Keadaan kantin pun ramai seperti biasanya, tidak setelah seseorang datang dengan angkuhnya sambil berucap memerintah kepada seseorang."Hei! Kau jalang minggir sana!!"
Seseorang mengusir Jihyun dan menyuruhnya untuk berpindah tempat, siapa lagi kalau bukan Kim Nara. Kim Nara sering dijuluki most wanted oleh para siswa bukan tanpa alasan mereka menjuluki Nara dengan dengan gelar itu wajah yang cantik dengan polesan make up yang tebal dan jangan lupa seragam sekolahnya yang sengaja ia kecilkan, dua kancing bagian atas yang sengaja ia buka apabila ia merendahkan tubuhnya sedikit saja belahan dadanya akan terlihat. Setiap Nara melintas pasti banyak sekali mata jelalatan yang memandangnya dengan tatapan seolah olah bisa menelanjangi tubuhnya itu.
Dia merupakan seorang anak donatur di sekolahnya dan terkenal seseorang yang sering berganti ganti pasangan dan juga sering membully jika ada yang mencampuri urusanya.
"Hai... Namaku Kim Nara kau bisa memanggilku Nara ataupun sayang..." katanya dengan nada menggoda sambil mengulurkan tanganya kedepan Jimin.
Dengan perlahan Jimin pun membalas tangan Nara"Oh hai, namaku Park Jimin"
"Apakah aku boleh duduk di sini?"
Jimin pun menggeser badanya ke samping memperbolehkan Nara duduk di sampingnya.
"Aku adalah yeoja tercantik di sini"
"Mulai lagi dia, dasar play girl sombong sekali dia" Jihyun mengumpat dengan kesal di dalam hatinya.
Jimin pun hanya tersenyum mendengar umpatan Jihyun yang terlihat lucu baginya "Mian, tapi kurasa di sini ada yang lebih cantik dari dirimu"
"Jinja? Siapa dia, aku rasa aku yang paling cantik di sini"
"Yeoja itu ada tepat di belakangmu kurasa dia lebih cantik darimu apalagi saat dia marah"sambil menunjuk Jihyun yang tengah meredam amarahnya saat melihat tangan Nara dengan beraninya menyentuh tangan Jimin.
"Jinja?" Sambil melihat Jihyun dari bawah hingga atas "Apanya maura cantik tubuhnya saja lurus seperti lidi oh tidak apalagi payudaranya... datar"
"Sialan, dasar yeoja tak tahu malu berani beraninya dia merendahkanku"
"Apalagi lingkaran hitam di matanya itu, sepertinya dia tak pernah tidur karena sibuk dengan para om om nya, dasar jalang"
Shit...
"Itu menurutmu, tetapi dimataku dia itu lebih cantik dari yeoja lain di sini"
"Dasar, hey apa yang kau gunakan untuk memikat Jimin hingga namja tampan sepertinya tergila gila padamu hah?" Nara menarik tangan Jihyun hingga berbalik ke hadapanya.
"Mwo? Apa yg kau maksud?" jelas disini Jihyun terlihat kebingungan saat Nara dengan tiba tiba menarik tanganya, padahal dia tak melakukan apa pun yang membuat Nara marah.
"Sudahlah aku pergi saja, jika kau butuh untuk memuaskanmu kau bisa langsung memanggilku, aku dengan senang hati menerimanya"
"Ku rasa dia yang lebih mirip jalang daripada diriku" guman lirih Jihyun.
Yeoja itu pun pergi meninggalkan Jihyun dan Jimin.
"Apa yang kau katakan padanya""Tidak apa apa, bukankah kau senang jika yeoja itu pergi?"
"Mwo?? apa yg kau maksud?"
"Bukankah kau yang ingin yeoja itu pergi"
"Ti...tidak"
"Jjinja?? Oh baiklah akan ku panggil yeoja itu sekarang Na..mpt..."
Sebelum Jimin melanjutkan perkataanya dengan cepat Jihyun membungkam mulut Jimin dengan tanganya. Tanpa disengaja mata Jihyun dan juga Jimin bertubrukan.
EHM...
Dengan cepat Jihyun melepaskan tangannya dari mulut Jimin dan langsung duduk sambil menutup wajahnya yang mungkin saja memerah.
"Um... apakah aku mengganggu kegiatan kalian berdua?"
"Tidak Tae, oh sini duduk dan perkenalkan dia Jimin temanku dan Jimin dia taehyung dan juga temanku"
"Dia kan namja yang merangkul Jihyun di koridor?"
"Aku Kim Taehyung, kau bisa memanggilku Tae"
"Oh hai namaku Jimin"
Taehyung pun duduk di sampin Jihyun hingga membuat tubuhnya berada di tengah tengah jimin dan juga Tae.
"Oh ya kalian sedang apa tadi" tanya Tae dengan penuh kehati hatian yang ia takutkan adalah itu akan menyakiti hati Jihyun.
"Kami tidak melakukan apa apa tadi, cuman tadi Jimin sedang menguap dan aku melihat seekor lalat yang akan masuk ke mulut Jimin reflek aku tutup mulut Jimin dengan tanganku tadi hehehe..."
"Ooo gitu, apakah kalian sudah memesan makanan?"
"Mianhe Tae aku dan Jimin sudah pesan tadi dan ini baru juga habis"
"Oh ya sudah kau akan tetap di sini atau balik ke kelas?"
"Mungkin aku dan Jimin akan menunggumu di sini"
"Jjinja?? Baiklah kalau begitu" ucap Taehyung sambil mengusap surai hitam milik Jihyun.
Jimin yang hanya melihat interaksi Jihyun dan Tae sendari tadi hanya diam memandang ke arah mereka berdua.
.
.
.
.
.
Tbc.Tolong ya tinggalkan jejak kalian, jangan cuman menjadi pembaca rahasia, nulis itu butuh tenaga jadi kalian cuman vote sama comment aja kok.
Dan follow ya akun ku ya, kalau mau di follback tinggal minta aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days (COMPLETE)
Fanfiction#PERHATIAN, HARAP MEMFOLLOW AKUNKU, DIKARENAKAN ADA BEBERAPA PART YANG DIPRIVAT Park Jimin, dia adalah seorang malaikat yang bertugas untuk mengatur segala sesuatu yang berasal dari langit agar tetap stabil, tapi bagaimana jika dia melakukan kesalah...