Dengan tergesa-gesa ia merapikan seragam dan juga rambutnya. Setelah selesai, ia segera turun dan menemui ayahnya. Sesekali ia melirik jam di ponselnya, menunjukkan pukul 6.15.Segera saja ia habiskan teh hangatnya dan bergegas lari menuju ruang tamu untuk memakai sepatu. Setelah selesai memakai sepatu, Luna segera naik kedalam mobil, di dalam ayahnya sudah menunggu nya. Selama diperjalanan Luna hanya memandangi jalanan yang ia lewati. Sedangkan ayahnya fokus menyetir mobil.
"Ayah nanti pulangnya, Luna gausah dijemput ya" ucap Luna.
"Kenapa? Tumben banget" tanya ayahnya heran.
"Enggak papa yah, biar Luna mandiri" jawab luna dan ayahnya hanya membalas dengan senyuman nya.
Luna telah sampai didepan gerbang sekolah nya dan ia berpamitan dengan ayahnya lalu, segera masuk ke halaman Sekolah. Pagi ini adalah pagi yang paling menyusahkan bagi Luna, karena baru kali ini Luna datang kesekolah terlalu siang. Selama berjalan menuju kelasnya, banyak sepasang mata yang memperhatikan nya sambil membicarakannya. Namun hal itu, tidak membuat langkah Luna terhenti. Setibanya didepan kelas, saat Luna hendak masuk ke kelas tiba-tiba ada yang memanggil nya.
"Lunaa" teriak seseorang dari belakangnya dan Luna menoleh kearah asal suara.
"Ehh hai sya, ada apa?" Tanya Luna.
"Na, tumben Dateng siang?" Ucap Rasya, teman sekelasnya.
"Iya, tadi gue bangun kesiangan" "Emang ada apa kok lo nyamperin gue?" Tanya Luna heran.
"Itu lo di cari sama Antares, dia ada di depan perpustakaan" jelas nya
"Ada apa ya?" Tanya Luna heran.
"Gue ga tau, udah lo temui aja Na" suruh Rasya, sambil mendorong luna.
Dengan terpaksa, Luna berjalan menuju ruang perpustakaan. Ia melewati ruang OSIS, saat berjalan tepat didepan ruangan tersebut ia melihat ada seorang laki-laki menggunakan Hoodie warna abu-abu gelap, tubuhnya tinggi dan tidak terlalu gemuk membuat kesannya tampak lebih cool. Luna berjalan sambil memandang laki tersebut. Saat tiba didepan si laki tersebut, tiba-tiba laki tersebut memalingkan pandangan dari ponselnya dan memperhatikan Luna. Luna hanya tersenyum saat melewati laki tersebut. Laki-laki ber-hoodie abu-abu itu pun juga ikut tersenyum memandang luna. Luna segera mempercepat langkahnya namun, tanpa Luna sadari notebook nya terjatuh di depan laki tersebut. Dengan segera laki itu mengambil, saat hendak diberikan kembali ke Luna, Luna telah pergi jauh dari penglihatan lelaki tersebut.
Luna tiba didepan ruang perpustakaan sekolahnya. Ia melihat ke sekeliling nya mencari keberadaan Antares. Namun, Luna tidak menemukan keberadaan antares, ia pun memutuskan untuk duduk di bangku depan ruang perpustakaan.
"Luna, udah lama nunggunya?" Tiba-tiba Antares sudah berada di samping Luna.
"Belum, oiya ada apa nyuruh ketemuan disini" tanya Luna.
"Enggak ada apa-apa sih, cuma gue minta tolong sama lu. Nanti gue ada urusan sama anak basket, jadi gue nitip tugas gue ke elo, gapapa kan?" Ucapnya sambil memberikan buku tugasnya kepada Luna. Dan Luna menerima buku tersebut.
"Udah ni doang, gue balik ke kelas ya" ucap Luna dan langsung meninggalkan antares.Sesampainya di kelas, luna segera duduk di bangkunya. Ia membuka tasnya untuk mengambil notebook nya namun ia tidak menemukan nya. Rasa cemas Luna muncul, dan seketika ia menjadi panik, mencari dimana notebook nya. Pencarian notebook luna, ia hentikan saat guru Fisika masuk. Pelajaran berlangsung, Luna hanya mencatat beberapa inti pokok pelajaran hingga akhirnya bel istirahat berbunyi. Luna bergegas keluar kelas menuju tempat yang ia lewati pagi tadi.
Luna berjalan ke seluruh koridor sekolah nya. Namun tidak menemukan notebook nya, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke kantin. Saat tiba di kantin Luna memilih duduk di bangku pojok, karena saat itu kantin sudah dipenuhi murid SMA Kusuma Bangsa. Luna meminum minuman yang sudah ia pesan tadi. Di seberang meja laki ber-hoodie abu-abu itu duduk memandang Luna dan tiba-tiba ia berjalan menuju ke arah Luna.
"Haii, maaf mengganggu waktu mu. Bolehkah aku duduk di sini" tanya laki ber-hoodie abu-abu yang ditemui luna pagi tadi.
"Aaa ya boleh" jawab Luna terbata-bata sambil tersenyum. Laki itu kini menggunakan Seragam sekolah namun ia sedikit berbeda dengan murid biasa. Karena ia menggunakan seragam dengan jas OSIS berwarna Navy. Laki itu duduk dikursi seberang Luna.
"Boleh tau siapa nama mu?" Tanya nya dengan senyum yang luar biasa.
"Yaa tentu, Nama ku Luna Rosella" jawab Luna sambil tersenyum.
"Hai Luna, kenalin nama ku Rigel Cassandra Pranata" jawab Rigel.
"Owhhh hai Rigel" sapa Luna. Rigel tersenyum melihat Luna.
"Lo anak baru ya?" Tanya Rigel
"Iya, baru aja pindah disini kemarin" terang Luna.
"Owhh, kelas mana?"
"Kelas 11 IPA 1, lo sendiri kelas?" Tanya Luna
"Gue Kelas 11 IPS 1" jawabnya sambil meminum kopi nya.
"Owhh, Mmm Lo anak OSIS ya?" Tanya Luna sambil tersenyum kepada Rigel.
"Iya gue anak OSIS, gue juga Most Wanted di sini" jelas nya
"Wahh hebat ya lu, bisa jadi Most Wanted" ucap Luna
"Biasa aja kok, Oya lo pindahan dari mana?" Tanya Rigel
"SMA Chendikia Rotterdam" jawab Luna polos.
"Elo dari Belanda ya?" Rigel bertanya, dengan raut serius.
"Iya gue lahir di Belanda" ucap Luna.
"Owhh, dulu gue juga pernah sekolah disana" ucapnya
"Terus kenapa Lo pindah?" Tanya Rigel
"Gue ikut bokap, setelah nyokap gue ga ada" ucap Luna.
"Owhh, sorry" ucapnya. Dan hanya dibalas senyum hangat oleh Luna, seketika suasana menjadi hening. Lalu Rigel, membuka percakapan dengan tujuan ingin mengembalikan notebook milik Luna.
"Ini punya Lo kan?" Ucapnya sambil menyodorkan notebook itu ke Luna.
"Iyaa ni punya gue, kok bisa ada di lo?" Luna mengambil notebook nya dari tangan Rigel.
"Tadi pagi, jatuh di depan ruang OSIS. Terus gue ambil" terang Rigel
"Terus kok Lo bisa langsung tau ini punya gue gimana?"
"Kan tadi pagi lo lewat depan ruang OSIS. Kebetulan gue lihat notebook Lo jatuh. Nah pas gue ambil dan mau ngasih ke lo, tiba-tiba Lo nya udah ngilang yauda gue simpen sampe ketemu Lo" terang Rigel.
"Owhh oke, thanks" ucap Luna.
Rigel hanya tersenyum kepada Luna. Tiba-tiba bel masuk berbunyi
"Gue ke kelas duluan ya" ucapnya lalu pergi meninggalkan Luna dan Luna tersenyum manis melihat nya.
Luna segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelasnya.
Ia berjalan melewati koridor sekolah nya, akhirnya ia tiba di depan kelas nya. Luna langsung masuk dan duduk di bangku nya. Saat itu juga antares, sudah ada dibangku samping Luna. Antares memperhatikan Luna dari awal masuk, lalu kali ini akhirnya ia mengatakan sesuatu."Lo dari mana, tumben istirahat tadi ga ngajak gue ato nyamperin" tanya nya yang masih menatap tegas ke arah Luna.
Luna hanya tersenyum memperhatikan nya."Gapapa aja, lagian sekali kali aku punya kenalan baru. Ga salah kan punya temen banyak?" Jawab Luna tampak sinis.
"Mmm ga juga sih, lagian aku kan ga tau kalo lo punya temen baru" jawab nya.
Luna hanya menatap sinis lalu tersenyum simpul dan memalingkan tatapannya dari Antares.
Pelajaran berlangsung dan Luna hanya mengikuti alur pelajaran sebagian setengahnya ia habiskan membuat gambar tidak jelas dibuku nya.
Thanks All
See you in next my story
14 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ COMPLETED ]
Roman pour AdolescentsAda banyak perasaan yang mendekati hati Luna. Namun, tidak mudah untuk dapat menyentuh semua perasaan itu. Luna berharap ada seseorang yang mau menemani hidupnya dan mengganti kan posisi ibunda nya. Luna adalah anak tunggal yang tidak bisa merasakan...