Saira pov.
-Di dalam mobil.
"Captain tau gak Ira sekolahnya dimana?." tanya gue yang sama sekali tidak ditanggapi oleh orang yang sibuk menyetir sedari tadi di samping gue. Yap, Captain Rega.
Walaupun gak ada tanggapan apapun, gue pun tetap melanjutkan perkataan gue yang sebelumnya sempat tertunda.
"Kalo Captain mau tau, Ira itu sekolahnya di SMA 25 Jakarta. Ituloh Captain, yang deket--"
"STOP." teriak Captain Rega kencang sembari mencengkram erat stir kemudinya.
Agak takut sih sebenarnya, tapi gak papalah ya. Captain Rega kan calon suami Ira, gak mungkin juga kan kalo dia nyakitin Ira?!.
"Ishhh Captain kan Ira belom selesai--"
"Diam atau kamu saya turunin disini juga?." tekan Captain Rega sembari menatap mata gue dengan tajam.
Gue pun mencebikkan bibir gue kebawah. Lalu balas menatap Captain Rega dengan sengit.
"Jangan marahin Ira dong. Kan Ira juga makhluk hidup. Gak mungkin juga kan kalo Ira kerjaannya cuman diem?. Terus juga apa tadi?, Captain mau nurunin Ira disini?. Its oke, gapapa, tapi kalo nanti Ira di culik, Captain yang harus bayarin uang tebusannya."
'TAK'
"Awhh... Captain kenapa sih suka nyentilin jidat Ira melulu?." ringis gue sembari mengusap-ngusap kening gue yang jadi tempat sasaran sentilannya Captain Rega.
"KDRT sebelum waktunya nih Captain, Ira aduin juga loh ya ke pengadilan agama." ucap gue kesal.
"Heh, apa tadi?, KDRT? nikahin kamu aja enggak." bantah Captain Rega sembari menoyor kening gue pelan.
"Nanti juga Captain bakalan nikahin Ira juga kok." ucap gue tak mau kalah.
"Ngawur aja kamu ngomongnya." ucapnya sinis.
Gue pun menggenggam tangannya Captain Rega erat. Setelah itu gue pun menautkan jari jemari gue di celah jari jemarinya Captain Rega.
"Heh apa-apaan sih kamu?." marah Captain Rega sembari berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman gue.
Menghiraukan pertanyaan Captain Rega, gue pun mendongakan kepala gue lalu tersenyum hangat sembari menatap wajah Captain Rega.
"Captain liat kan, tangan kita aja nyaman kalo disatukan kek gini, Fix lah ini mah." ucap gue mutlak sementara Captain Rega hanya mengerutkan keningnya bingung.
"Fix? Fix apaan?." tanyanya tanpa mengalihkan tatapannya kearah gue.
Gue pun tersenyum menggoda kearah Captain Rega.
"Captain kepo.. Huuuu~" ejek gue.
Captain Rega pun mendelikan matanya sebelum berujar...
"Yaudah sih kalo gak mau ngasih tau juga. Wong saya gak rugi ini--"
"Kata siapa?." potong gue cepat.
"Kata saya lah, kan saya yang ngomong." ucap Captain Rega dengan wajah yang dibuat seangkuh mungkin.
"Hmmm... Ira yakin Captain bakalan seneng kalo denger ucapan Ira yang tadi." ucap gue.
"Oh ya?." jawab Captain Rega malas.
Gue pun mengangguk-anggukan kepala gue dengan antusias.
"Hu'um.. Coba Captain liat tangan kita sekali lagi." ucap gue yang membuat Captain Rega mengalihkan pandangannya kearah tangan kita yang saling menggenggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Please Captain (END)
RomanceCita-cita Saira itu salah satunya pengen nikah muda. Itu sih gak masalah, tapi yang bikin mumet lagi, Saira kepengen punya suami Pilot. Katanya sih, biar nanti bisa traveling kemana-mana terus gak bayar buat ongkosnya deh. Aneh memang, tapi... Itula...