Saira pov.
Gue pulang ke Apartemen dengan mata yang sembab dan bibir yang masih setia mengerucut keatas. Kejadian tadi masih terngiang-ngiang dalam ingatan gue. Dasar Mama mertua medusa, kejam, gak berperi-kemenantuan.
"Udah dong cemberut nya." ujar Captain Rega sembari menyodorkan segelas air putih kearah gue.
Gue pun menggeleng-gelengkan kepala gue cepat, tangan gue terulur untuk terlipat di depan dada.
"Gamau. Aku masih kesel." ucap gue merajuk.
"Yaudah, nih minum dulu."
Dengan perasaan kesal, gue pun mengalihkan tatapan gue kearah Captain Rega sepenuhnya.
"Captain gimana sih, aku tuh lagi marah malah disuruh minum. Bujuk dulu kek." kata gue kesal.
Captain Rega pun menghela nafas sejenak lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa tepat di samping gue.
"Terus sekarang mau nya kamu apa?. Aku bingung sayang." ucap Captain Rega memelas.
Mendengar ucapan Captain Rega barusan, sontak saja mata gue langsung berbinar-binar. Kesempatan nih.
"Emangnya Captain mau nurutin maunya aku?." tanya gue memastikan.
"Hmm... Asalkan permintaan nya masuk akal dan gak aneh-aneh." jawab nya santai.
Gue pun menyipitkan mata gue sebentar sembari bergumam tidak jelas.
"Mmmmm, aku mau..." ucap gue masih berfikir.
"Mau apa?." tanya Captain Rega lagi.
"Mmmmm, mau red velvet." jawab gue sembari menunjukan cengiran seperti biasa.
"Apalagi?."
"Beneran boleh nambah?." tanya gue tidak percaya.
"Hmmm, yang penting gak aneh aja."
Gue pun bertepuk tangan riang seperti anak kecil yang telah mendapatkan permen. Berpikir dulu sebentar untuk memikirkan apa keinginan gue yang lainnya lagi.
"Aku mau... Kacang almond sama mochi ice cream." ucap gue semangat.
Captain Rega pun mengangguk-anggukan kepalanya sebentar, lalu mengambil kunci mobil di atas meja Bar dapur.
"Captain-captain." panggil gue cepat sembari menghampiri Captain Rega.
"Kenapa?." tanya nya sembari menaikan sebelah alisnya.
"Mau ikutttt." rengek gue sembari menggandeng lengan Captain Rega lalu di ayun-ayunkan kedepan dan kebelakang.
"Gak boleh. Kamu istirahat aja di rumah. Jangan kemana-mana kamu itu baru keluar dari rumah sakit." tutur Captain Rega panjang lebar.
Gue pun melepaskan tangan Captain Rega dengan kesal lalu mencebikan bibir gue kebawah. Melenggang pergi kearah kamar dengan kaki yang di hentak-hentakan.
'BRAK'
Menutup pintu dengan kencang lalu berjalan kearah kasur dan mendudukan diri gue di tepi.
'Cklek'
Pintu pun terbuka menampilkan tubuh tegap Captain Rega. Setelah itu, ia pun beranjak mendekati gue.
"Yaudah gapapa kalo kamu mau ikut. Tapi, kalo kamu udah ngerasa capek atau gak nyaman bilang ya???." pesan Captain Rega lalu mengulurkan tangannya.
"Ayok," ajak Captain Rega sambil tersenyum ramah.
Masih dengan wajah yang cemberut, gue pun menerima uluran tangan Captain Rega lalu berjalan beriringan keluar dari Apartemen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Please Captain (END)
RomanceCita-cita Saira itu salah satunya pengen nikah muda. Itu sih gak masalah, tapi yang bikin mumet lagi, Saira kepengen punya suami Pilot. Katanya sih, biar nanti bisa traveling kemana-mana terus gak bayar buat ongkosnya deh. Aneh memang, tapi... Itula...