24. BILA

27 2 0
                                    

Bila bangun dari tidurnya. Ruangan serba putih lebih dulu menyapa.

Ia membuang nafas kasar. Tak ada Kenzo di sampingnya atau bahkan diruangan itu.

"Lo udah sadar" seru seseorang dari ambang pintu. Dengan cepat Bila menoleh dengan senyuman tak lepas dari wajahnya.

Tapi setelah tau siapa yang datang, senyuman itu perlahan pudar tergantikan dengan wajah masam.

"Lo pasti ngira gue Kenzo" tebak Ringga yang baru datang.

"..."

"Gue bawain makanan buat lo" Ringga meletakkan tentengannya di nakas. Lalu duduk disamping bangkar.

Bukannya menanggapi, Bila malah bangun dari tidurnya hendak beranjak.

"Lo mau kemana?" Cegah Ringga.

"Gue mau nyamperin Keysa"

"Nyamperin Kesya atau Kenzo?"

Bila menatap Ringga tak suka.

"Mau lo apa?" Tanyanya ketus

"Gue cuma nanya" Ringga mengangkat bahu acuh.

"Minggir lo" Bila menepis tangan Ringga yang menahannya tadi.

Bila akhirnya benar-benar beranjak dari tempatnya.

"Jangan gini ke gue Bil. Lo tau kalau gue cinta mati sama lo" lirih Ringga yang kini memeluk Bila dari belakang. Mencegah Bila pergi lebih jauh lagi.

Bila membuang nafas pelan. Ia tau rasanya sakit cinta sndirian. Ia membiarkan Ringga tetap memeluknya. Mungkin ini akan mengurangi rasa bersalahnya.

"Maafin gue Ngga" Bila mengelus tangan Ringga yang masih memeluknya erat.

"Lo gak perlu minta maaf. Gue cuma butuh lo bukan kata maaf" Ringga melepaskan pelukannya. Menarik bahu Bila hingga sang empu menatapnya langsung.

"Jawaban gue tetap sama. Cuma Kenzo, dan hanya Kenzo. Lo tetap spesial buat gue ngga, lo udah gue anggap sebagai kakak gue. Plis cintai gue sabagai adek lo aja" Kali ini Bila yang memeluk Ringga erat.

Hening, hanya deru nafas Ringga yang terdengar berat. Bahkan Bila belum mau melepas pelukannya.

"Bil" panggil seseorang. Sontak saja Bila langsung menoleh.

"Ken, yang lo liat ga..."

"Gue mau liat kondisi lo. Apa lo baik-baik aja" tanya Kenzo memotong ucapan Bila.

Ia cukup kesal melihat adegan pelukan didepan matanya. Tapi ia akan bersabar untuk kali ini. Anggap saja itu pelukkan terakhir fikirnya.

"Eh, hmm. Ya gue baik-baik aja. Gue barusan pengen nyamperin lo" jawab Bila.

Tadi bilangnya mau nyamperin Keysa - batin Ringga.

"Kalau gitu gue anterin lo pulang" Kenzo menarik tangan Bila lembut.

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri. Atau gak bisa di anterin Ringga. Ya kan ngga" Bila menoleh kearah Ringga.

Ringga hanya bergumam mengiyakan.

"Gue bisa anterin lo" bantah Kenzo

"Tapi gimana Keysa. Lo udah hubungi orangtuanya"

"Orang tuanya masih di luar negeri. Paling besok baru dateng. Gue anterin lo, nanti kesini lagi"

"Kenapa? Mau jagain om yuda ya" tanya Bila lagi.

Sejujurnya ia berusaha untuk positif thinking. Karena di fikirnya adalah Kenzo akan menemani Keysa.

Plis jangan bilang lo mau nemenin Keysa, plis - mohon Bila dalam hati.

"Enggak, gue mau jagain Keysa. Kasihan sendiri"

"Kan ada Ringga" bantah Bila.

"Ringganya aja gak mau. Ya udah yu pulang sekarang" Kenzo mencoba menarik tangan Bila lagi.

"Ringga mau kok. Ya kan ngga" Bila menoleh kearah Ringga lagi dengan tatapan memohon.

Plis ngga, bantuin gue.

"Ya, gue bisa jagain Keysa. Mending kalian berdua pulang aja" ucap Ringga akhirnya.

Demi cinta gue ke lo Bil - Ringga

"Gue gak percaya sama lo. Entar Keysa kenapa-kenapa lagi" balas Kenzo datar.

Bila menghentakkan tangannya dari genggaman Kenzo kasar.

"Gue pulang sendiri. Mending lo jagain Keysa kesayangan lo itu"

Bila berlalu, dengan air mata sudah bercucuran.

Kenzo berusaha mengejarnya, sementara Ringga mendengus kesal.

"Bil" sekali hentakan Bila langsung masuk kedalam pelukannya.

"Ssssttt. Jangan nangis dong, gue janji cuma malam ini aja. Besok setelah orang tuanya dateng gue gak akan jagain Kesya lagi" ucap Kenzo lembut sambil mengelus rambut Bila.

"Kan ada Ringga Ken" Bila masih pada pendiriannya

"Ya udah, Gue anter lo pulang nanti gue kesini lagi buat jagain Papa" alasan Kenzo.

"Gue tau lo boong" jengah Bila.

"Lo anterin gue pulang dan jangan pernah kesini lagi. Atau biarin gue pulang sendiri dan lo tetap disini" putus Bila. Setidaknya ia bisa melihat siapa yang lebih di prioritaskan Kenzo.

"Bil..."

"Buruan!" Bila melepaskan pelukan Kenzo.

Lama Kenzo berfikir.

"Ngga gue nitip...."

Akhirnya dia milih gue -Bila

"Bila sama lo, anterin dia dengan selamat" ucap Kenzo final.

Bila membelalakkan matanya tak percaya. Begitu juga Ringga.

"Lo bener-bener brengsek Ken" Ringga memberikan satu pukulan untuk Kenzo.

Kenzo yang tak tau akan mendapatkan Bogeman langsung tersungkur kelantai.

"Udah Ngga. Kita pulang sekarang aja.  Senggaknya gue tau, Keysa lebih penting dari pada gue" Bila menarik Ringga kuat. Membawa lelaki tersebut menjauh dari sosok yang ia cintai.

Kenzo menatap kepergian Bila nanar. Ia membersihkan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah akibat pukulan Ringga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang