🛫 THROWBACK (2)

38K 2.3K 186
                                    

Saira akan kembali ke rumah nya, setiap hari sabtu dan minggu ia akan berkunjung ke sini lagi. Tapi di hari-hari biasa, ia akan pulang ke rumah orang tua nya di Bogor saat itu.

"Iraaa, itu Mama sama Papa kamu udah nungguin. Bandel amat sih kamu." omel Arya sembari mengejar Saira yang berlari menghindari nya.

Saira pun semakin cepat berlari menjauh dari kejaran Kakak sepupunya-- Arya. Isak tangis mengiringi setiap langkah kaki nya yang menuju kearah rumah Bang Lele kesayangan nya.

"Banggg Leleeeee... ila da mau pulangg." tangis nya kencang.

Kebetulan saat itu Rega sedang berada di halaman rumahnya sambil menendang-nendang bola futsal nya dengan asal-asalan. Mendengar suara anak kecil yang memanggil nya dengan sebutan Bang Lele diiringi isak tangis. Rega pun bangkit dari duduk nya dan buru-buru membuka pintu pagar rumahnya.

Sudah bisa ia tebak, siapa yang menangis kencang sembari menggumamkan namanya, karna itu selalu terjadi di setiap hari minggu tenangnya.

"Bang Lele.. Huhuuu." Saira pun langsung berlari kearah Rega dengan tangan yang terulur meminta di gendong.

Dengan senang hati, Rega pun langsung membungkukan tubuhnya dan menggendong tubuh mungil Saira yang terisak-isak sembari mempererat uluran tangannya di leher Rega.

"Ira gak mau pulang lagi ya." tebak Rega sembari mengusap-ngusap punggung Saira yang masih bergetar.

Tanpa menjawab perkataan Rega, Saira pun hanya mengangguk-anggukan kepala nya lemah. Isak tangis nya mulai mereda seiring dengan usapan di punggung Saira.

"Kan nanti minggu depan ketemu Bang Rere lagi." ucap Rega berusaha membujuk Saira.

Di kejauhan terlihat Arya yang berlari sembari ngos-ngosan kearahnya. Rega pun memberikan kode agar Arya tidak mendekat kearahnya. Biar urusan ini ia saja yang selesaikan.

"Mamauuu... Hali sabtu macih lamaa..." ucap Saira menolak.

"Nggak lama kok.. Nanti kita telponan aja ya kek biasanya. Mau?." tawar Rega lagi.

Saira pun mengendurkan uluran tangannya di leher Rega. Wajah nya mendongak menatap tepat kearah Rega dengan mata dan hidung yang sembab.

"Umm.. Tapi nanti Bang Lele da boyeh deket-deket cama cewek jelek yang kemalen." ucap Saira sembari mengucek-ngucek matanya yang berair.

Rega pun tersenyum menenangkan lalu mengecup pipi Saira gemas.

'Cup'

"Sekarang Ira harus pulang dulu ya... Nanti minggu depan kita main lagi di taman ya, main perosotan." ucap Rega lagi.

"Umm." gumam Saira sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Rega.

***

Setelah sampai di rumah Nenek nya. Saira pun semakin mengeratkan pegangannya di leher Rega. Apalagi ketika netra nya menangkap sosok ibunya yang berusaha mengambil alih dirinya dari gendongan Rega.

"Mamauuuu..." rengek Saira teredam karena menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bang Lele kesayangannya.

"Pulang yah.. Nanti minggu depan kan bakalan kesini lagi." bujuk Mamanya.

Rega pun berusaha memindahkan Saira dari gendongannya ke gendongan ibu anak kecil itu.

Tapi sayangnya, Saira malah mempererat pegangannya di leher Rega. Dan itu membuatnya sedikit kesulitan bernapas.

Marry Me Please Captain (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang