COMPLICATED [Completed]

UNCOMPLICATED -A-

Iyaaaa, jadi aku nggak tahu mau up apaan jadi ini aja, ya. he he.

Siyu di lapak sebelaaaaah '3')/*

HAPPY READING❤

***

"Sena jatuh dari tangga sekolah dan sekarang berada di emergency room."

***

Aku menghentak-hentakan kaki dengan tak sabar didalam lift. Rasanya seperti lift berhenti dan koridor dirumah sakit seperti memanjang tanpa memiliki ujungnya.

Ting!

Pintu lift terbuka dan aku segera berlalu keluar secepat mungkin, mengabsen satu persatu pintu kamar rumah sakit dengan membaca angka yang tertempel dipintunya.

Seorang suster berlari menghampiriku. "Mrs. Oh一"

"Dimana Sena Oh? Bagaimana keadaannya?"

"Tenang Mrs. Oh, putri anda baik-baik saja.  Mari ikut saya." Suster itu membawaku ke kamar inap VIP tempat dirawatnya Sena Oh, putriku.

Sena berbaring diatas tempat tidur dengan mata terpejam, aku meyakinkan diri kalau dia sedang tidur. Menepis jauh-jauh segala pikiran buruk yang bahkan tidak ingin aku bayangkan.

"Dia baik-baik saja, Yoona." Suara lembut yang sudah sangat aku hapal menyadarkanku.

Nyonya Oh tersenyum dan aku baru menyadari, banyak orang didalam ruangan itu. Otakku langsung mengabsen satu persatu, Nyonya Oh, Saebyeol, Miss Bailey dan seorang dengan pakaian khas dokter.

Aku tidak tahan lagi. Aku menghampiri Nyonya Oh dan dia memberikan pelukan hangat yang menenangkan. Meskipun aku tidak yakin apakah itu akan menangkan aku.

"Bagaimana dia?" Aku bertanya dan sekuat tenanga menahan air mataku.

Nyonya Oh melepaskan pelukan dan menuntunku mendekat ke tempat tidur Sena.

"Yoona, ini dokter Kim Taejoo. Dia adalah dokter spesialis tulang yang akan menangani Sena."

Dokter itu tersenyum hangat dan mengulurkan tangannya padaku.

"Hallo Mrs. Oh." Aku membalasnya meskipun rasa khawatirku pada Sena tak bisa aku hilangkan walau hanya sebentar.

"Specialis tulang? Jadi Sena..."

"Tenang Mrs. Oh, tidak ada yang patah, hanya memar di lengan dan kakinya. Selebihnya kondisinya baik. Sekarang dia hanya sedang tidur karna diberi obat penenang." Jelas Dokter Kim dengan ramah.

"Oh Tuhan, terima kasih." Ucapku penuh syukur dan Nyonya Oh mengusap bahuku. "Bolehkah aku menyentuhnya?"

"Tentu Mrs. Oh, tapi tolong jangan menyentuh lengan dan kakinya."