***
"Jangan seperti ini, kumohon. Itu akan membuatku semakin sulit, untuk melenyapkanmu dalam hatiku."
***
Sehun beralih menatap pada pria asing yang berdiri di samping Yoona, beberapa pikiran mengganggunya. Apa ini? Pria itu mengenal Bella dan Yoona?
"Bella, dia siapa?" Tanya Sehun tapi Bella masih mematung dan tatapannya jatuh pada pria asing itu.
"Aku kekasih Bella." Ujar Bara dengan tenang, tatapannya mengarah pada Sehun tak lupa dengan senyum dan tangan terulur juga mengarah pada Sehun.
Bukan hanya Sehun tapi Yoona juga terkejut dengan pengakuan Bara. Kekasih?
"Bullsh*t! Tidak, Sehun. Aku bahkan tidak mengenalnya." Seru Bella setelah tersadar dari rasa kagetnya.
Yoona melirik ketiga manusia disekitarnya, tidakkah Yoona harus pergi sekarang? Ini bahkan tidak ada urusannya dengan Yoona. Yoona mundur perlahan dan sebisa mungkin tidak membuat suara yang mungkin akan mengalihkan perhatian mereka pada Yoona.
"Sehun kamu percaya padaku, right?"
Sehun diam, masih berusaha mencerna pengakuan Bara dan sanggahan dari Bella. Seorang mantan kekasih?
"Kita bicarakan nanti." Putus Sehun lalu beralih pada Yoona yang tampak sedang berpikir untuk melarikan diri dari tempat, "Yoona, aku tunggu kamu diruangan saya." Ujar Sehun dan langsung berlalu yang diikuti oleh Yoona.
"Bella, ada apa?" Tanya Bara setalah Sehun dan Yoona pergi, tatapannya jelas tidak mengerti apapun karna tidak paham dengan bahasa yang diucapkan oleh Bella dan pria tadi.
"Apa yang kau lakukan disini?" Sinis Bella, amarah tampak jelas terlukis diwajahnya.
"Jelas untuk membawamu kembali ke USA."
"Bara, dont-- kita sudah putus." Suara Bella tercekat kemudian tatapannya mengarah pada jemarinya yang tertaut, "Pria tadi adalah tunanganku." Tambah Bella dengan pengakuannya.
"Are you kidding me?" Bara terkekeh meski begitu matanya yang melebar tidak bisa menutupi bahwa ia kaget dengan pengakuan Bella.
"No, aku akan menikah dengannya." Ujar Bella.
Bara semakin melebarkan matanya, rahangnya terkatup menandakan ia sedang menahan emosi yang sebentar lagi akan meluap, omong kosong apa yang Bella mainkan?!
Bella menyeringai dan berlalu tanpa mempedulikan panggilan Bara. Bella harus menemui Sehun dan menjelaskan semuanya, Bella tidak ingin Sehun kembali pada-- sial Yoona!
***
Yoona masih berdiri di depan meja Sehun, sedangkan pria itu terlihat mencermati sesuatu di laptopnya meskipun Yoona tahu Sehun saat ini pikiran Sehun melayang pada Bela -mungkin.
Ponsel Yoona berdenting PING.
Sebuah email masuk dan itu dari Donghae. Yoona melirik pada Sehun melalui bulu matanya, dia menatap pada Yoona."Kalau begitu saya pamit kembali ke meja saya." Pamit Yoona tapi tertahan.
"Kau ada waktu?"
"Hah? Ya." Yoona menggeleng meskipun mulutnya mengatakan yang sebaliknya.
Bibir Sehun berkedut, geli. "Bagus." Ucap Sehun kemudian ia berdiri, "Aku ingin pergi ke suatu tempat." Tambah Sehun dengan tatapannya yang mengatakan, 'Dan kau harus menemaniku.'
Yoona diam saat Sehun sudah melangkah didepan pintu, pria itu berbalik dan menatap Yoona.
"Kau masih paham caranya menggunakan kedua kaki, bukan?" Sehun menjeda, "Atau kau ingin naik diatas bahuku?" Tambah Sehun dan Yoona tersadar kemudian menggeleng dan dengan cepat mendahului Sehun, ia keluar lebih dulu dan menyapa Sora yang sibuk dengan kalender dan laptopnya.
Sehun keluar, berhenti tepat didepan meja Sora. "Kosongkan jadwalku sampai besok siang." Sehun berujar pada Sora.
Sora mengangguk patuh dan menatap pada Yoona yang hanya diam didepan pintu keluar. Sehun mengangguk dan bergumam tak jelas kemudian berlalu dan langsung diikuti oleh Yoona.
Yoona diam meskipun beberapa kali ia melirik pada Sehun yang tenang dengan kemudinya, hari ini Sehun menolak untuk disupiri dan meminta Yoona duduk tenang disampingnya. Kenapa? Apakah dia masih memikirkan Bella dan pria asing --Bara, itu?
Yoona kemudian menyibukan diri dengan melihat keluar jendela. Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin Yoona sampaikan pada pria disampingnya, tapi semuanya menguap begitu saja ketika Yoona berdua bersamanya.
Yoona menghembuskan napas dan itu sukses membuat pria yang sedari tadi bungkam dan memilih sibuk dengan kemudi itu menoleh untuk beberapa detik pada wanita disampingnya.
"Ada apa?"
Yoona menoleh, Sehun sudah menatap ke arah jalanan didepannya. Yoona lalu menggeleng tanpa bersuara kemudian kembali menatap keluar jendela.
"Ada saatnya pertanyaan dalam pikiranmu akan terjawab semuanya." Ujar Sehun seolah menjawab apa yang membuat Yoona gelisah sampai saat ini.
Yoona menatap Sehun cepat dan bersamaan itu pula Sehun menengok kearahnya meskipun beberapa detik kemudian Sehun kembali fokus pada jalanan didepannya.
"Maksudnya?" Tanya Yoona tapi tak ada jawaban dari Sehun hanya suara tarikan napas dan hembusan napas Sehun seolah itu cukup untuk menjawab pertanyaan Yoona.
Ada saatnya pertanyaan dalam pikiranmu akan terjawab semuanya. --Yoona mengulang kalimat itu diotaknya berkali-kali. Ya, Yoona harap Sehun benar-benar akan menjawab semua pertanyaanya.
***
Cuap cuap gaiseu:'*
.
Oe ngaret ya apdetnya:'D
Tidak disangaja ko gaiseu, emg keadaan kantong yang membuatnya seperti ini:v
.
Jangan ada yang bilang ini pendek, karna oe akan bilang :
Mon ampun gaiseu, ini part pendek dan maksain buat di publish:')
Ya gimana ya, oe kangen nulis cuap cuap:v
.
.
Jangan lupa ingatan:'D
Jangan lupa Vote dan komen:))
.
.
.
Arigathanks
Salam
Bininya Ceye♡
KAMU SEDANG MEMBACA
COMPLICATED [Completed]
Fanfiction[FANFICTION] [YOONHUN] Akhir yang bahagia, itulah yang diinginkan seorang Yoona Lim. Tapi na'asnya itu hanyalah sebuah harapan yang takan sampai. "I need you to stay."