Saira pov.
"Captain, kalo Captain lagi di pesawat, terus Captain natep ke bawah, Ira keliatan gak yah?." tanya gue ngawur.
"Ya nggak lah, emang mata saya sebagus dan sejernih itu apa?!." jawab Captain Rega pelan.
"Captain-Captain." panggil gue lagi sembari menatap Captain Rega yang ada di samping kanan gue.
Captain Rega pun menoleh, dan mengangkat sebelah alisnya.
"Captain yakin sama Ira...?" tanya gue ragu.
Bukannya apa-apa, tapi kan... Gue pengen hubungan kita itu nggak main-main gitu loh...
Captain Rega menatap gue dengan tajam. Kini kedua tangannya sudah mencengkram erat kedua bahu gue.
"Kamu ragu sama Saya?." tanyanya dingin.
Kok gue jadi merinding ya denger suaranya Captain Rega?.
Dengan cepat, gue pun menggelengkan kepala gue beberapa kali sembari berujar...
"Nggak kok Captain nggak."
"Bener?."
"Iya." jawab gue sembari memejamkan mata gue takut.
Terdengar suara bahakan dari sebrang sana yang tak lain dan tak bukan adalah Captain Rega.
Gue pun membuka mata gue perlahan-lahan, dan yang gue tangkep pertama kali adalah...
Tawanya Captain Rega !!!
Sumpah loh itu.... Tawanya ngademin hati banget sih?!.
Gue pun menatap Captain Rega dengan pandangan yang berbinar. kedua sudut bibir gue juga tertarik keatas. Membuat senyuman lebar yang kini tercipta di wajah gue.
"Captain ketawa?." tanya gue masih gak percaya.
Tiba-tiba aja Captain Rega menghentikan tawanya dan kembali menatap gue dengan malas.
"Bukan. Saya lagi konser." ketusnya lagi.
***
Morega pov.
'Tok.. Tok.. Tok'
Gue pun menatap pintu yang ada dihadapan gue dengan takut-takut. Kedua tangan gue sudah meremas satu sama lain.
Jantung juga udah berdebar gak karuan.
Kali ini, gue mau... Minta restu?!.
Entahlah, segimana berhasil atau nggak nya.
"Captain kenapa liat ke bawah terus?." tanya Saira yang kesekian kalinya.
Gue pun langsung mendongakan kepala gue keatas.
"Kenapa?." ucap gue cepat.
Saira pun menggeleng-gelengkan kepalanya beberapa kali.
"OH IYAAA. CAPTAIN." pekiknya histeris.
Gue yang mendengarnya pun langsung menatap kearah si Saira dengan panik.
"Kenapa?, ada apa?." tanya gue cepat.
Saira pun kembali menggelengkan kepalanya dan menunjukan cengiran nya seperti biasa.
"Ini kan rumah Ira, kenapa Ira musti ngetuk pintu dulu ya?. Udah yuk ah masuk." cerocos nya panjang lebar.
Gue pun memelototkan mata gue saat tangan gue ditarik untuk masuk kedalam.
'Cklek'
"Tapi--"
"MAMA... ASSALAMUALAIKUM... MAMA... IRA BAWA CALON MANTU." teriaknya keras.
Gue yang keadaan nya masih ditarik-tarik sama si Saira pun hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kakinya.
Tapi.... Kok dia tadi ngomongnya langsung to the point gitu ya?. Emang sih, gue datang ke sini karna hal itu. Tapikan seharusnya gue yang ngomong sendiri.
"Berisik GILA." omel anak laki-laki yang masih memakai baju seragam Putih-Biru itu.
Tanpa menggubris omongannya. Si Saira pun langsung menyeret gue kearah anak laki-laki itu berada.
"Dek, Mama dimana?." tanyanya to the point.
Owhhh... Adeknya toh...
"Ada tuh, di dapur." ucapnya sembari menunjuk kearah dapur.
"Oh... Oke."
Saira pun membalikan badannya ke belakang, dan menatap kearah gue dengan pandangan cerianya.
"Captain, Captain tunggu disana ya... Nanti Ira sama Mama bakal nyusul." tuturnya sembari menunjuk kearah sofa yang berada tidak jauh dari tempat gue berdiri sekarang.
***
Saira pov.
"Ma." panggil gue sembari menepuk bahu Nyokap pelan.
Nyokap yang sekarang lagi motong-motongin bawang pun hanya berdehem tanpa mengalihkan pandangannya kearah gue.
"Hm."
"Ikut Ira yuk. Bentar." ucap gue sembari tersenyum lebar.
"Kemana?." tanya Nyokap bingung.
"Ada deh. Ikut dulu ajaaa, ayuk." ucap gue setelah menarik tangan Nyokap kearah ruang keluarga.
"Ira... Tapikan--"
"Nih Ma, Ira bawa--"
"Sttt." bisik Captain Rega sembari menaruh jari telunjuk didepan bibirnya.
Nyokap hanya memandang Captain Rega dengan tatapan kosong.
"Hallo Tante." sapa Captain Rega canggung.
"Kamu..."
"Quiero casarme con tu hija."
"Hah?."
"Captain ngomong apa?." tanya gue bingung.
Captain Rega pun berdiri dari duduknya. Dan melangkah mendekati Nyokap yang kali ini berada di samping gue.
Sembari menatap gue dengan pandangan yang entah itu menyiratkan apa, Captain Rega pun kembali berujar.
"Saya ingin menikahi putri anda."
***
bersambung....
Absurd parah😖😖😖
sorry ya baru bisa up...Jangan lupa buat Voment 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Please Captain (END)
Roman d'amourCita-cita Saira itu salah satunya pengen nikah muda. Itu sih gak masalah, tapi yang bikin mumet lagi, Saira kepengen punya suami Pilot. Katanya sih, biar nanti bisa traveling kemana-mana terus gak bayar buat ongkosnya deh. Aneh memang, tapi... Itula...