Matahari kini mulai malu malu untuk menyembunyikan sinarnya dibalik temaramnya malam. Dan bintang pun mulai bermunculan indah dilangit.
Jam 6. Kini waktunya Jihyun berangkat berkerja, ia berkerja di sebuah mini market dengan pemilik seorang anhjuma beranak satu yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Ia bekerja dari jam 6 sampai jam 10 malam dan itu adalah keringanan yang anhjuma itu berikan kepadanya. Selama inilah penghasilan yg ia peroleh untuk kebutuhan sehari harinya dan untungnya Jihyun bisa mengatur waktu dimana saatnya ia bekerja dan belajar.
"Kamu mau kemana?" Jimin melihat Jihyun menggunakan mantel yang cukup tebal melekat di badanya.
"Aku berangkat bekerja, jangan lupa pesanku besok kau sudah mulai bersekolah denganku jadi kau harus tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi"
"Apa aku boleh ikut?"
"Andwae kamu di rumah saja sekarang waktunya musim dingin aku takut kamu kedinginan, aku pergi dulu"
Saat Jihyun pergi, tiba tiba saja Jimin merasakan akan ada sesuatu nyg buruk menimpa kepada Jihyun tapi Jimin menangkis hal buruk tersebut dan berfikiran positif.
Jimin berfikir ia beruntung bisa bertemu dengan yeoja seperti Jihyun ya walaupun dia agak galak dan juga cerewet, tetapi setiap didekatnya entah mengapa ia merasakan bahwa ia dan Jihyun mempunyai sebuah ikatan yang sangat kuat. Terbukti pada waktu pagi tadi, hanya membayangkan wajah cantik Jihyun ia bisa langsung berteleportasi menuju ke tempat Jihyun berada.
Jam 10 tiba, kini Jihyun sudah diperbolehkan pulang oleh anhjuma pemilik mini market tersebut.
Dan saat diperjalanan ia merasa bahwa ia sedang di ikuti oleh seseorang. Jihyun berbalik ia menemukan seorang lelaki berpakaian berantakan berjalan dengan sempoyong menghampirinya.
"Mau apa kamu!!cepat pergi!!"usir Jihyun saat lelaki itu berusaha menyentuh tanganya.
"Ah...gadis cantik cepat sini bersamaku"
"Annyeo!!memangnya aku gadis apa ? Jangan mendekat atau aku akan teriak!"
"Ayolah" katanya sambil berusaha mencolek dagu Jihyun.
"Andwae! Jimin... Jimin!! Tolong aku"lelaki itu pun semakin merapatkan tubuh Jihyun ke dinding.
"Siapa Jimin hah, dia namjachingumu? panggil saja dia sesuka hatimu, disini hanya ada aku dan kau manis"
Saat lelaki tersebut akan memeluk Jihyun tiba tiba saja...
JIMIN POV
Saat kepergian Jihyun aku benar benar merasakan sebuah firasat yang buruk padanya. Setiap merasakan firasat buruk itu selalu saja diriku menangkisnya dan memilih tidur agar besok bisa terbangun lebih awal.
Saat aku mencoba menutup mataku. Terdengar seseorang memanggil namaku.
"Andwae!! Jimin tolong aku!!!"
Aku mendengar suara Jihyun meminta tolong kepadaku.
Aku membuka mataku terkejut dan langsung saja diriku berdiri sambil berkonsrnterasi. Mataku kembali menutup dan berteleportasi ke tempat Jihyun berada saat ini.
Mataku terbuka, kegelapan lah yang menyambutku disini, disebuah gang kecil yang sepi dan juga gelap. Samar samar diriku mendengar suara isak tangis seseoang.
Disana aku melihat seorang namja tengah berusaha memeluk seorang yeoja disertai dengan isak tangis tanpa lama lagi aku berlari menuju namja itu dan menariknya sambil memberi bogeman mentah kepadanya.
BUGH.....
"J... Jimin"
END JIMIN POV
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days (COMPLETE)
Fanfiction#PERHATIAN, HARAP MEMFOLLOW AKUNKU, DIKARENAKAN ADA BEBERAPA PART YANG DIPRIVAT Park Jimin, dia adalah seorang malaikat yang bertugas untuk mengatur segala sesuatu yang berasal dari langit agar tetap stabil, tapi bagaimana jika dia melakukan kesalah...