Bukannya geer, tapi kalo lo kasih perhatian lebih ke gue kek gini. Gue takut nanti gue ga bakal bisa ngelepas lo pergi.
.
.
.
.Budayakan vote setelah baca^^
Happy enjoy^^
Pagi-pagi Ninik sudah membuat keributan saja, sampai-sampai membuat sang Bunda menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak keduanya itu.
"Nik, lo tuh lagi ngapain sih?" Celetuk Rasya abang Ninik yang memang sudah risih sedari tadi melihat Ninik seperti orang kebingungan.
"Ya mau makan lah, udah tau gue mau duduk di sini." Ucap Ninik kesal.
Ninik menarik kursi untuk duduk, lalu mulai mengoleskan selai pada roti tawar untuk sarapannya. Ninik mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang Bunda, namun tak ada di penglihatannya.
"Bunda kemana bang?"
"Oh, Bunda lagi pergi depan komplek mau beli sayur. Emang lo ga tau?"
"Nggak, tadi gue liat Bunda di sono. Tapi dah ga ada sekarang. Heheh."
Rasya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja dan melanjutkan sarapannya.
"Bunda ngga kerja apa?"
"Kerja, nanti sift malem."
Ninik hanya menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan abangnya ini.
"Bunda mana bang?" Celetuk Aira yang baru bangun tidur, terlihat dari penampilannya dengan muka bantalnya.
"Pergi depan komplek mau beli sayur." Ucap Rasya.
Aira hanya mengangguk-anggukan kepalanya, lantas duduk bergabung di meja makan.
"Ngapain lo ke sini." Sergah Ninik menatap adiknya galak.
"Ya makan lah kak, ngapain lagi." Ucap Aira ringan tanpa beban.
"Elo belum mandi ya? Kucel amat mukanya." Ledek Ninik.
Aira hanya mengangguk-nggukkan kepalanya dan mulai mengoles selai pada rotinya.
"Jorok banget sih dek, lu belum mandi." Celetuk Ninik menatap ngeri Aira sang adek yang menduduki kelas 7 SMP ini.
"Bodo amat yee."
Ninik hanya mencibir mendengar ucapan Aira adiknya. Tak banyak menghiraukan perkataannya dan berlalu begitu saja karena Ninik sendiri sudah menyelesaikan makan paginya.
Getaran di hpnya membuat Ninik menghentikan aktifitasnya yang sedang mengikat tali sepatunya bersiap untuk berangkat.
Whattsup
Aril : Lo belom berangkat kan?
Ninik : Nih, baru mau berangkat. Kenapa?
Aril : Berangkat sama gue, dah di depan rumah lo.
Ninik : Kenapa lo ga bilang mau jemput sih? Kalo gitu gue bisa lebih cepetan dikit :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Sakit [ E N D ]
Teen FictionSeberapa sakitnya kau menyakitiku, seberapa sakitnya kau mengkhianatiku, seberapa sakitnya aku yang masih tetap bertahan di sampingmu. Sakit bukan, sangat sakit. Aku sudah terlanjur sakit untuk memberimu kesempatan kedua.- . . . E N D