17. Bertemu calon mertua

64 6 3
                                    

Aurel membuka pintu rumahnya dengan susah payah. Bagaiman tidak. Tangannya sudah direpotkan dengan boneka eskrimnya itu. Aurel mencoba dengan berbagai cara. Ia ingin menaruh bonekanya di lantai tapi takut ada bakteri. Sok higenis gitu. Ia ingin memangil Arfi untuk menolongnya tapi Arfinya malah udh meninggalkannya.

Dengan usaha yang cukup banyak dan terbilang sulit. Akhirnya ia mendapatkan ide yang cukup cemerlang. Baginya sih. Aurel menggenggam erat bonekanya lalu mengangkat sebelah kakinya menuju gagang pintu dan akhirnya.

Clek.

"Alhamdulillah." Ucap Aurel sambil menghembuskan nafas lega. Aurel menatap isi ruangan yang saat ini sepi. Seperti tidak ada kehidupan gitu. Sunyi tidak ada suara satu kata pun.

"Bi sari kok aurel ketuk pintu ga dibukain sih" Teriak Aurel yang masih berada ditempatnya sambil memeluk bonekanya yang Arfi belikan tadi.

"Bi sarii ihh" Teriaknya lagi. Aurel berjalan pelan kearah dapur. Biasanya bi Sari sedang memasak jam segini.

"Bi sarii ohh bi sarii" panggil Aurel sambil mengintip bawah meja makan. Aurel kembali menegapkan tubuhnya dan mulai berjalan ke ruang tamu kembali.

"BI SARI KEMANA SIH" kesal Aurel sambil menhentak-hentakkan kakinya di lantai. Sesaat kemudian Aurel merasa dirinya ingat sesuatu hal.

"Ohiya kan ini hari ini bi Sari cuti. Hadeh. Cutinya lama pula tuh. Hadeh.. Aurel pikun psa muda" Ucap Aurel sambil mengingat-ingat perkataan bi sari semalam. Tiba-tiba ada sesuatu yang begetar di saku roknya.

Ting.

4 pesan Whatsapp

Aurel.
Mama pulang kerumah bentar lagi
Nih bentarr lagi mau nyampe
Ditunggu ya nak.

Mata Aurel langsung membulat tak percaya. Mamanya hari ini datang? Wahh. Gawat dan bahagia. Sisi bahagianya adalah rasa rindunya akhirnya terbalaskan selama 3 tahun. Sisi Gawatnya iya belum rapikan rumah yang berantakkan saat ini.

Tok tok tok..

Suara ketukan pintu langsung terdegar ditelinga Aurel. Aurel langsung menaruh bonekanya di sofa dan bergegas membuka pintu rumahnya.

"Mama" teriak Aurel saat ia tau itu benar mamanya yang datang kerumahnya. Aurel langsung berlari dan memeluk erat mamanya. Akhirnya rasa rindunya terbalaskan. Perasaannya sekarang sedih dan bahagia. Aurel tidak bisa melepaskan pelukannya. Aurel memeluk lebih erat saat tangus pecah disaat itu.

"Aurell.." ucap Calista, mama Aurel sambil mengehelus pelan puncak rambut Aurel. Aurel langsung menatap mata mamanya dengan matanya yang masih basah.

"Mama, Aurel rindu ama mama." Ucap Aurel sambil menangis kembali.

"Mama juga." Jawab Calista sambil melepaskan pelukan Aurel dipinggangnya.

"Yuk masuk dulu." Ajak Calista sambil menarik tangan Aurel masuk kedalam rumah. Calista langsung duduk di sofa dan menaruh kopernya disebelahnya. Aurel langsing duduk disebelah mamanya dengan mata yang masih berkaca-kaca. Bagi Aurel ini adalah hadiah juara 1 nya kali ini.

"Ma, mama tau aurel dapat juara 1 lagi loh." Ucap Aurel sambil tersenyum riang saat memberitahu mamanya bahwa ia juara satu kembali.

"Pintar" ucap Calista sambil mengancungkan kedua jempolnya lalu tersenyum melihat anaknya itu mendapatkan prestasi yang sangat baik dari tahun ketahun.

"Ma, Aurel laper ni, mama masakin buat Aurel mau kan ma? Udah lama mama ga masakin makan buat Aurel" Pinta Aurel sambil mengusap-usap perutnya yang keroncongan saat ini. Calista mengannguk pelan dan langsung pergi kedapur untuk menyiapkan hidangan.

Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang