BAGIAN EMPAT BELAS : Just Talk

724 132 10
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

**

Sesuai yang dikatakan oleh Sehun. Pria itu menjemput Yoona, berdiri didepan pintu rumah Yoona dengan setelah kasualnya. Ketika wanita yang ia tunggu mengeluarkan diri dari perlindangannya, Sehun tetap dengan ekspresi datarnya, dan dengan lirikan mata Sehun meminta Yoona jalan lebih dulu.

Mengerti maksud Sehun, Yoona segera mendahului Sehun. Berjalan dua langkah lebih dulu, Sehun dibelakangnya.

Saat sudah pada anak tangga terakhir, Yoona berhenti tiba-tiba membuat Sehun ikut berhenti dibelakangnya. Yoona berbalik, menatap pada pria itu yang masih enggan untuk memberitahu kemana akan membawa ia pergi.

"Kenapa?"

"Sebenarnya apa yang kau lakukan?"

"Seperti apa yang aku katakan, aku menjemputmu."

"Ya. Tapi untuk apa?"

Sehun mengalihkan pandangannya sesaat dan kembali menatap pada Yoona. Matanya berkedip, kembali mengalihkan lagi pandangannya.

"Aku tidak akan ikut denganmu, jika kau tidak menjawab pertanyaanku." Ujar Yoona.

Sehun menatap Yoona, wanita itu melipat tangannya dengan pandangan yang mengarah ke arah lain.

"Kau tidak一bisa." Sehun tersedak karna suaranya sendiri.

"Kalau begitu aku kembali." Ucap Yoona, ia akan kembali menaiki tangga tapi tangannya dicekal oleh Sehun.

"Please." Bisik Sehun, suara pelan dan serak.

Kini mereka berdiri di anak tangga yang sama, dengan tangan Sehun yang masih mencekal gelangan tangan Yoona.

Yoona menelan salivanya kala mendengar suara Sehun yang memohon.

"Aku hanya ingin melupakanmu, Sehun." Balas Yoona berbisik.

Sehun melepaskan tangan Yoona, dengan perlahan dan kakinya turun ke anak tangga selanjutnya.

"Let's talk, just talk. Oke?"

Yoona mengulum senyum mirisnya.

"Dan tidak mendengarkan alasan apapun darimu?" Yoona melirik ke belakang, "Itu bukan sesuatu yang adil, Sehun."

"Kita harus bicara, dan kau akan menemukan potongan jawaban yang inginkan."

Hening.

"Aku ingin kita bicara." Suara Sehun kembali terdengar setelah hening beberapa detik.

***

Keesokan harinya. Yoona tengah menikmati makan siangnya bersama Donghae. Berbeda dengan Yoona, Donghae hanya diam menatap pada wanita didepannya. Senyum yang tadi terukir dibibirnya perlahan surut.

"Kau yakin tidak ingin pergi bersamaku nanti sore?" Tanya Donghae.

"Tidak, maaf."

"Apakah kau bersama Sehun?"

Yoona tersedak karna makanannya, Donghae segera memberikan minum dan tisu pada Yoona.

"Apakah aku benar? Kau akan pergi bersama Sehun?" Selidik Donghae, ada kekecewaan disuaranya.

Yoona meminum lagi air tadi hingga tersisa setengah, kemudian bibirnya berkedut gugup.

"Donghae sebenarnya ini bukan urusanmu." Cicit Yoona, matanya menatap pada Donghae dengan hati-hati, takut akan menemukan tatapan emosi atau kekecewaan dari pria itu.

"Apa yang kau maksud bukan urusanku?" Suara Donghae meninggi setengah oktaf, tatapannya menyorot tajam, marah pada Yoona.

"Kau bersama Sehun, Yoona一"

"Lalu kenapa?" Potong Yoona, suaranya lebih tinggi satu oktaf.

Yoona mendorong piringnya yang sudah kosong, menjauh. Sedangkan tatapannya masih mengarah pada Donghae yang juga menatapnya.

"Apa?"

"Lalu kenapa? Apakah itu salah?" Suara Yoona kini lebih seperti sebuah bisikan, wajahnya menunduk takut untuk kembali beradu dengan wajah Donghae.

"Apakah itu perlu aku jawab?"

Yoona kembali mengangkat wajahnya, menatap pada Donghae dengan alis yang mengkerut.

Pria itu menghela napasnya tajam, mengusap rambutnya dengan kasar dan tatapannya mengarah pada Yoona, kini dengan lembut.

"Sebenarnya aku tidak ingin mengatkan ini," Donghae menjeda sebentar, "Kau bersama tunangan Bella, yang mana wanita itu adalah saudariku. Itu tidak pantas untuk seorang pria dengan status seperti Sehun bersama wanita lain disaat tunangannya jauh di sebrang Benua, dan kau adalah mantan pria itu!" Panjang, tapi Yoona dapat menangkap maksud Donghae dengan jelas dan juga kalimat Donghae sangat menusuk untuknya.

Air mata Yoona menetes, membuat jalan basah dipipinya.

"Bagaimana pun juga, aku tidak ingin saudiriku terluka." Ujar Donghae.

"Yoona一"

"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu, Donghae." Yoona kembali memotong kalimat Donghae.

Pria itu diam, menatap pada wanita di depannya.

"Apakah kau yang merencanakan pertunangan mereka?"

Mata Donghae melebar, rahangnya sedikit terbuka.

"Apakah itu adalah artinya aku benar?"

***

Nyonganyong(:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyonganyong(:

Mon ampun ya(:
Oe niatnya pen apdet awal tahun lalu(: tapi yunolah gaiseu, ada berita apa disemua tiel medsos.

Ya, oe terguncang, dan ogah membuka semua medsos. Tapi, gua dukung idola oe dg siapapun mereka.
Tapi, asli ya. Oe sih mending g tau apapun. Lebih baik oe ga tahu. Oe juga percaya, Yoona, Canyol, Sehun, Suho dan semua idol lainnya punya org sepesiyal masing-masing. Tapi tetep aja gua mending gak tau dg siapa mereka menjalin hubungan:")

Yah, jd curcol, mon ampun ya (:

Jangan lupa ingatan:")
Jangan lupa Votmen:)))))

Arigathanks
Love, Bininya Chanyeol (:

COMPLICATED [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang