11

2.8K 63 0
                                    

"kau memilih tempat makan malam yang terlalu jauh, Tuan" kekeh Laura. Mereka tengah jalan bertelanjang kaki di atas pasir yang hangat serta angin laut yang menderu.

Mereka tiba di Bali beberapa jam yang lalu. Itu pun setelah perdebatan panjang keduanya.

"ini tempat terdekat yang bisa ku pikirkan selain Paris!" Deanis masih kesal rupanya.

Sebaliknya, Laura tertawa mendengar nada kesal Deanis karena tak berhasil menyeretnya ke Paris.

"Deanis..." ia menghentikan langkahnya. Melepaskan jemarinya yang sejak tadi bergandengan dengan tangan pria itu, kini berganti merangkul leher Deanis menghapus jarak antara keduanya,

"I love you" bisik Laura tepat di daun telinga Deanis.

Bibir basahnya yang samar bersinggungan dengan kulit sensitif Deanis berhasil membangunkan iblis dalam tubuhnya.

Deanis tak dapat bersuara. Matanya menatap jalang pada wanita nakal itu. Disaat yang sama bernafas terasa sangat berat.

"berjanjilah kau akan lebih sering menatapku seperti itu" pinta Laura dengan manja.

Deanis tersenyum sumbang, "kau agresif lebih dari yang ku kira"

Jemari Deanis menggerayang di tubuh indah Laura yang masih di balut dress selutut itu, "maukah kau bercinta denganku di sini? Kamar kita terlalu jauh dan aku tak lagi sanggup menahan ini."

Ia balas menggoda Laura dengan pelan mencari sela menyentuh sensitif wanita itu dengan jari-jari kasarnya.

Laura membalikkan tubuhnya menghadap pantai biru yang terbentang luas. Dari kejauhan ombak tampak bergerak ke arah mereka. Angin menekan tubuh Laura untuk lebih rapat pada tubuh kekar pria itu.

Tangan Deanis sudah leluasa di sana. Meraba-raba bagian kesukaannya yang masih tertutup dalaman, "sudah basah, sayang"

Nafas hangat Deanis membuat Laura mengerang, "kau pun mengeras" balas Laura. Ia sejak tadi merasakan kejantanan Deanis mengeras. Perlahan Ia menggerakkan pinggulnya, meminta.

Kegiatan intens ini hampir membuat Laura kehilangan akal, "gendong aku. Kita kembali ke kamar" pinta Laura.

"di sini saja, sayang" lagi-lagi Deanis memohon hal yang tak masuk akal bagi Laura.

"kau tidak keberatan pengawalmu di sana melihat tubuhku? Jika kau tidak masalah aku akan telanjang sekarang"

"tunggu!" sentak Deanis, dengan cepat menahan tangan Laura yang siap melepas dressnya. 

Laura tersenyum atas kemenangannya, "gendong" Laura meminta dengan manja agar kali ini Deanis menggendongnya.

"kau sangat menggairahkan" ucap Deanis ketika Laura sudah digendongnya.

***

"De.... Nis... Aaaaahh" racau Laura.

Deanis semakin bergairah mendengar erangan Laura yang tak jelas. Ia mempercepat permainannya di bawah sana, menghantam kasar pinggul Laura. 

Satu tangannya tak henti meremas payudara Laura yang semakin kenyal sedangkan tangan lainnya sibuk menggoda klitoris wanita itu.

Geram akan bibir Laura yang basah, Deanis menunduk dan mengecup penuh nafsu di sana. Mengaduk-aduk lidah Laura yang juga dibalas kasar wanita itu. Kemudian turun ke leher dan berakhir di payudaranya yang menganggur.

Deanis melahap nikmat payudara itu. Membuat tubuh Laura menggelinjang tak karuan. Dalam satu waktu, Deanis memberi kenikmatan di empat tempat yang berbeda. Laura cukup kuat masih sanggup menahan orgasme terakhirnya.

"sayang..." bisik Deanis samar karena mulutnya masih penuh dengan payudara kenyal Laura.

"mmmm..." sahut Laura tak kuasa. Hanya itu yang dapat keluar dari mulut Laura.

"say you love me, please" Deanis memohon, tampaknya Ia akan segera mencapai puncak.

Dengan susah layah Laura menggerakkan lidahnya,

"I... Aaaahh.. L.. Love aaashh" desah Laura,"you.. De... Nis...aaaahh.."

Deanis menarik Laura dalam pelukannya dan mempercepat gerakan pinggulnya. Laura semakin mengencangkan kakinya yang melingkar di pinggang Deanis, meremas geram punggung pria itu.

Aaaaaaahhhhhh

Terdengar erangan nikmat keduanya saat mencapai puncak bersamaan. Air birahi Deanis memenuhi liang kenikmatan di bawah sana. Hangatnya membuat Laura mengangkat pinggulnya ketika mencapai orgasme kelimanya.

Deanis ambruk di sisi Laura dengan juniornya yang masih tertancap di bagian ternikmat tubuh Laura.

"i love you too, Laura" bisik Deanis usai mengecup lembut Laura yang sudah tampak lemah tak berdaya.

***

The Boss: When A Man Fallin Love - COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang