"Kenangan masa lalu membuatku sungguh tersakiti jika itu terulang kembali"
***
Pagi ini adalah hari pertama sekolah menengah pertama bagi dua peri cantik yang mungil ini. Aurel dan Manda.
Bus berhenti tepat di depan halte sekolah. Satu anak menuruni tangga bus disusul dengan seorang anak lagi.
"Manda, Aurel mau sekelas dengan Manda. Pokoknya Aurel maunya sama Manda. Gak mau sama yang lain." Ucap peri cantik dengan cemberut sambil memeluk tangan kanan Manda.
"Ih.. Aurel jangan cemberut dong. Ini kan bukan sd lagi. Ini smp, Aurel. Jadi ga boleh cenggeng ya" ucap Manda
Aurel mengangguk menandakan 'iya' pada Manda. Mereka berjalan menelurusi lorong gerbang masuk. Tiba-tiba ada seseorang yang menyengol mereka sehingga Aurel tersungkur kelantai sedangkan Manda masih bertahan dalam posisinya yang berdiri.
Manda langsung menolong Aurel yang kesakitan.
"Ah... sakit kaki Aurel.. ah.. sakit.. mama.." cengeng Aurel sambil melihat lututnya yang berdarah.
"Ih.. Aurel.. jangan nangis.. udah dibilangin kan ini smp bukan sd. Jangan cengeng."
"Tapi kaki Aurel berdarah, Manda"
Manda yang tak tega melihat Aurel pun ia langsung berdiri dan langsung melihat seaeorang itu, seorang cowok, dan langsung mengomelinya.
"Eh.. lo ya.. kalau jalan pakai m....." ujar Manda dengan marah namun ucapannya terpotong.
"Ee-eello kan..aa..Shadiq..." potong Manda tak percaya dengan apa yang diliatnya.
***
"AUREL! BANGUN! Kita kan mau kerja kelompok pulang sekolah" kejut Azka disusul oleh Syifa.
"Lo ngak ingat ya?" Ucap Syifa yang sedang berada di samping Aurel.
Perlahan mata Aurel terbuka setelah ia tertidur cukup lama. Aurel merasa ingin marah dengan mereka. Karena barusan iya melewatkan momen kenangan dirinya dengan Manda saat Smp.
"Eh.. apaan?" Tanya Aurel sambil mengusap matanya.
"Ehh.. lo.. habis ngangis? Kok mata lo sembab gitu." Tanya Syifa dengan histeris. Membuat Aurel langsung mengambil hpnya dan berkaca dilayar hpnya.
Alangkah terkejutnya dirinya saat melihat ada mata panda besar diwajahnya. Iya langsung mengusap matanya untuk memfoluskan penglihatannya.
"Siapa yang nagisin lo? Manda?" Tebak Azka sambil menunjukkan bangku Manda yang tak jauh disampingnya. Aurel mengangguk pelan dan langsung membaringkan kepalanya di tasnya yang berada di atas meja.
"Kan.. udah gue bilang, mau berapa banyak lagi air mata lo keluar hanya gara-gara dia? Jawab!" Bentak Syifa sambil melipat tangannya didepan badannya.
"Pliss.. jangan bentak Aurel. Aurel benci bentakan. Jangan pernah pakai suara tinggi juga kalau bicara sama Aurel. Aurel masih trauma dengan masa lalu." pinta Aurel dengan matanya yang berkaca-kaca.
Syifa tak tega melihatnya sedangkan Azka sekarang sudah duduk di depannya sambil menghapus air mata Aurel.
"Yaudah, maafin gue udah bentak lo. Gue tau lo masih trauma tentang kejadian dulu." Ucap Syifa dengan pelan. Aurel sekarang dapat menenangkan dirinya walaupun dia masih mengingat kejadian dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend
Teen Fiction[First book✔] Masa depan memang selalu ada untuk mengubah apa yang terjadi dimasa lalu. Namun tidak untuk Aurel. Nyatanya masa depannya selalu saja bertemu dengan masa lalunya. Penuh dengan peristiwa yang kelam dan tragis. Separuh ingatannya sudah h...