8

400 37 1
                                    


***

Hujan turun dengan deras, tetes demi tetes membasahi apapun yang dilewatinya tanpa terkecuali. Gadis bersurai hitam memandang ke arah tetesan tetesan itu berasal tak lama kemudian sebuah garis melengkung di kedua ujung bibirnya tanganya ia arahkan ke rintikan hujan.

Hal kedua yang Jihyun sukai adalah hujan, ada alasan teryentu Jihyun menyukai hujan karena baginya hujan adalah perantara dari eommanya bawa ia tengah merindukan putrinya yang ia cintai.
Jihyun pun kembali teringat kata kata eommanya beberapa tahun lalu sebelum eommanya tiada.

FLASHBACK ON

Gadis kecil dengan rambur berkucir dua yang membuatnya menjadi imut tengah mengerucutkan bibir yang tandanya ia tengah kesal di depan rumahnya.

"Hei nak, kau sedang apa?" Tanya seorang wanita paruh baya kepada anaknya.

"Eomma, Jihyu ingin pergi bermain bersama teman teman" pintanya dengan nada merajuk.

"Tidak bisa sayang, ini masih hujan nanti kau bisa sakit"

"Tidak eomma Jihyu tetap ingin pergi, Jihyu benci hujan Jihyu benci hujan!!"

"Jihyu kamu tidak boleh seperti itu hujan itu adalah sebuah anugrah dari tuhan nanti tuhan marah loh sama Jihyu, kalau tuhan marah nanti keinginan Jihyu tidak mau terkabul bagaimana?"

"Jihyu tidak mau seperti itu eomma jihyu tidak jadi membenci hujan eomma jihyu malah menjadi suka dengan hujan eomma"

Nyonya kim (eomma Jihyun) terkekeh ketika mendengar pernyataan Jihyun.

"Sini tanganmu nak"

"Buat apa eomma"

"Sudah ikuti saja"

Jihyun kecil yang tidak tahu apa apa pun menuruti kata eommanya.
Nyonya Kim pun menarik tangan kecil Jihyun hingga tangan nyonya kim menjadi di bawah lalu tangan kecil Jihyun diletakan di atas telapak tangan nyonya kim lalu tanganya di arahkan di bawah rintikan air hujan.

"Jika jihyu merindukan eomma , jihyu hanya mengarahkan tangan jihyu ke air hujan dan berkata 'di sini jihyu merindukan eomma , di sini jihyu baik baik saja walaupun tanpa eomma'pasti eomma akan mendengar Jihyu di sana"kata nyonya kim sambil menunjuk ke arah langit.

"Eomma mau kemana?"

"Eomma tidak akan kemana mana eomma selalu di hati Jihyu"

FLASHBACK OFF

AUTHOR POV

"Di sini Jihyu merindukan eomma, di sini Jihyu baik baik saja walaupun tanpa eomma"kata Jihyun sambil menitihkan air mantanya membayangkan kata kata terakhir eommanya sebelum tiada.

Hingga pada akhirnya seseorang menepuk pundak Jihyun dari arah belakang.

"Hei kau kenapa Jihyun"kata seseorang namja sambil menghapus air mata Jihyun.

"A..aku tidak apa apa aku hanya kesal denganmu, aku menunggumu dari tadi di sini hingga badanku kedinginan"

"Mianhae, tadi Kim ssaem memberiku banyak sekali pertanyaan tadi kajja sekarang kita pulang hujan sudah mulai reda"

Jimin pun menggandeng tangan Jihyun dan berjalan keluar sekolahan
Jangan tanya kabar jantung Jihyun kali ini, bahkan kecepatan dengan seseorang yang tengah berlari pun akan kalah dengan degupan jantung milk Jihyun saat ini.

"Jihyun!"

"Kenapa appa di sini?"

"Appa hanya ingin melihat mu saja nak"

"Tak usah, aku baik baik saja kaja Jimin kita pergi"

"Tapi dia appamu" Jimin menahan tangan Jihyun.

"Sudah biarlah"

***

"AKU PULANG!"

"Aneh, kau menyapa siapa?" Jimin menatap aneh ke arah Jihyun.

"Rumahku"

"Dasar gadis aneh"

"Apa kau bilang!"

"Anyeo, lupakan"

"Aku akan mandi dulu"

Sepeninggal Jihyun, Jimin pun dengan iseng mengelilingi rumah Jihyun

"Kenapa tak ada foto keluarganya di sini?"

Jimin pun teringat kejadian di depan gerbang tadi Jimin menduga pasti ada sesuatu diantara Jihyun dan ayahnya hingga membuat Jihyun bersikap seperti itu.

"Hei kau sedang apa?"

Jimin pun bebalik Ia melihat Jihyun memakai kaos putih polos pendek dengan rambut basah tergerai hingga membuat bagian atas baju jihyun basah dan membuat bra hitam Jihyun terpampang jelas dengan sepontan Jimin pun berbalik membelakangi Jihyun.

JIHYUN POV

Saat ku keluar dari kamar mandi ku lihat Jimin tengah memandangi isi rumahku.

"Hei kau sedang apa?"

Jimin sungguh aneh saat aku memanggil dia Jimin menoleh dengan tatapan terkejut saat memandangku, melihat kelakuan Jimin yg aneh aku berniat mendekatinya tetapi Jimin malah menjauhiku.

"Kau ini, kenapa?"

"An...nyeo"Ku lihat keringat menetes membasahi kening Jimin. Apakah dia sakit?

"Kau sakit? "reflek ku arahkan tanganku menempel dengan dahinya namun ia malah menepisnya.

"Ayolah Jimin, jangan membuat ku khawatir!"

"A..aku tidak apa apa"

"Jjinjayo?Dasar namja aneh" Jihyun pun pergi dan kembali ke kamarnya.

"Huft...... hampir saja"
.
.
.
.
.
Tbc

Tolong ya tinggalkan jejak kalian, jangan cuman menjadi pembaca rahasia, nulis itu butuh tenaga jadi kalian cuman vote sama comment aja kok.

Dan follow ya akun ku ya, kalau mau di follback tinggal minta aja.

100 Days (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang