23. BILA

19 1 0
                                    

"Bila!!!!" Teriak Ringga memasuki kediaman Bila.

"Eh toa, bisa nyantai gak suara lo itu" ketus Bila sambil memakan roti di genggamannya. Ia bahkan tidak menoleh sedikitpun kearah Ringga yang sudah duduk di sebelahnya.

"Gue cariin lo dari kemaren bangke. Lo bikin gue khawatir" Ringga langsung memeluk Bila erat.

Bila berdecih tapi masih membiarkan Ringga memeluknya. Sementara papa Bila hanya menggeleng maklum.

"Eh eh eh" Ringga merasa tangannya ditarik seseorang.

"Yang lo peluk itu pacar gue" ucap Kenzo yang sudah berada di belakang Bila.

"Uhuk uhuk" Bila kaget dengan yang ia dengar. Ia langsung menoleh kebelakang benar saja Kenzo sudah memasang wajah tak senang dengan keberadaan Ringga.

"Gue gak salah denger kan?" Tanya Ringga. Sebab ia mendengar sendiri bahwa Bila dan Kenzo sudah putus dari mulut mereka langsung.

Bukannya menjawab Kenzo malah menarik kursi Ringga agar menjauh dari Bila. Dan ia menarik kursi sebelahnya lagi lalu duduk di samping Bila.

"Pagi om" sapa Kenzo sopan.

"Pagi, mau jemput Bila ya?" Tanya Hendra.

Kenzo mengangguk. 

"Hati-hati ya, om titip Bila"

"Om, Bila kan berangkat sama Ringga" sanggah Ringga tak terima.

"Kamu gak bilang kok" jawab Hendra cuek. Kenzo tersenyum sinis kearah Ringga, sementara Bila masih kebingungan. Ringga menatap Hendra tak percaya.

"Lo gak jemput Keysa?" Tanya Bila heran.

"Kan ada Ringga" jawab Kenzo sekenanya.

"Kok gue? Pacarnya kan lo" Ringga kini duduk di depan mereka berdua lebih tepatnya sebelah Hendra.

"Dan perlu lo inget, Bila pacar gue" lanjutnya lagi.

"Gue bukan pacar lo ngga" Bila memutar bola matanya jengah.

"Tapi sebelumnya lo bilang iya"

"Itu pernyataan sepihak lo doang"

"Jadi, lo pacaran sama Kenzo?" Tanya Ringga akhirnya. Ia sungguh tidak tau lagi harus berbuat apa, ia fikir Bila akan selalu menjadi miliknya.

"Hmm it-"

"Ya!" Potong Kenzo.

"Gue gak nanya lo bangsat" kesal Ringga. Kemarahannya sudah di ubun-ubun, kalau bukan karena ada Bila mungkin Ringga sekarang sudah menghabisi Kenzo.

"Ringga!" Tegur Hendra akhirnya.

"Ini semua karena om, kalau om gak ngebiarin Bila dekat dengan Kenzo mungkin sekarang Bila masih mencintai Ringga!!!".

"Stop Ringga, lo udah keterlaluan" balas Bila tak terima.

"Om gak pernah liat kamu seperti ini ngga. Om baik sama kamu bukan berarti kita sepihak. Kamu membuat Bila merasakan sakit bertahun-tahun dan itu juga menyakiti om. Setelah ia menemukan cintanya yang lain dan itu bukan kamu. Seharusnya kamu menerima itu, karena bagaimanapun kamu yang memulai semua ini. Semua keputusan ada di tangan Bila, kamu atau bahkan om tidak bisa memaksa"

Ringga bungkam seribu bahasa. Ia akhirnya pergi meninggalkan rumah Bila.

Bila meneguk salivanya susah payah. Belum pernah Hendra seserius ini.

****

"Lo balikan sama Kenzo?" Tanya Keysa. Mereka kini berada di kantin, menghabiskan waktu istirahat.

BILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang