17

329 33 0
                                    


***

Kini saatnya yg di tunggu Tunggu yaitu api unggun yang diadakan saat menjelang malam syaratnya adalah semua siswa harus mencari kayu bakar yang terdekat

Saat ini jihyun tengah mencari kayu yang tidak cukup besar, jihyun teringat saat siang tadi, hingga sekarang  jihyun pun enggan bertemu dengan jimin karena kejadian tadi siang

Jihyun pun melihat sebuah kayu yang tidak terlalu besar yang ada di pinggir semak semak, saat jihyun ingin mengambil kayu itu, tiba tiba saja ada seseorang mendorongnya hingga ia terjatuh ke dalam semak semak yang ternyata itu adalah jurang yang cukup dalam

"Aa...."

"A.. eotohke,aku tak tahu kalau di depan ada jurang,"

Nara yg hanya mengerjai jihyun pun pergi meninggalkan jihyun terkapar lemas di bawah sana dengan kaki dihimpit batu yang lumayan besar, menyebabkan kakinya tak bisa digerakan

"Tol...ong!" Seru jihyun yang suara nya menjadi sangat lirih dan seluruh pandanganya menjadi hitam seketika

Jimin aku butuh bantuanmu...

***

Semua siswa pun telah berkumpul untuk menyetorkan kayu bakarnya masing masing kepada seluruh pembimbing

Namun sepertinya tidak semuanya, ada salah satu yeoja yang belum datang sama sekali
"Dimana kim jihyun?"
Tanya salah satu ssaem

"Ada yg melihatnya?"


Jimin aku butuh bantuanmu...
"Jihyun?"

Apakah itu suara jihyun?

"Ani ssaem!"

Jawab semua siswa tidak termasuk nara, ia hanya diam ia takut jika semuanya mengetahui bahwa ia telah menyebabkan hilangnya jihyun

"Nara? Kau kenapa?"Tanya jimin

"Ani,aku tak apa apa"

"Apa kau tahu di mana jihyun?"

"Ani,aku sama sekali tidak tahu" nara langsung meninggalkan jimin

"Kenapa dia aneh sekali?"

Semua orang mencari jihyun hingga tengah malam termasuk jimin, semua orang pun sudah menyerah dan melanjutkan pencarianya besok, namun  jimin malah masih mencari jihyun

"Jihyu!!!!"

Jimin pun merasa aneh terhadap dirinya, ia sama sekali tidak bisa melakukan teleportasi, apakah kekuatanya akan semakin hilang saat ia berada di bumi?

Saat jimin berada di pinggiran jurang ia berteriak memanggil nama jihyun dengan lantang

"Jihyu!!! Dimana kau, aku mencintaimu!!!aku menyayangimu!!!! Aku tak mau kehilanganmu!!"

Hingga tangisan jimin pecah

"Jihyu....hiks" "ini baru pertama kali aku menangis,tolong kau kembali jihyu..."

"Aku bukan jihyu tapi jihyun!!"Sebuah suara yang cukup parau menyahut jimin

***

"Jihyu....hiks" "ini baru pertama kali aku menangis,tolong kau kembali jihyu..."

Sebuah suara terdengar di telinga jihyun, membuatnya tersadar kembali

"Itu pasti, jimin" "Aku bukan jihyu tapi jihyun!!"

"Jihyu kau kah itu?"

"Nde, aku di bawah sini! Kakiku terjepit batu!"

Jimin pun mencoba menggunakan kekuatanya untuk berteleportasi menuju ke tempat jihyun berada, dan akhirnya bisa

"Gwaencanhayo?"

"Ne,hanya saja kakiku terjepit batu"

Jimin dengan sekuat tenaga mengangkat batu itu,jika ia menggunakan kekuatanya ia malah akan menyakiti jihyun

"Kenapa kau bisa terjepit batu seperti ini?"

"Saat aku terjatuh aku mencoba berpegangan pada batu ini hingga akhirnya batu itu jatuh dan menimpa kakiku"

"Kenapa kau ceroboh seperti ini, lalu apa gunanya headphone mu" omel jimin kepada jihyun dan membuatnya menangis

"Aku tak membawanya hiks...,mianhae hiks..."

Ia melihat jimin marah untuk kedua kalinya, itu sebabnya ia menangis dan ini di sebabkan oleh dirinya

"Wae? Kenapa kau menangis?"

"Ani,aku hanya bingung kenapa kau memarahiku? Memangnya kau siapa?"

"Sudahlah jangan berkata seperti itu"

'Wae? Kenapa kau marah? Kan kau yg bilang jika kita bertemu anggap saja kita tak saling kenal"

"Kau yg bilang"

"ya....Tapi kau yg memulai"

Jimin pun langsung memeluk jihyun dengan erat

"Aku tak mau kehilanganmu,jadi tolong akhiri saja pertengkaran kita"

"Apa maksudmu?"

"Saranghae"

Jantung jihyun berdebar saat mendengar pernyataan jimin, jihyun pun tak tahu apa arti perasaan ini apakah ia juga menyukai jimin? Tapi jihyun selalu menangkisnya

"Maaf aku menjauhimu selama ini.aku ingin menjauhimu tapi aku tidak bisa"

"Lalu kenapa kau menjauhiku?"

"Jika hukumanku berakhir aku akan meninggalkan bumi ini dan juga dirimu,aku tak bisa meninggallanmu"

"aku pergi"

Saat jihyun berdiri rasa sakit mulai terasa di kakinya

"Aw. .appo" sambil memegang kakinya

"sini,biar ku bantu"

"Ani,aku bisa sen...hei lepaskan!!"

Sebelum melanjutkan kalimatnya,jimin menggendong jihyun dan mencari jalan untuk kembali
Jihyun sempat meronta ronta,tetapi jimin mengancam bahwa dia akan menjatuhkanya dan dalam sekejap jihyun pun diam

"Kenapa kau tak berteleportasi agar lebih cepat sampai"

"Aku bisa,tp aku ingin menghabiskan waktu bersamamu lebih lama"

"...."

"Kau masih marah padaku?"

"...."

"Jihyu?"

Saat jimin menoleh ke belakang,ia melihat jihyun tertidur pulas di pundaknya

"Ternyata kau tertidur"

Dengan terpaksa ia menggunakan kekuatanya untuk langsung ke perkemahan

Dan sesegera mungkin Jimin meletakan jihyun ke tendanya dan mengobati kaki jihyun

"Annyeonghi jumuseyo"

"Camkaman!"

Kebiasaan jihyun muncul saat ini yaitu tidur sambil berbicara
Saat jimin berbalik lagi
"Jimin...saranghae"

Jimin seketika mematung di tempat ia kembali mencerna perkataan jihyun dan jimin langsung tersenyum

---------------------------------------------------------

Vote and comments

100 Days (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang