21. Bulan itu kembali bersinar

8 2 0
                                    

Pagi ini semua berjalan seperti biasa bagi Rigel. Ia sudah kembali ke sekolah mengikuti pelajaran dan beberapa tugasnya sebagai Most Wanted yang ia tinggalkan kemarin. Dari pagi hingga siang Rigel terus mendapat tugas dan harus mengikuti rapat organisasi bersama anggota OSIS. Hingga akhirnya bel pulang berbunyi, ia merasa lega karena semua tugasnya bisa diakhiri. Ia langsung bergegas keluar sekolah dan naik kedalam mobilnya lalu mengendarai menuju rumah sakit.

Tujuan utama Rigel adalah bertemu Luna. Begitu tiba, ia langsung menuju kamar luna dirawat. Ia membuka pintu perlahan.

"Permisi om, maaf mengganggu" ucapnya kemudian masuk kedalam.

"Oh Rigel, masuk silakan duduk sini"

Chandra menyuruh Rigel duduk disampingnya. Dan Rigel langsung melakukannya.

"Rigel, boleh saya bertanya sesuatu pada mu" Chandra membuka percakapan dan Rigel mengangguk

"Boleh om, silakan"

"Sebenarnya om cuma pengen tau aja ini, kenapa kamu mau serepot ini ke Luna dan saya juga baru kenal kamu saat kemarin Luna masuk rumah sakit. Apa kamu dengan Luna sudah dekat ya" ucap Chandra tersenyum

Rigel diam sejenak sambil menunduk dan akhirnya ia berbicara.

"Maaf om sebelumnya, saya minta maaf belum bilang ini ke om sebelumnya. Sebenarnya waktu awal saya bertemu Luna disekolah tiba-tiba saya punya perasaan serius dan tersendiri ke Luna. Dan saya mencoba untuk selalu ada untuk Luna, hingga akhirnya saya dan Luna sama-sama mengatakan perasaan kita masing-masing. Saat ini saya dan Luna sudah pacaran, semenjak saya pacaran dengan Luna. Saya lebih memprioritaskan luna, maka dari itu setiap waktu setiap saat dimana pun kapanpun saya akan selalu ada untuk Luna om" ungkap Rigel yang masih menunduk

Chandra terkejut mendengar penjelasan Rigel. Yang mengakui kejujuran nya bahwa ia benar-benar tulus untuk hadir disisi anaknya.

"Saya tidak marah padamu Rigel, justru saya yang berterima kasih sekali. Saya benar-benar merasa terbantu oleh kehadiran mu dihidup Luna. Saya mengizinkan kamu berpacaran dengan Luna, tapi kamu harus janji untuk menjaga dan membahagiakan nya selalu. Karena semenjak Luna ditinggal ibunya, dia semakin merasa tak mendapat kasih sayang dan kebahagiaan dari orang disekitarnya. Maka dari itu kalo kamu bersedia untuk Luna dan bukan sekedar mencintai Luna secara tulus melainkan melakukan apa saja demi Luna, saya izinkan dan saya berterima kasih karena sudah bisa membuat Luna bahagia kembali seperti dulu" ucap Chandra dan Rigel menatap nya tak percaya

Sungguh ia mendapat restu dari ayah Luna, dan ia semakin berjanji pada dirinya sendiri untuk melakukan segalanya untuk Luna dan menepati segala janjinya. Hati Rigel langsung bahagia tak terkira ia pun tersenyum lepas dengan kebahagiaan nya.

"Jadi om memberi izin saya, ini beneran kan om. Saya janji akan melakukan semua yang om bilang tadi dan janji saya ini tidak akan hanya saya ucapkan namun saya jalani bersama hidup saya" ucap Rigel berjanji

Chandra tersenyum kepada Rigel dan Rigel membalas senyuman nya.

"Baiklah saya mempercayai mu. Jangan pernah kecewa kan Luna buat dia selalu bahagia Rigel, saya percaya kamu bisa menjaganya dan melakukan segalanya untuk Luna"

Chandra langsung memeluk Rigel dan Rigel tersenyum bahagia. Dan Chandra mempersilahkan Rigel duduk di kursi sebelah Luna, Chandra memilih duduk di sofa sambil mengerjakan tugas kantornya.

Rigel menggenggam lembut tangan Luna sambil menatapnya lekat. Tatapan kali ini penuh arti, banyak harapan yang hanya bisa ia ucapkan kepada Luna lewat batin.

"Luna gue mohon kembali dan lihat gue, bersinarlah kembali untuk ku Luna. Aku tak ingin terperangkap di gelapnya malam" ucap Rigel lalu menundukkan kepalanya dan meletakkan diatas tangan Luna. Beberapa detik kemudian, Rigel merasa ada suara serak dari dalam dan Rigel langsung menegakkan posisi duduknya lalu menatap Luna lebih lekat.

"Luna Na, ini gue Rigel Na Lo bisa denger gue kan?" Rigel terus memanggil nama Luna dan Chandra yang mengetahui hal itu langsung menghampiri Rigel

Chandra berdiri tepat disamping Rigel dan tangannya mengelus lembut kepala dan rambut Luna.

"Luna sayang, bangun nak. Lihat ayah nak, ayah ada disini disamping Luna" ucap Chandra gemetar.

Seketika itu juga pintu kamar terbuka, ternyata Antares datang. Rigel memberi kode bahwa Luna sadar, dengan gerakan kilat Antares langsung berada di samping kiri Luna dan memegang lembut tangannya.

Tangan Luna yang ada di dalam genggaman Rigel mulai bergerak sedikit demi sedikit dan suara Luna dibalik alat oksigen yang menutupi hidung dan mulut nya. Semua semakin mendekat antusias menunggu Luna membuka mata. Dan akhirnya Luna membuka matanya perlahan dan seketika bayangan pertama yang ia tangkap adalah wajah milik rigel. Rigel yang berada disorot mata Luna paling depan langsung tersenyum lebar.

"Luna.. haii..Na" ucap Rigel lirih dan Luna dapat mendengar nya

Luna tersenyum dan ia berusaha berbicara namun seperti ada sesuatu di tenggorokannya hingga sulit mengeluarkan kata-kata nya. Namun tiba-tiba tangan Luna terangkat dan ia seperti berusaha melepaskan alat oksigen tersebut.

"Antares tolong bantu Luna melepaskan ini" ucap Chandra dan Antares langsung membantu Luna melepaskan alat itu.

Rigel masih menggenggam tangan Luna dan ia terus menatapnya dengan senyum manis nya. Luna tersenyum menatap wajah rigel dihadapannya.

"Rigel..." Panggil Luna dengan suara lirih dan tatapan matanya seperti berair.

"Iya Na, gue disini kok. Gue janji bakal ada disamping lo terus" ucap Rigel

Luna tersenyum dan ia melihat kearah Antares dan ayahnya, mereka melihat Luna sambil tersenyum. Luna langsung menghentikan tatapan kepada ayahnya.

"Ayahh.." panggil Luna

"Iya nak, ayah disini lihat ada Rigel dan Antares juga. Kamu pasti bahagia kan nak" ucap chandra.

Luna menolehkan pandangan kearah Antares dan Antares langsung tersenyum lalu tangannya mengelus halus puncak kepala Luna.

"Luna akhirnya lo sadar, gue takut banget kehilangan lo Na" ucap Antares

Luna hanya tersenyum menatap sahabatnya. Lalu Chandra mengajak Antares untuk keluar ruangan dan menunggu di ruang tunggu. Chandra memberikan waktu privasi untuk anaknya dan Rigel. Rigel yang mengetahui hal itu, langsung tersenyum kepada Chandra dan ia kembali menatap Luna dengan senyumnya.

"Luna makasih ya lo udah banyak berjuang buat gue, makasih juga lo mau berjuang untuk membuka mata dan melihat dunia ini kembali" ucap Rigel dengan tatapan lekat

Luna tersenyum dan tangannya menyentuh lembut pipi Rigel.

"Rigel gue kangen lo, dan gue gatau kenapa waktu pertemuan kita tiba-tiba menjadi gelap dan lama" ucap Luna dan setetes air mata nya  mulai turun.

Rigel langsung menghapus air mata Luna yang membasahi pipinya. Ia terus tersenyum menatap Luna.

"Gue jauh lebih kangen disaat lo buka mata, Na. Gue selalu ada disamping lo terus" jelas Rigel dan Luna tersenyum

"Dan gue mohon sama lo sekarang untuk kembali bersinar dihidup gue ya Na" ucapnya

Luna terus tersenyum sambil meneteskan air mata dan Rigel mengusapnya lembut ia membalas senyum Luna.

"Makasih banyak Luna. Gue sayang banget sama lo" bisiknya sambil mengecup kening Luna.

21 Desember 2018

Moonlight [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang