah terlalu banyak nyakitin dia. Dan inget dia gak tau hubungan lo sama Keysa jadi lo gak usah repot-repot nyalahin Bila tentang semuanya" ucap Stefan serius, ia bahkan bertahan dengan wajah datarnya.

"gue juga gak habis fikir lo sebegitu kejam Ken" lanjut Stefan lagi kemudian berlalu, diikuti Bara.

Kenzo menghela nafas kasar, sambil melihat kepergian kedua sahabatnya itu.

*********

sudah seminggu sekolah masih riuh karena cinta segitiga antara Bila, Keysa dan Kenzo. banyak yang bersimpati terhadap Bila, bagaimana pun mereka tau Kenzo cowok pertama yang diterima Bila. sangat disayangkan ternyata sahabatnya sendiri menusuknya dari belakang.

seperti saat ini ketika Keysa dan Bila berjalan di koridor sekolah menuju kantin hampir semua siswi membicarakan mereka. "kalau gue jadi Bila, gue gak mau temanan sama Keysa lagi" ucap mereka yang jauh dari kata berbisik seolah sangat disengaja.

mendengar hal itu sejak seminggu membuat Bila tak enak hati terhadap keysa, entah sudah berapa kali ia meminta maaf kepada Keysa, tetapi sahabatnya itu selalu menjawab "ini bukan salah lo, yang penting kita tetap sahabatan bukan. jadi biarin mereka mau ngomong apa tentang kita"

"Kenzo!!!" teriak Keysa dari kejauhan ketika tiba dikantin, senyumnya mengembang saat melihat Kenzo.

Bila menarik nafas dalam sekarang bukan dia lagi yang menjadi tuan putri semuanya berbalik. sebenarnya ia tetap berada diantara mereka cukup menyakitkan tetapi ia tak ingin membuat keysa merasa bersalah karena ia menjauh.

Bila hendak melangkah menyusul keysa yang sudah menghampiri Kenzo tetapi terhenti setelah dihalang sisil.

"Mau apa lagi lo?" Mata Bila menatap tajam kearah Sisil.

"Ekhm, gue kira lo Keysa, kan gue gak ada urusannya lagi sama lo" Ucap Sisil berlalu, sementara Bila bingung dengan sikap Sisil.

Bila terus memperhatikan gerak gerik
Sisil yang mulai mendekati Keysa.

"Apa yang bakalan lo lakuin Sil?" Gumam bila

"Hi bil" sapa Sisil mendekati Keysa, sontak membuat Keysa bingung.

"Bil?" Tanya nya

"Ups, ternyata lo key? Ngapain lo disini? Bila mana? Lo kenapa bareng Kenzo? Apa gosip yang beredar selama ini bener? Lo ngerebut Kenzo dari Bila. Ya ampun Key kenapa ini terjadi lagi?" Sisil berteriak histeris, ia menutup mulutnya seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Sisil!!!" Teriak dua orang bersamaan, tak lain adalah Kenzo dan Bila yang mulai mendekat.

"Sebenernya gue gak rela bilang kalian serasi, tapi kekompakan kalian kali ini keliatan sangat..." Sisil memberikan dua jempolnya

"Berhenti gangguin pacar gue Sil" bentak Kenzo.

"Gue gak gangguin Bila ko" jawab Sisil tanpa bersalah. Stefan dan Bara hanya terkekeh membuat Keysa melotot tak suka.

Kenzo menahan amarahnya, jika saja Sisil bukan perempuan mungkin saat ini Sisil sudah babak belur dibuat Kenzo.

Bila mengedarkan pandangannya, semua orang berbisik dan memandangi mereka penasaran.

"Hubungan gue sama Bila adalah kesalahan, gue harap kalian berhenti ngomongin Keysa yang gak bener karena dia pacar gue" Ucap Kenzo keras membuat seisi kantin mendengarnya.

Suasana kantin semakin riuh, mereka masih tak percaya sementara Sisil hanya tersenyum sinis. Ia masih tak ikhlas Kenzo memilih Keysa, tetapi membuat keributan pagi ini sedikit membuatnya senang.

"Kesalahan?" Gumam Bila pelan, melihat Keysa yang dirangkul Kenzo.

Kenzo menatap Bila iba, gadis itu terlihat sangat rapuh saat ini. Biasanya ia akan memeluk Bila, tapi tidak mulai dari sekarang. Ada seseorang yang harus ia jaga hatinya.

"Kenz" seru keysa pelan, Kenzo langsung menoleh bersamaan dengan kepergian Bila.

Bila terus menunduk menahan tangisnya, trauma tentang percintaan semakin bertambah. Dan bahkan mungkin tak ada cinta lagi setelah ini fikirnya.

Suara teriakan mengalihkan perhatian Bila.

"Kelas lo kenapa Bil?" Tanya stefan yang baru datang.

Bila menoleh mengangkat bahu tanda tak tau.
"Ada artis kali" celutuk Bara.

Mereka memaksa masuk dari celah-celah siswi yang saling dorong.

"Misi-misi orang ganteng pengen lewat" seru Bara tak kalah nyaring dari teriakan siswi lainnya.

"Anjir beneran artis dong" teriak Bara histeris ketika melihat siapa yang ada dihadapannya.

Bila keluar antara Bara dan Stefan yang menjadi benteng pertahannya ketika melewati lautan fans yang gak jelas tersebut.

"Hi Bil" seru seseorang yang sejak tadi menjadi pusat perhatian.

Bila diam seribu bahasa. Orang yang ia sangat rindukan dulu tetapi rasa itu mulai menghilang ketika bertemu Kenzo. Dan hari ini orang tersebut menemui dirinya rindu itu kembali lagi bahkan semakin bertambah.

Bahkan ia tak sanggup berbuat apa-apa lagi, ia masih bergeming ditempatnya masih tak percaya dengan apa yang ia lihat.

BILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang