Bintang tersebut meluncur cepat dan melewati tempat berdirinya jihyun saat ini, hingga terdengar suara ledakan dari taman belakang rumah jihyun.Suara ledakan itu sudah tak terdengar lagi ditelinga Jihyun. Kedua matanya terbuka secara perlahan, setelah kesadaranya telah pulih cepat cepat jihyun berlari menuju taman belakang rumahnya.
Sesampainya dirinya disana munculah cahaya yang menyilaukan matanya, secara reflek kedua tangannya pun menutupi kedua matanya.
Saat ia sudah tak merasakan cahaya menyilaukan itu lagi, jihyun pun membuka kedua matanya dan keluarlah seseorang lelaki tanpa memakai sehelai benang sedikitpun dibadanya.
"Aaaaa........"Jihyun menjerit keras sambil menutup kedua matanya sekali lagi.
"Wae?" lelaki itu pun bertanya sambil menatap aneh kepada perempuan yang tengah menutupi kedua matanya dengan tanganya di depanya itu.
"Pakailah pakaianmu bodoh!" Jerit Jihyun disertai dengan wajahnya yang memerah hingga ketelinganya sesaat kemudian ia mengingat sesuatu diantara selangkangan lelaki itu, Jihyun menggeleng melupakan hal yang memalukan itu.
"Pakaian?apa itu?"ucap lelaki itu sambil mengerucutkan bibirnya.
Dengan geram Jihyun pun masuk kedalam rumahnya untuk mengambil sebuah selimut atau seuatu guna menutupi badan polos pria itu dan melemparkanya ke lelaki tersebut.
"Pakai ini ,dan masuklah ke rumahku!"perintahnya dengan garang.
Entah kenapa laki laki itu pun mengikuti perintah jihyun selayaknya anak kecil yang tengah diperintahi oleh ibunya sendiri.
Jihyun pun kekamarnya mengambil sebuah kaos hitam miliknya dan juga celana jeans hitam yang menurutnya itu besar. "Cepat, gunakan ini"sambil menyodorkan bajunya kepada lelaki tersebut.
Kening lelaki itu mengerut, lalu dia pun berniat untuk melepas lilitan selimut ini dari badanya, namun
"Eit....jangan ganti di sini, sana di kamar mandi saja"sambil menunjukan sebuah pintu berwana cream.
Namja tersebut pun memasuki kamar mandi tersebut
10 menit telah berlalu, namun tidak ada tanda tanda lelaki itu akan keluar dan itu membuat Jihyun kesal setengah mati. "Lama sekali dia?"
Dan akhirnya yang ia tunggu telah tiba, kepala lelaki bersurai hitam legam itu menyembul keluar dari balik pintu kamar mandi.
"Hei...kau!,kenapa lama sekali ,aku lelah menunggumu"kata jihyun sambil berkacak pinggang.
Lelaki itu pun keluar dan secara sepontan Jihyun menjerit sambil menutup matanya. "K..kenapa kau belum juga memakai bajunya hah?"
"Aku tak tahu cara memakainya"Balas lelaki tersebut dengan polos sambil membolak balikan baju itu.
"Mwo, dia tak bisa menggunakanya? apakah aku harus yg memakaikanya? hah yang benar saja" Umpatnya di dalam hati.
Akhirnya dengan sangat sangat terpaksa Jihyun pun membantu lelaki itu cara berpakaian juga cara menggenakan celana. Tentu saja Jihyun melakukan itu disertai dengan wajah yang memerah.
Setelah beberapa menit, lelaki itu keluar dari kamar mandi.
Jihyun pun yg melihat lelaki tersebut hanya bisa melongo atas ketampanan lelaki tersebut.
"Wae?apakah penampilanku aneh?"
"Anyeo anyeo!" Jihyun yg tertangkap basah pun hanya memalingkan wajahnya yang terlihat blusshing.
"Ini dimana?" Tanya lelaki itu sambil mengalihkan pandanganya ke seluruh penjuru ruangan.
Dengan nada ketus Jihyun pun menjawab pertanyaan namja itu"Ini di seoul."
"Seoul?" jari lelaki itu mengetuk dagunya pelan.
"Kau tidak tahu?" tanya Jihyun tak perjaya. "ini di bumi" lanjutnya tentu saja itu hanya gurauan semata.
"Oh bumi, ternyata bumi seperti ini ya"
Jihyun yang mendengar jawaban tersebut hanya bisa mengumpat di dalam hati, padahal dia hanya bercanda tapi pria itu malah ikut serta dalam candaanya. "Kau ini apa sih? bumi saja baru tahu''
"Aku ini adalah malaikat" jawabnya dengan enteng tanpa beban.
"HAHAHA....." Tawa Jihyun pun pecah tapi sekejap kemudian ia langsung menghentikan tawanya, dikarenakan takut mengganggu tetangga sebelah.
"keotjjimal hajimara! ( jangan berbohong! )"
"Kau tidak percaya???kau tadi lihat caraku turun tidak?"tanya lelaki itu dengan sewot.
"Nde,tapi tidak mungkin,agh....bisa gila aku"tangan Jihyun mengacak acakan rambutnya dengan frustasi.
"Hei...hei..kau mau kemana?"tanya lelaki itu saat melihat Jihyun meninggalkanya.
"Tidur!!"ketus Jihyun.
Jihyun pun memilih pergi ke kamarnya dan beranjak tidur untuk membangunkan dirinya yg tengah bermimpi itu. Tapi apa daya kejadian yang baru ia alami kini mulai menghantuinya, ia tidak bisa tidur untuk sekarang ini. "Agh....aku tidak bisa tidur, Jihyun... bagaimana bisa kau memikirkan lelaki itu ... ingat... besok adalah waktunya kamu sekolah, jadi jangan sampai kau terambat hanya karena memikirkan lelaki gila yang mengaku dirinya sebagai malaikat, lupakan Jihyun lupakan"
Setelah lama ia berkutat dengan pikiranya akhirnya Jihyun pun memilih keluar dan melihat lelaki itu.
"Katanya malaikat, masa malaikat bisa tidur ,aneh"kata Jihyun meremehkan.
Jihyun pun kembali ke kamarnya dan membawa selimut dan bantal untuk digunakan lelaki itu agar merasa nyaman saat dia tidur.
"Ternyata kau tampan juga" katanya sambil tersenyum sambil memandangi wajah polos yang terkena pantulan cahaya dari bulan.
"Kau sudah selesai memandangku nona?" tiba tiba saja mata lelaki itu terbuka.
"Anyeo!"kaget Jihyun.
"Sudahlah nona jangan mengelak, jelas jelas tadi kau memuji ketampananku"ucapnya dengan percaya diri.
"Jangan panggil aku nona ! memangnya aku ini kakakmu apa? panggil saja dengan namaku"
"Lalu, siapa namamu?"
"Namaku Kim Ji Hyun, dan namamu?"
"Namaku... aku tidak punya nama"
"Kau pasti sedang bercanda eoh... mana mungkin kau tak punya nama"
"Nde, aku memang tak punya nama"
"Lalu aku harus memanggilmu apa huh? Malaikat?"
"Itu bisa"jawab lelaki itu dengan enteng.
"Dasar namja pabo, eum..namamu adalah...Park Ji Min, ya...Park Ji Min bagaimana?"
"Eum... boleh juga"
"Kalau aku boleh tahu, jika kamu memang benar benar seorang malaikat kenapa kamu turun ke bumi?"
"Itu karena aku harus menjalani sebuah hukuman selama 100 hari" ucap Lelaki itu dengan sendu.
"Hukuman?hukuman apa?bukankah jika kau di bumi kau bisa bebas" Jihyun mengambil napas"Dan ... apakah kau punya kekuatan?'' lanjut Jihyun.
"Nde,aku punya kekuatan, tapi ini adalah hukuman jadi aku harus menggunakanya jika perlu"
"Tapi apa hukumanmu, jika kekuatanmu saja tak di ambil sedikit pun"
"Entah lah"
Setelah itu pun keheningan menyelimuti mereka mereka berdua, akhirnya jihyun memilih untuk kembali ke kamarnya dan tertidur.
.
.
.
.Tolong ya tinggalkan jejak kalian, jangan cuman menjadi pembaca rahasia, nulis itu butuh tenaga jadi kalian cuman vote sama comment aja kok.
Dan follow ya akun ku ya, kalau mau di follback tinggal dm aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Days (COMPLETE)
Fanfic#PERHATIAN, HARAP MEMFOLLOW AKUNKU, DIKARENAKAN ADA BEBERAPA PART YANG DIPRIVAT Park Jimin, dia adalah seorang malaikat yang bertugas untuk mengatur segala sesuatu yang berasal dari langit agar tetap stabil, tapi bagaimana jika dia melakukan kesalah...