Saira pov.
Dengan mata yang membulat sempurna, gue pun menatap Captain Rega dengan pandangan kosong.
"Saira, kamu mau kan nikah sama Saya?." tanya Captain Rega yang sekarang sudah berada dihadapan gue.
Tolong, gue butuh tabung oksigen sekarang juga. Captain Rega ngelamar gue?.
"Captain..." lirih gue sembari menatap matanya dalam-dalam.
"Apa?."
Gue menatap kearah Nyokap sebentar, lalu balik menatap Captain Rega seperti tadi.
Cukup lama gue menatap Caption Rega dengan lamat-lamat. Sampai...
"MAU. IRA MAU CAPTAIN." jerit gue sembari memeluk leher Captain Rega dengan erat.
Gue tau ini lebay, tapi... Lo bisa bayangin kan, di lamar pake bahasa astral kek gitu...
Ughh... Hampir bengek gue rasanya.
"Kak, lebay deh lu ah." cibir si zaky.
Gue pun melepaskan pelukan gue, lalu berbalik menatap kearah si Zaky dengan tajam.
Sambil melipatkan kedua tangan gue di dada. Gue pun berjalan menghampiri si Zaky dengan gaya yang dibuat-buat angkuh.
"Ikut-ikut wae lu bocil." balas gue sembari menoyor kepala si Zaky kuat-kuat.
"Suka-suka gu--"
"Maksudnya?." sela nyokap tiba-tiba.
Dan kalian tau?, suara Nyokap dingin banget gilaaa.
"Sttt." ucap gue sembari meletakan jari telunjuk gue di depan bibir pas si Zaky udah membuka mulutnya.
"Saya mau Saira." jawab Captain Rega tak kalah dingin.
Haduhhh, ini mah gimana mau ngeluluhin hati Nyokap kalo dia ngomong dingin kek gini. Seharusnya kan ya, Captain Rega itu ngomongnya halus dan lembut selembut sutra. Lah ini?!.
"Gak. Saira masih sekolah." ucap Nyokap.
Gue diem. Gak ikut menimpali apa yang mereka omongin sedari tadi.
"Kita bisa merahasiakan ini dari semuanya." timpal Captain Rega.
Lah-lah, emangnya gue mau nikah kapan nih?, kok main rahasia-rahasiaan?.
"Tunggu-tunggu." sela gue cepat sembari menatap Captain Rega dan Nyokap secara bergantian.
"Kenapa?." tanya Captain Rega balik.
"Emang... Captain... Mau nikahin Ira-nya kapan?." tanya gue bingung.
"Minggu depan." jawabnya tegas.
Gue pun memelototkan mata gue kaget.
Minggu depan? Tujuh hari lagi? Senin depan?. Oh my god, kok gue...
Seneng ya :)))
"Wihhh beneran tuh Captain?." tanya gue masih gak percaya.
Captain Rega pun menganggukan kepalanya sekilas, lalu kembali menatap Nyokap dengan serius-- seperti tadi.
"Saya mohon." mohon Captain Rega dengan menangkupkan kedua tangannya di dada.
Uhhh kiyowo banget kalo kek gini :(
"Mah, boleh ya... Captain Rega itu pilot loh kalo Mama mau tau." ucap gue memprovokasi.
Nyokap masih diem. Gak ngejawab apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Please Captain (END)
RomanceCita-cita Saira itu salah satunya pengen nikah muda. Itu sih gak masalah, tapi yang bikin mumet lagi, Saira kepengen punya suami Pilot. Katanya sih, biar nanti bisa traveling kemana-mana terus gak bayar buat ongkosnya deh. Aneh memang, tapi... Itula...