Dalam kehidupan pasti ada pebedaan dan perubahan, perbedaan yang akan membawa kita menuju perubahan. Tak ada orang yang menjalani hidupnya seperti itu saja, seiring dengan berjalannya waktu pasti akan ada perubahan.
.
.
.
.
Jan lupa follow guys, vote dan pastinya komen kalo ada typo^^Happy enjoy^^
Pagi yang indah untuk Ninik, gadis itu kini sudah memakai seragam sekolahnya dengan lengkap.
Melangkah riang menuju dapur, melihat sang Bunda masih berkutik di dapur dan belum menyadari keberadaan Ninik di belakangnya.
"Bunda!"
Seketika Bundanya tersentak kecil mendengar pekikan Ninik tiba-tiba, lantas berbalik melihat ke arah anaknya yang sudah memakai seragamnya lengkap.
Sang Bunda menyipitkan matanya, menelisik curiga ke arah putrinya tersebut. Tak biasanya Ninik bangun sendiri dan sepagi ini, biasanya anak gadisnya masih bergelut di bawah selimut dengan nyamannya walaupun sudah berkali-kali di bangunkan, dan Ninik hanya berucap 'lima menit lagi Bun'.
Itu pun kalau tak di paksa bangun, pernah waktu itu Ninik hanya meminta lima menit lagi katanya, nyatanya sampai hampir setengah tujuh pun Ninik tak mau bangun. Jadilah Bundanya mempunyai cara agar anak gadinya itu cepat bangun, caranya memang terbilang unik tapi itu ampuh untuk Ninik agar cepat bangun.
Bagaimana bisa, Bundanya itu hanya mengancam pada anak gadisnya itu. Dengan embel-embel ingin memotong uang saku Ninik, dan berhasil. Ninik akhirnya langsung membuka matanya dengan cepat dan langsung beranjak menuju kamar mandi.
Benar-benar unik bukan? Bahkan Bundanya pernah mengancam ingin memberitahukan pada ayahnya yang jarang sekali di rumah karena sering keluar kota karena urusan bisnis itu untuk memotong uang jajan dan uang tambahannya dari ayah tercintanya itu, dengan cepat Ninik menolak untuk tidak di beritahu ayahnya dan berjanji akan bangun lebih cepat, tapi nyatanya Ninik hanya seoarang Ninik Nuraida yang selalu susah untuk di bangunkan.
Apalagi jika wekend, gadis itu akan malas beranjak dari tempat tidurnya itu, dan akan bangun siang sampai mandi juga siang.
Padahal Ninik itu seorang anak perawan tanggung yang suatu saat nanti juga akan bersuami, tapi kebiasaannya itu belum juga hilang.
"Apaan sih Bun, gitu amat ngeliatinnya." Protes Ninik ketika sang bunda tak berhenti menatapnya dengan penuh selidik.
"Ngga papa, Bunda heran aja. Kok tumben anak gadis Bunda bangun sendiri sepagi ini? Ngga kaya biasanya."
Ninik menatap jengah sang bunda yang sekarang melipat kedua tangannya di depan dada dengan mata yang masih menyipit ke arah Ninik.
"Ck, apaan sih Bun, bangun pagi salah, bangun siang salah, bangus sendiri salah, di bangunin salah, terus mana yang bener? Emang di mata Bunda tuh Ninik selalu salah ngga pernah bener."
Dengan bibir yang masih berkomat kamit tak jelas, mencibir tingkah Bundanya itu. Ninik melangkahkan kakinya kearah meja makan, mendudukan dirinya pada kursi yang ada di meja makan. Dengan santainya Ninik mulai mengoleskan selai strauberry pada lembar roti yang Ninik ambil dan langsung melahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Sakit [ E N D ]
Novela JuvenilSeberapa sakitnya kau menyakitiku, seberapa sakitnya kau mengkhianatiku, seberapa sakitnya aku yang masih tetap bertahan di sampingmu. Sakit bukan, sangat sakit. Aku sudah terlanjur sakit untuk memberimu kesempatan kedua.- . . . E N D