3. Cafe Dapoer Oma

52 6 4
                                    

Bel pulang pun berbunyi, seluruh siswa berhamburan keluar kelas. Luna berjalan keluar kelas sambil mengeluarkan ponselnya, dan memberi kabar ayahnya bahwa ia sudah pulang. Beberapa menit kemudian, ayahnya membalas pesannya

Ayahh :
"Nak, sekarang ayah masih ada meeting jadi kamu pulang sendiri dulu gapapa kan"

Luna :
"Yauda gapapa yah"

Ayah :
" Hati-hati dijalan "
Luna: ( Read )

Luna mendengus setelah mengetahui bahwa ia, harus pulang sendiri. Langsung saja Luna berjalan menuju gerbang sekolah. Saat tiba di gerbang sekolah, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya dari belakang.

" Na, belum pulang nih " tanya Antares menghampiri nya.

" Eh res, belum nih lagi nunggu " jawab Luna

" nunggu dijemput? " ia kembali bertanya

"Enggak nunggu ada angkutan umum lewat atau ga taksi" lekukan kecil ujung mulut Luna, membentuk sebuah senyuman.

" Udah, bareng gue aja, ayo " ajaknya

" Ngga usah, gue pulang sendiri aja"

" Ga pake lama deh, ayo buruan " Antares langsung menarik tangan Luna dan membawa gadis itu menuju motor nya.

Sebuah motor N-Max warna hitam terparkir di parkiran sekolah. Motor itu adalah milik Antares, Antares langsung naik ke motor dan menyalakan mesin nya. Tanpa menunggu lama, Luna langsung naik ke motor.

"Pegangan dong, ntar jatuh" perintah nya

" Ngga bakal jatuh, udh buruan jalan"

"Gue bilang pegangan, Luna" sewot Antares

Akhirnya Luna langsung berpegangan pada jaket hitam yang dikenakan Antares. Antares melajukan motornya cukup kencang. Karena Antares belum tau dimana Luna tinggal, maka Luna dengan terpaksa harus memberi tau alamat rumahnya. Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di depan gerbang rumah Luna.

" Oke, makasih ya res " Luna tersenyum simpul

" Gamasalah, Na malem ini Lo sibuk?"

"Enggak tuh, kenapa?"

" Main yuk, malem ini. Bisa ga? " Tanya Antares sambil memperhatikan Luna.

" Mmm bisa, dimana? Kapan? "

" Di cafe dapoer Oma, jam setengah tujuh"

" Ohh, oke" Luna kembali tersenyum simpul.

" Jangan sampel telat ya, gue tunggu" Antares mengedipkan salah satu matanya, dan kembali menyalakan motornya. Sekarang motornya telah melesat jauh.

Luna langsung masuk kedalam rumah dan berganti baju lalu ia langsung makan. Setelah selesai makan, ia langsung kembali ke kamar untuk menata jadwal pelajaran besoknya. Semua sudah siap, dan saat ini jam menunjukkan pukul 5 sore. Luna langsung bergegas mandi serta menyiapkan diri. Beberapa menit kemudian, Luna sudah rapi dengan dress selutut warna merah maroon. Rambutnya setengah dijepit dan setengahnya lagi dibiarkan terurai. Saat ia melihat kembali ke arah jam, waktu telah menunjukkan pukul 6.45 ia langsung bergegas turun dan melihat ayahnya telah tiba di rumah.

"Luna, mau pergi kemana malam-malam begini" ayahnya memandang Luna dengan penuh pertanyaan.

"Aku ada janji ketemu sama temen malam ini di kafe yah" ia mencoba meyakinkan ayahnya, agar memberinya ijin.

"Teman? Teman yang mana, Na"

"Astaga ayah, dia teman sekolah luna"

"Kalian udah kenal dekat?". Pertanyaan- pertanyaan ini seperti telah mengintograsi dirinya.

Moonlight [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang