(21) Menantu Idaman

31 9 0
                                    

Setelah hari itu Eunha dan Bobby menjadi semakin dekat. Semua orang iri terhadap hubungan mereka.

Oh ya Tuhan pandai sekali Eunha dan Bobby menutupi kesepakatan diantara mereka.

Hari itu Eunha berjalan sendirian dikoridor sekolah. Ia melamun, namun tiba-tiba ada seseorang yang merengkuhnya dari belakang.

Eunha sedikit tersentak namun setelahnya ia biasa saja. Karena ia sangat paham dengan bau parfum ini. Hanya satu pemiliknya;

;Bobby.

"Sayang" panggil Bobby manja.

"Yaa" jawab Eunha biasa saja.

Dan untuk panggilan 'sayang' sebenarnya Eunha tidak mengijinkannya tapi Bobby mengingatkan syaratnya. Dan Eunha akhirnya mengangguk pasrah.

Bobby menghirup dalam-dalam aroma rambut dan badan Eunha seperti mengisi energinya.

"Aku merindukanmu" bisik Bobby tepat ditelinga Eunha. Eunha selalu bergidik ngeri jika Bobby sudah begini.

"Oh ayolah. Katakan saja apa yang kau inginkan" singkat Eunha seraya melepas lengan Bobby yang ada diperutnya.

Eunha sangat mengerti jika Bobby sudah manja meski tidak didepan teman-teman atau orangtuanya pasti ada hal yang diinginkan Bobby.

"Kau sangat mengerti aku" ucap Bobby sambil mencubit pelan pipi Eunha.

"Katakan" ucap Eunha singkat

"Bunda ingin bertemu denganmu" ucap Bobby sedikit lesu karena pasti Eunha akan menolaknya.

Eunha membalikkan badan menghadap Bobby. Menatapnya sebentar dan berkata

"Baiklah"- ucap Eunha

Bobby tersentak menatap Eunha. Ia sedikit tidak percaya karena Eunha mau bertemu dengan ibunya.

Eunha sedikit menarik ujung bibirnya. Membelai lengan kekar Bobby sebentar dan lanjut berjalan. Dan Bobby hanya membeku ditempat.

Sepulang sekolah Bobby langsung membawa Eunha kerumahnya. Dan jangan lupakan Bobby kesekolah mengendarai motor. Jelas saja Eunha akan teriak-teriak karena rambutnya akan berterbangan kemana-mana.

Sesampainya dirumah Bobby, Eunha masih mengerucutkan bibirnya tanda bahwa ia kesal.

Bobby hanya tersenyum lalu menarik Eunha masuk ke dalam rumahnya.

"Bun?" Ucap Bobby

"Iya sayang bunda didapur" ucap Minhyun (sang bunda Bobby)

Minhyun berlari kecil menuju rumah utama dan mendapati gadis cantik disamping Bobby.

"Duduklah aku ingin mandi" pinta Bobby kepada Eunha.

Eunha hanya mengangguk kecil. Sedangkan Minhyun sangat antusias dengan kedatangan Eunha.

"Kemarilah sayang duduklah" ucap Minhyun dengan sangat lembut.

Eunha duduk dengan tersenyum canggung.

"Kamukan yang namanya Eunha? Putri tuan Jiyoung? Dan kekasih putraku?" Tanya Minhyun beruntun.

"I-iya tante. Itu saya" jawab Eunha sedikit tergagap.

"Kamu cantik sekali sayang. Pantas saja Bobby selalu membangga-banggakan kamu didepanku. Ternyata memang benar adanya" ucap Minhyun memuji.

Eunha hanya tersenyum kecil.

"Eunha sekarang jangan panggil tante lagi ya. Mulai sekarang panggil aja Bunda biar kaya Bobby" ucap Minhyun

"Iya tan-Bunda hehe" jawab Eunha sedikit terkekeh

"Eunha bisa masak ga? Bunda tadi lagi masak kue lho. Ke dapur yuk" ajak Minhyun

"Bisa bun tapi dikit doang. Masih belajar. Sama Mommy juga lagi di kursusin masak katanya biar pinter nantinya" jelas Eunha

"Mommy itu. Nyonya Jae ya?" Tanya Minhyun

"Iya bun"

"Eunha bisa beres-beres rumah sayang? Cuci piring? Nyapu?" Tanya Minhyun

"Bisa kok bun" jawab Eunha

"Bisa yaa.. semuanya.. bunda jadi yakin deh kalo kamu itu menantu idamannya bunda" puji Minhyun

"Bunda bisa aja deh" jawab Eunha sedikit malu.

Mereka sedang asyik dengan kegiatan membuat kue mereka dan tiba-tiba......








To be continue💚

LOVE AGREEMENT [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang