"Hmmptt.. Arfii" panggil Aurel sambil mendekatkan badannya ke punggung Arfi.
"Iya?"tanya Arfi.
"Hmpptt.. kita sekarang pacaran?"ucap Aurel sambil ragu-ragu. Arfi mendengarnya dengan cukup jelas dan ia pun tersenyum
"Jadi menurut lo?"kata Arfi sambil mengusap-ngusap puncak rambut Aurel. Aurel langsung menunduk dan langsung tersenyum simpul.
"Pacaran sih" jawabnya sambil tersenyum-senyum yang tak dapat ia sembunyikan.
"Yaudah, itu tau"kata Arfi sambil mengacak-acak rambut Aurel hingga berantakkan karena melihat kelakuan Aurel yang lucu
"Hehehe" ucap Aurel sambil tertawa pelan.
"Woi"panggil Bara bersama dua temannya berjalan kearah Arfi san Aurel, siapa lagi jika bukan Ryan dan Galen.
"Apaan"jawab Arfi sambil memasang muka sok ganteng.
"Pj kami mana?"tanya Ryan sambil mengadahkan kedua telapak tangannya seperti ingin meminta sedekah.
"Makan-makan dong pliss" lanjut Galen.
"Iya nih disini aja udh cukup kok buat para jomblo terhormat"kata Bara sambil memperbaiki letak jam tangannya yang longgar itu.
"Lo tau ga sih? Betapa besarnya perjuangan kami untuk siapkan ini semua?" tanya Galen sambil menunjuk kearah Ryan dan Bara, dilanjutkan dengan anggukan dari mereka semua. Arfi mengangguk pelan tanda iya memahami perkataan Galen itu.
"Gue tau kok, perjuangan kalian sebesar pasir di pantai" ujar Arfi sambil menganggkat kedua bahunya.
"Pala lo" kesal Bara sambil menjitak kepala Arfi.
"Pala gue cuma satu" ucap Arfi yang tak ingin kalah. Tiba tiba lengan Arfi dipeluk Aurel sambil memejamkan matanya lalu mendongak kearah wajah Arfi. Arfi langsung memutar badannya agar langsung berhadapan tepat didepan tubuh Aurel
"Kenapa sayang" ucap Arfi sambil menghelus pelan rambut Aurel, Belum sempat Aurel membuka mulutnya, Arfi langsung tau apa yang ia inginkan.
"Mau makan?" Aurel langsung mengangguk kepalanya dengan semangat dan tersenyum.
"Idih pake syg" ucap Galen sambil melipat tangannya seraya mengejek.
"Kalo iri bilang" kata Arfi sinis.
"Iya gue iri, knp? Ga seneng kalian? Kelai coy" jawab Galen yang tak mau kalah sambil mencondongkan dadanya sedikit kedepan.
"Hilih, sok keras, badan sih besar, sekali gue tumbuk perut lo malah bergoyang pula yakan" ejek Arfi dilanjut tawa oleh bara dan ryan serta Aurel yang ada disampingnya.
"Pokonya kami mau makan makan" ucap Galen to the poin karena takut ditwrtawakan kembali.
"Yaudah sana, ganggu couple aja" ucap Arfi sambil mengajak Aurel pergi ke meja khusus di sisi lain. "Yuk".
***
Beberapa porsi makanan sudah tersedia di depan meja makan itu. Aurel yang melihatnya langsung takjub melihat makanan yang banyak itu. Belum lagi minumannya yang membuat Aurel seperti kehausan melihat minuman-minuman yang segar itu.
Aurel langsung menyantap makanan itu satu persatu dengan sanagt lahap. "Makannya jangan cepet cepet nanti keselek" ucap Arfi sambil membersihkan mulut Aurel dengan tisu.
"Siwpah swuyuh lamaa bangget mwakannyya" ucap Aurel sambil mengunyah makanan yang masih ada didalam mulutnya.
"Tapi suka kan" goda Arfi sambil mencolek pipi Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boyfriend
Ficțiune adolescenți[First book✔] Masa depan memang selalu ada untuk mengubah apa yang terjadi dimasa lalu. Namun tidak untuk Aurel. Nyatanya masa depannya selalu saja bertemu dengan masa lalunya. Penuh dengan peristiwa yang kelam dan tragis. Separuh ingatannya sudah h...