07. First jealous

118 9 3
                                    

"Bi Sari.. eskrim Aurel mana?" Tanya Aurel.


Tampak wanita paruh baya sedang mendekatinya sambil mengecek barang yang ada didalam kulkas.

"Loh.. kok eskrimnya gaada atuh. Padahal semalam bi sari udah beliin buat non Aurel. Kok hilang atuh.."ucap bi Sari kebingungan.

"Yaudah deh bi Sari, Aurel mau beli es krimnya sekalian ke supermarket kan hari minggu."ucap Aurel sambil mengambil tas mungilnya dan langsung pergi membuka pintu. Bi Sari langsung melanjut pekerjaan rumah majikannya.

"Aurel pergi ya,bi" ucap pamit Aurel. Aurel pun langsung menuju supermarket terdekat dirumahnya. Letaknya sih ga jauh-jauh kali dengan rumahnya. Mungkin jika ia jalan kaki cuma 10 menit saja.

***

Teriknya siang hari mampu membuat Aurel berhenti meneduh di ruko-ruko didekatnya. Sebentar lagi Aurel akan sampai di supermarket. Aurel melanjutkan langkahnya menuju ke supermarket.

Akhirnya Aurel sampai juga di supermarket. Aurel langsung pergi ke tempat eskrim disupermarket itu. Namun hasilnya nihil, eskrim yang dia cari stoknya habis.

"Yah... stoknya habis. Padahal Aurel mau beli yang ada 3 rasa." Ucap Aurel sambil mengerucutkan bibirnya. Tiba-tiba pipinya terasa dingin membuat dirinya terkejut. Aurel langsung menoleh kearah bahu kanannya dan melihat seorang cowok berpakaian kemeja biru dan memakai celana panjang jeans sedang menggenggam satu kotak eskrim 3 rasa ditangannya.

"Hai! Udah lama ya kita ga jumpa" ucapnya.

"Kamu kan... Ba-bagas.."

"Iya aku BAGAS RAHMANSYAH." Ucap bagas dengan tersenyum. Aurel tak percaya bahwa itu adalah Bagas. Selama ini, Aurel lost kontak dengannya selama 2 tahun.

"Bagas kok ada disini sih?" Tanya Aurel dengan binggung.

"Gue bilangnya nanti aja ya, sekalian ke rumah lo. Masih yang lama kan rumah lo." Tanya Bagas melihat Aurel yang sedang mengandeng tangannya menuju kasir.

Aurel tampak senang dirinya bertemu dengan Bagas. Bagas adalah teman sekolahnya dari TK. Dirinya sampai kemana -mana bersama dengan Bagas.

Setelah mereka kekasir, mereka langsung menuju parkiran supermarket. Bagas langsung mengambil kunci mobilnya dan membuka pintu untuk Aurel. Aurel tersenyum manis ketika Bagas membukakan pintu untuknya.

"Let's go my princess"

"Let's go too my prince "

Aurel teringat dengan kenangan kenangan masa lalunya dengan Bagas, kenangan dirinya pertama kali menaiki mobil bersama Bagas bukan supir yang menyetirnya namun Bagas yang menyetirnya. Aurel masih mengingat kenangan itu sebagian

***

Flashback on

"Bagass... jangan ngebut-ngebut ya. Kata mama nanti kalau ngebut-ngebut bisa kecela....."ucap Aurel tepotong karena sebuah tangan sedang membengkap mulutnya."

Tidak usah dilanjutin ya Aurel. Bagas ga alan ngebut-ngebut kok."ujarnya sambilpintu untuk Aurel.

"Ingat ya di bawah angka 40 itu" ucap Aurel sambil menunjuk angka kelajuan.

"Iya iyaa princess."

Senyum Aurel merekah seperti bunga yang baru mekar.

"Let's go my princess"

"Let's go too my pri-pri.. pri apa tu ya"

"Prince"

"Ha. Let's go too my prince"ucap Aurel sambil tersenyum manis.

"Aurel manis ya kalau senyum"

"Iya dong, nanti semut ga bakalan datang."

"Emang semutnya siapa?"

"Kamu"

Bagas tersenyum berbunga-bunga ketika Aurel menggombalinya. Bagas rasa Aurel sudah membaca buku 'kalimat gombal' miliknya saat dirumahnya.

Flashback off

***

Sebuah mobil berhenti mulus didepan pagar rumah Aurel yang berwarna putih itu. Aurel turun dari mobil milik Bagas dan berkata " Terimakasih my ugly prince" dan Aurel langsung tertawa.

"Eskrimnya ga dikasih nih?"

"Ihss.. Bagas jangan kayak gitu dong sama Aurel. Aurel cuma becanda tadi." Ucap Aurel dengan manja sambil memeluk tangan Bagas.

"Hahaha, yaudah, yuk masuk"

Aurel langsung masuk kedalam rumah. Aurel terkejut bahwa ada seseorang yang sedang memainkan hpnya si kursi ruang tamu.

"Arfi? Kok kamu ada disini" tanya Aurel dengan matanya tak percaya. Arfi langaung menoleh kearah Aurel dan melihat Aurel sedang memeluk tangan Seorang cowok.

Arfi bangun dari tempat duduknya dan langsung mendekati mereka berdua.

"Lo ga baca chat dari gue?"tanya Arfi pada Aurel yang masih memeluk tangan Bagas. Aurel langsung membuka tasnya dan mengecek hpnya.

Pesan dari Arfi S. (1)
Gue kerumah lo ya. Gue bawain eskrim tiga rasa. Mau?

Aurel melangsung menatapi Arfi dan tertawa pelan.

"Hehehe.. maafin Aurel, Aurel gabaca soalnya tadi buru buru mau beli eskrim." Ucap Aurel pada Arfi yang terus melihatnya. Arfi hanya tersenyum singkat dan melihat dingin wajah Bagas

"Kenalin gue Arfi, temen sekolah Aurel." Ucapnya dengan memberi tangan untuk bersalaman. Bagas langsung menyalaminya.

"Gue Bagas, temennya Aurel juga"

"Temen atau temen" batin Arfi.

"Oh iya, gue mau keekskul basket dulu. Gue pamit. Ini eskrim tiga rasa buat lo." ucap Arfi dengan cepat tanpa tersenyum ke arah mereka berdua sambil memberikan sekotak eskrim tiga rasa pada Aurel. Aurel mengambilnya dengan kaku.

Arfi menuju keluar rumah dan mengambil helmnya.Detik-detik kemudian Aurel tidak melihat punggung sosok Arfi. Namun Aurel bisa mendengar suara motor sport milik Arfi.

"Aurel rasa dia cemburu" batin Aurel.

"Itu pacar Aurel ya? Kok deket banget.Sampai-sampai dia kayak cemburu gitu. Cemburu rasa sayang"

"Bagas jangan bilang kayak gitu. Nanti Aurel agak ragu kalau ketemu sama Arfi. Dia temen olimpiade sains Aurel." Ucap Aurel sambil sedikit memarahi Bagas karena ia bilang begitu dengannya.

"Hati-hati loh deket-deket nanti jatuh cinta"

"Ihh... Aurel ga suka dibilang begitu" protes Aurel sambil memukuli punggung Bagas.

"Hehehe iyaiya"ucap Bagas mengalah pada. Aurel.

"Yuk, duduk" Ajak Bagas.

***

Votement:)
Chapter baru diawal tahun yang baru
Hihihi

06.01.19

Cold Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang