03. Pulang bareng

152 8 3
                                    

"Pelukanmu membuatku tidak berhenti untuk tersenyum, aku nyaman didekatmu."

***

Langit- langit bangunan berwarna putih berhiasi lampu-lampu yang menyala cukup terang, suhu mulai terasa dingin.

Mata aurel terbuka dengan perlahan menoleh kiri maupun kanan. Aurel melihat Arfi tengah terlelap di sampingnya entah sejak kapan Arfi ada disampingnya sambil merangkul tas milik Aurel.

Aurel terbangun dari tempatnya dengan perlahan. Ia merasakan sakit pada bagian belakang kepalanya. Aurel bingung ia berada di mana sekarang. Perlahan ia menbangunkan Arfi yang terlelap itu.

"Arfi.." ucap Aurel pelan.

Arfi segera membuka matanya, arfi tampak tersayup-sayup sambil menguap dan memfokuskan penglihatannya.

"Udh bangun ya?"

Aurel hanya menganguk pelan dengan apa yang Arfi bilang barusan.

"Ar, kita dimana?" Ucap Aurel bingung.

"Uks" ucap singkat Arfi. Aurel hanya mengangguk mengerti dengan apa yang Arfi katakan.

Aurel mengingat apa yang terjadi sebelum ia di bawa ke uks. Aurel meraba-raba kepalanya, Aurel terkejut bahwa kepalanya udah dibalut dengan perban.

Aurel berjalan sempoyongan disambut oleh Arfi menuju kaca. Alangkah terkejutnya ia melihat kepalanya terdapat darah yang cukup banyak.

"Pulang yuk. Udah baikan kan?" Ajak Arfi.

"Emangnya ini udah jam berapa?" Tanya Aurel.

"Jam lima sore"

WHATT.. udah lima sore. Jadi, Aurel pingsan selama enam jam setelah pulang sekolah. Aurel tampak bersalah kepada Arfi. Arfi menunggunya selama itu?. Aurel merasa kasian padanya.

"Aa-aaurel minta maaf udah repotin Arr-arfi" ucap Aurel dengan ragu sambil menunduk.

"Gpp."

Aurel mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis kepada Arfi. Namun Arfi tidak melihatnya.

Arfi merangkul aurel menuju parkiran motor. Aurel mengecek hpnya. Aurel terkejut melihat teponan mamanya.

Whatsapp.

Panggilan suara tak terjawab dari mama (26) 13.29

Panggilan vidiocall tak terjawab dari mama (17) 15.48

Pesan dari mama. (6)
Aurel sayng, kamu kemana?
Kamu kemana?
Kata bi sari, Aurel belum pulang.
Jawab telpon mama
Kamu kemana sih? Mama khawatir.
Aurel syg, mama khawatir nak.
Pulang lah.

Aurel hanya terdiam melihat notifikasi dari mamanya. Aurel menggigit bibir bawahnya, takut dimarahi oleh mamanya.

"Pulang. Udah senja" ucap Arfi sambil memakai helmnya.

"Eggh.. egh.. iy-iyya " ucap Aurel dengan ragu.

Aurel menaiki motor sport Arfi setelah memikirkannya beberapa detik yang lalu. Motor Arfi melaju kencang. Aurel tampak takut jika menaiki motor dengan kecepatan tinggi. Aurel takut dirinya terjatuh.

"Peluk aja kalau takut jatuh."

Aurel tampak terkejut dirinya ditawari dengan perkataan begitu. Dengan ragu Aurel perlahan memeluk pinggang Arfi sambil menutupi matanya, It's so dangerous. Disisi lain, tampak satu ukiran senyuman diwajah sosok Arfi.

"Alamat"

"Jalan nuri indah, perum. Pelita bunga, blok b no 2." Ucap Aurel sambil mengingat-ingat. Motor sport Arfi tampak melaju lagi setelah lampu hijau menyala.

Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang