20. Hal yang dilupakan

69 7 0
                                    

"Ketika aku mengingatkan hal itu dan saat itu juga kamu melupakannya"
-imzihn-

***

Kringg..

Alarm berbunyi cukup nyaring menunjukkan jarum pendek keangka lima pagi, terik pagi hari bahkan belum menyinari dunia bahkan ayam pun belum berkokok diperumahan rumah Aurel. Aurel terbangun hanya untuk berjalan kedapur dan mengambil beberapa snack berukuran kecil dan kembali kedalam kamarnya.

Aurel berjalan ketempat tidurnya bukan untuk kembali tidur namun mencari-cari benda pipih kesayangannya. Tetapi setelah mencari kesetiap sisi tempat tidurnya hasilnya nihil. Tiba-tiba ia mendengar suara notifikasinya dari bawah tempat tidurnya.

"Lah, ini hpnya di bawah tempat tidur, pintar banget, rel, sangat pintar" ucap Aurel sambil menyalahkan dirinya sendiri. Aurel langsung membuka lock screennya dan melihat notifikasi ponsel miliknya.

12 pesan dari 1 chat

From Arfi
P
P
Rel, besok lo mau jalan ga sama gue?
Ataupun kita jogging pagi
You want it? Or not, babe?
Mau?
Pasti lo udah tidur kan?
Yaudah, lo gabales berarti lo terima
Oke, lo terima
Nice sleep 😙
Gue tunggu besok pagi dirumah lo jam 6
Pagi, rel.

Aurel tersenyum tipis dan langsung mengetik balasan pesan tersebut. Ini adalah pemaksaan namun ia tak dapat menolaknya.

To arfi
Ok :)

Setelah itu, Aurel langsung beranjak dari tempat tidurnya dan langsung berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah mandi, Aurel bergegas menuju pintu rumah dengan menggunakan sweater pink dan celana training putihnya. Mama Aurel yang baru keluar dari kamarnya melihat anaknya berlalu begitu saja didepannya.

"Loh, mau kemana?"tanya mama Aurel sambil mendekati anaknya yang sedang mencari kunci pintu rumahnya. Aurel menghentikan pencariannya dan membalik badannya sambil menunjukkan deret gigi putihnya.

"Eh, itu Aurel mau ketaman kompleks" jawab Aurel.

"Dengan siapa?" Tanya Calista.

"Mom, u know lahh.." ucap Aurel sambil menahan malu.

Mama aurel tak menjawabnya namun mulutnya seperti membentuk huruf 'o' dan menggannguk pelan.

"Oke ma, aurel pergi dulu, assalamualaikum, ma"

***
[06.24]

Arfi mengusap matanya dengan perlahan hingga kantuknya tidak kembali menyelimutinya. Pandangannya masih terlalu kabur untuk melihat keadaan diluar jendela kamarnya. Terik pagi sekarang sudah melewati disela-sela tirai jendela kamarnya.

"Loh, kok terang?"Arfi membatin dirinya.

Seakan ia teringat sesuatu hal.

"Astagfirullah, lupa gue anjir?!" Ucap Arfi dengan rada terkejutnya. Dengan secepat yang ia bisa lakukan, ia langsung memasuki kamar mandinya untuk membersihkan badannya.

10 menit kemudian.

Arfi sudah siap dengan kaos oblong putih dan celana training hitamnya langsung berlari keluar rumahnya dan langsung menyalakan motor miliknya tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan yang barusan mamanya lemparkan.

"Itu anak kesetanan kali, ya?"ucap mama Arfi sambil berkacak pinggang.

***

[06.51]

Waktu hampir menunjukkan pukul 7 pagi. Aurel masih saja duduk dibangku taman sendirian sambil melihat beberapa orang yang berlalu didepannya. Sesekali ia melihat arloji miliknya, wajahnya yang ceria tampak semakin pudar karena berubah seperti wajah penuh kecewa.

Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang