5. BILA

31 1 0
                                    

Sudah 6 jam berlalu, tetapi Bila belum juga sadar. Kenzo cs maupun Keysa tidak ada yang berani menelfon Hendra.

Sonya sudah pulang, karena harus mengurus Bella.

Stefan dan Bara tidur di sofa, sementara Keysa duduk di samping kanan ranjang pun ikut tertidur.

Tidak dengan Kenzo yang masih belum tenang.

"Ma..." Suara Bila membuat Kenzo menoleh, bila belum membuka matanya sama sekali.

"Sakit Ma. Obatin Bila Ma. Ma sakit!!!!" Teriak Bila, tapi masih belum membuka matanya. Kenzo makin panik, ia mengusap rambut Bila.

"Bil, tenang bil" ucap kenzo lembut, sangat lembut. Tangan kiri Kenzo menggenggam tangan Bila.

"Ma.. Bila kangen Ma"

"Bil, bangun bil. Bangun" kenzo terus mengusap kepala Bila.

Akhirnya bila bangun, ia menatap Kenzo sendu.

"Ken, mama jahat" ucap Bila diiringi isak tangis. Sontak membuat semua orang terbangun dari tidurnya.

"Sstt, gak boleh ngomong gitu" kenzo menenangkan Bila.

"Bila kenapa Ken?" Keysa terlihat sangat panik.

Kenzo hanya diam, stefan dan Bara mendekat. Bila juga terdiam, dia melihat sekelilingnya. Matanya berakhir pada tangan kirinya yang digengam Kenzo.

"Ngapain lo megang tangan gue. Cari kesempatan dalam kesempitan ya lo!!" Bila menghempaskan tangan kenzo.
Ia buru-buru duduk."akh, kepala gue" keluh Bila.

"Labil banget sih lo, tadi aja pegang tangan gue, gak mau putus dari gue, nangis depan gue. Sekarang ngamuk ke gue Udah sadar lo?"

"Kapan gue nangis depan lo?!" Bila melotot tak terima.

"Halah barusan apa, lo nangis sambil bilang 'kenz mama jahat'" ucap Kenzo dengan mengikuti cara cewek bicara.

"Mama gue gak jahat ken"

"Lo sendiri yang bilang gitu Bila!, Dasar anak durhaka lo"

"Gue bukan anak durhaka!!!"

"Barusan lo bilang mama lo jahat udah ngebuktiin lo durhaka!!!"

"Gue bilang enggak, mulut lo ya!"

"Cepet cepet deh lo minta maaf sama mama lo, keburu gak ada" kenzo membuang muka kesal.

"Mama gue udah gak ada, ya gue emang anak durhaka. Mau apa lo, sumpah ya ada cowok yang mulutnya kaya lo. Pergi lo dari sini gue gak mau liat muka lo. Mulai sekarang kita putus gue gak kenal lagi yang namanya KENZO!!!" Bila mengeluarkan semua uneg-uneg nya. Ia kembali nangis sesenggukan.

Kenzo merasa bersalah ia pun mendekat menarik Bila kedalam pelukannya. Bila memukul dada Kenzo walaupun tidak kuat.

"Lo jahat ken. Mulut lo pedes ngalahin cabe" rengek Bila yang masih menangis. Sontak perkataan nya membuat stefan, bara dan Keysa menahan tawa.

"Lo juga yang mulai" ucap kenzo mengelus rambut bila.

"Lo" balas bila.

"Ya elo lah"

"Mama gak jahat ken" bila menghentikan pukulannya. Dia hanya diam didalam pelukan Kenzo tanpa membalasnya.

"Lo sendiri yang bilang gitu Bila"

Stef, bara dan keysa hanya menggeleng kan kepala. Tidak ada yang mau mengalah membuat mereka yang melihat jengah.

"Jadi kalian putus apa enggak?" Tanya Bara menengahi.

"Berisik lo" jawab kenzo dan Bila bersamaan.
Kenzo melepaskan pelukannya.

"Masih pacaran?" Tanya Stefan.

"Enggak" jawab mereka berdua lagi.

"Putus?" Tanya stefan lagi.

"Enggak" lagi lagi mereka menjawab bersamaan.

"Jadi?" Kini bara bertanya

"..." Tidak ada yang menyahut

"Udah gini aja, bila kan harus ada yang antar jemput sampe 3 hari kedepan, kenapa gak lo bantu dulu Ken. Sekalian PDKT, kalau cocok ya lanjut, kalau enggak ya terserah" keysa menengahi.

"Gue gak ada niat ya buat serius sama ni anak" ucap kenzo menunjuk Bila tepat didepan hidungnya.

"Auh, lo manusia bukan sih" kenzo meniup jarinya yang digigit Bila.

"Gue juga gak ada niat buat serius sama lo ken. Jdi gak usah geer"

"Buktinya lo gak mau putus dari gue" bila hanya diam, ia tidak tau lagi harus menjawab apa.

Bila terus memagang kepalanya.
"Tiduran aja bil, Kepala lo kenapa sih bil?" Keysa membantu Bila tiduran kembali.

"Biasa nenek lampir datang lagi", ucap Bila yang berhasil membuat Kenzo cs menoleh.

"Siapa?" Tanya mereka serentak.

"Bukan siapa-siapa" jawab Keysa.

"Bil, gue belum ngabarin bokap lo" ucap Keysa

"Gak usah key, ntar bokap panik. Kemaren gue udah cukup nyusahin dia, hari ini jangan lagi"

Keysa hanya mengangguk. Ruangan tersebut kembali sunyi. Tiba-tiba pintu terbuka, muncul Sonya dan Bella.

"Kamu udah sadar sayang" sonya menghampiri Bila.

"Udah tante, kok tante bisa disini" tanya bila bingung. Ia juga melirik Bella yang menjulurkan lidahnya ke bila. "Eh, ngapain kamu kesini" bila memasang wajah kesalnya ke arah Bella.

"Kenzo nelfon tante setelah membawa kamu kesini sayang. Kenzo anak tante, tante juga gak nyangka kamu pacarnya kenzo"

"Apa? Cewek judes ini pacarnya kakak?" Tanya Bella ke kenzo

"Iya kenapa?" Jawab Bila.

"Aku gak nanya kamu jelek" omel Bella.

"Tante, Bella jahat" adu Bila dengan wajah memalas.

"Lah kok ngadu ke mama aku sih" protes Bella yang langsung memeluk sonya.

Stefan, Bara, Keysa maupun Kenzo melihat Bila dan bergantian lalu menggeleng kepala.

"Bila, lo bukan anak kecil lagi okay" Keysa sangat tidak suka melihat kelakuan Bila kalau bertemu anak kecil.

"Apa bila selalu gini key?" bisik Stefan.

"Dia gak suka anak kecil" jawab keysa yang juga berbisik.

"Santai dong ngomong sama adek gue. Ngegas banget" kali ini Kenzo yang mengomel.

"Gue gak suka sama anak kecil, bawaannya pengen ngajak berantem terus. Sorry" jawab Bila

"Gue juga gak suka orang yang udah kelewat tua kaya lo, kelakuan nya masih kekanak-kanakan"
Bila mendengus kesal dengan jawaban Kenzo.

"Sudah-sudah, kalian ini. Apa mereka selalu seperti ini?" Tanya tante yang di jawab dengan anggukan oleh stef, bara dan keysa.

"Kalian pulang saja, Bila biar tante yang urus"

"Iya tant" jawab mereka bersamaan.

Stefan, bara dan Keysa pun berpamitan pulang.

"Tant aku mau pulang juga" rengek Bila.

"Iya sayang, ken tanyain ke dokter bila udah boleh pulang belum" ucap Sonya yang di balas anggukan oleh kenzo.

BILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang