"Tingkahmu yang membuat aku jatuh cinta. Karena lo berbeda."
***
06.07
Matahari tampak menyinari dunia pagi hari ini. Suara kicauan burung-burung pun mulai terdengar bernyanyi. Alarm pun berbunyi membangunkan seorang gadis yang tertidur nyenyak.Tek. Alarm dimatikan.
"Hoammm..."
Aurel terbangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi dengan matanya yang masih tertutup. Aurel tampak merasakan kondisinya yang sudah membaik saat ini. Segera ia berkemas diri menuju sekolahnya.
***
Pagi ini, tampak segerombolan siswa siswi masuk ke gerbang sekolah. Tampak sebuah motor sport memasuki gerbang sekolah dan memarkirkan motor sportnya. Ya itu adalah arfi.
Arfi melepaskan helmnya dan merapikan rambutnya di kaca spion. Arfi menjelaskan pandangannya ke kaca spion tersebut. Ada seorang gadis sedang memasuki gerbang sekolah dengan memegang erat tali tas mungilnya.
Arfi segera menoleh kearah gadis itu. Arfi sangat mengenalinya. Yap gadis itu adalah aurel, gadis yang ia bantu semalam. Aurel melihat sosok arfi sedang menatapinya dari parkiran motor. Aurel melambaikan tangannya kepada arfi namun arfi segera mengalihkan pandangannya kearah lain.
Aurel berjalan mendekati arfi sambil menggenggam erat tasnya. Aurel ingin mengucapkan berterimakasih padanya.
"Arfi..."
"Terimakasih semalam udah bawa Aurel ke uks"
Arfi hanya menjawab ucapan aurel dengan berdehem. Aurel melihatnya dengan tatapannya yang membuat arfi gelisah.
"Lo ngapa lihat gue?"
"Ha?" Tanya Aurel dengan heran.
Arfi memutar bola matanya sambil mengangkat bahunya serasa tidak tau apa-apa. Arfi tak akan pernah mengulangi perkataannya untuk kedua kalinya.
"Ehmm.. kalo gitu Aurel masuk duluan ya, ar" ucap Aurel dengan menundukkan kepalanya dan melangkahkan kakinya menjauh dari arfi.
Beberapa detik kemudian arfi sudah tidak melihat sosok aurel lagi. Gadis itu benar-benar meninggalkan ia di parkiran. Arfi mengeleng-gelengkan kepalanya dan melangkahkan kakinya masuk ke sekolah.
Tak lama bel masuk berbunyi.
Kringgg...
***
Aurel melangkahkan kakinya memasuki kelasnya yap kelas X MIPA 1. Baru saja ia melangkahkan kakinya ia langsung disambut heboh oleh 3 temannya yang sudah duduk dibangkunya.
"Aurell.. lo udah baikan kan?" Tanya syifa dengan sangat khawatir. Aurel mengangukkan kepalanya.
"Syukurrlah.. duduk gih"
Aurel pun duduk dibangkunya dan mengeluarkan hpnya dari dalam tasnya dan mulai memainkan hpnya.
"Rel, siapa sih yang lempar batu sama lo?" Tanya azka
"Iya tuh, geramnya.."ucap devrika sambil mengepalkan tangannya.
"Belum Aurel cari sih orangnya, menurut Aurel, sepertinya ia ada dendam sama Aurel. Tapi Aurel salah apa sama dia coba?" ucap aurel cemas.
"Nanti kita cari perlahannya, rel" ucap azka. Aurel mengangguk setuju dengan ucapan temannya itu.
Bel masuk sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Saorang guru pun masuk ke dalam kelas. Dia adalah Bu Ani, dia adalah walikelas kami.
"Assalamualaikum anak-anak" ucap lembut Bu Ani.
"Waalaikumsalam ibu cantik" jawab kami serentak.
"Ketua kelas mari kesini"
"Baik, bu " ucap Anggi, ketua kelas kami.
"Sekretaris juga."
Aurel berdiri dari tempat duduknya dan malangkah pelan sambil membawa spidol kearah Bu Ani. Tak lama kemudian Aurel mulai melaksanankan perintah dari Bu Ani.
Papan tulis mulai diterisi dengan tulisan Aurel untuk memberikan sebuah pengunguman. Pengumuman itu adalah lomba membuat mading kelas.
Ada beberapa orang yang ingin ikut. Yaitu Aurel, Azka, Syifa, Devrika, dan Manda. Aurel kembali duduk ke bangkunya setelah ia diperintahkan duduk oleh Bu Ani.
"Rel, lo yakin Manda ikut nih?" Tanya Syifa.
"Emangnya kenapa?"ucap Aurel dengan heran.
"Dia nanti cuma tolong liat aja loh"
"Gpp lah, yang penting dia ikut" ucap lembut Aurel.
"Lo belum bisa ambil yang baik ama yang buruk ya, rel. Gue takut lo dimanfaatkan sama Manda. Lo kan udah pernah dimanfaatin ama manda dulu."ucap Azka dengan sedikit marah.
"Hm?"
"Terserah lo, rel. Semoga lo ga dimanfaatin ama dia lagi"
"Positif think aja lah" ucap singkat Aurel.
" Gue suka gaya lo " ucap lantang seorang Syifa membuat Aurel dan Azka terkejut setengah mati. Aurel mengelengkan kepalanya sedangkan Syifa hanya terkekeh pelan.
***
A
rfi pov
Suasana kelas Arfi sangat nyaman, penuh ketenangan jiwa. Banyak yang tidak masuk sekolah hari ini alasannya mager ke sekolah. Hanya beberapa orang saja yang sekolah hari ini. Ini adalah hal yang Arfi inginkan.
"WELCOME TO MOBILE LEG.. EHH TO KELAS X MIPA 2 SMA TUNAS BANGSA, SILAHKAN KALIAN MEMASUKI KE RUANGAN INI"
Suasana mulai pecah saat Galen memasuki kelasnya Arfi. Diikuti oleh dua temannya dibelakang Galen sambil menutup telinga mereka masing-masing.
Arfi mengangkat kepalanya dan melihat sosok Galen yang ada didepan pintu sambil teriak teriak tidak jelas. Namun, Arfi tidak mempedulikan itu. Arfi melanjutkan tidurnya yang nyenyak
Galen merasa tidak puas membuat arfi marah besar padanya hari ini. Galen mencari ide yang penuh kreatifitas dunia unicorn miliknya.
"Ohh iyaa.." ucap pelan galen yang barusan mendapatkan ide. Galen buru-buru menaiki kursi guru dan langsung menaiki meja guru dan menepuk tangannya untuk ada yang melihatnya berpidato.
"ADEK-ADEK, KAKAK-KAKAK YANG CANTIK DAN MENAWAN INI, GALEN MAU KASI TAU SESUATU NIH" teriak Galen dari meja guru sontak membuatnya menjadi pusat perhatian anak-anak yang berada didalam kelas.
"SEBENARNYA BANG ARFI ITU UDAH PUNYA GEBETAN LOH, KELASNYA DI SEBELAH. NAMANYA AUREL, CARI AJA." teriak galen sambil menggoda Arfi yang hampir terlelap.
Ucapan Galen membuat arfi kembali mengangkat kepalanya dan menatapi Galen.
"YANG PERCAYA, RUKUN IMAN TAMBAH SATU" teriak Arfi dengan lantang.
Galen tampak geramnya sudah memuncak. Galen kembali memikirkan sesuatu yang keren baginya.
"PERCAYALAH PADA BANG GALEN INI, SEMALAM AJA BANG ARFI SEMPET MAU CIUM AUREL DI UKS TAPI TIDAK JADI DIA CIUM SOALNYA TAKUT DOSA."
Arfi langsung bangun dari tempat duduknya dan berkata
"Anj. Gue tak ada lakuin itu, kampret"
"Tapi ada niatan kan?"goda galen.
"Arghh.. lo lanjutin lagi gue bunuh lo sekarang"ancam Arfi.
"WOI, EMANG BENAR ARFI PUNYA NIATAN CIUM AUREL, BARUSAN DIA BILANG."
"MATI LO SEKARANG" ucap arfi dengan marah sambil bersedia mencakar muka Galen.
***
Jangan lupa tinggalkan komentar dan terus berikan vote.
24.12.18
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend
Teen Fiction[First book✔] Masa depan memang selalu ada untuk mengubah apa yang terjadi dimasa lalu. Namun tidak untuk Aurel. Nyatanya masa depannya selalu saja bertemu dengan masa lalunya. Penuh dengan peristiwa yang kelam dan tragis. Separuh ingatannya sudah h...