23. Es krim dan cuaca

5 2 0
                                    

Setelah seminggu proses pemulihan, akhirnya Luna diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Saat ini Luna belum bisa menggunakan kakinya untuk berjalan, maka ia sementara harus memakai kursi roda. Luna duduk dikursi rodanya dibagian ruang tunggu bersama Antares, sedangkan ayahnya masih sibuk mengurus administrasi dan data keluar rumah sakit.

"Akhirnya Na, lo bisa balik ke rumah lagi. Gue yakin lo pasti udah kangen rumah lo kan?" Tanya Antares sambil tertawa.

"Iya gue juga kangen sama masakannya bi inah" ucap Luna tersenyum

"Tenang aja kita pulang, pasti bi inah udah siapin makanan buat lo"

Luna hanya tersenyum melihat Antares. Dan akhirnya ayah Luna datang menghampirinya.

"Barang-barang udah semua Res?" Tanya Chandra kepada antares

"Udah beres semua kok om"

"Okee, kalo gitu sekarang bantu Luna masuk kedalam mobil ya"

"Siapp om" Antares berjalan mendekati luna dan mendorong kursi rodanya menuju depan pintu mobil.

Antares membuka pintu itu terlebih dahulu, lalu menggendong Luna dan mendudukkan Luna perlahan dikursi mobil.

"Makasih ya, Res" ucap Luna berbisik

"Iya sama-sama"

Antares langsung masuk ke bagian pengemudi, dan Luna melihat ayahnya masuk ke mobil lalu duduk disebelahnya.

"Lho yang bawa mobil Antares yah?" Tanya Luna dan Antares yang sedang fokus menyetir langsung tersenyum menatap Luna dari kaca spion tengah.

"Iya nak, tadi Antares yang nawarin diri. Kebetulan sekalian ayah bisa temenin kamu kan" ucap Chandra

"Iya ayah bisa temenin Luna, tapi Antares gapapa disuruh bawa mobil. Kasian dia yah, dari kemarin-kemarin udah jagain Luna" ucap Luna

Dan Antares tersenyum mendengar ucapan Luna.

"Santai aja kali Na. Gue ngelakuin apapun Ikhlas buat lo, kan lo sahabat gue" ucap Antares

"Nah bener sahabat itu selalu ada dalam suka maupun duka sayang, satu sama lain saling menolong dan menyayangi" tambah Chandra

Luna langsung tersenyum mendengar ucapan ayahnya dan Antares. Dan akhirnya mereka tiba di rumah. Luna dipindahkan dari mobil ke kursi roda nya dan saat itu juga Rigel datang. Antares langsung menutup pintu mobil.

"Sorry gue tinggal dulu, markirin mobil" ucap Antares lalu pergi

Rigel mendorong kursi roda Luna, dan membawanya ke taman belakang rumah Luna. Rigel menghentikan kursi roda Luna, ia langsung menatap Luna dengan senyumnya.

"Sekarang cuacanya gimana menurut lo Na, apa cuacanya boleh dikatakan buruk"

"Enggak, cuaca nya bagus" ucap Luna

"Pengen makanan ato minuman yang seger ga,Na?"

"Mmm boleh tapi mau beli dimana emang nya"

"Itu gampang tunggu disini bentar ya, gue bakal balik lagi"

Rigel langsung berlari masuk kedalam rumah dan meninggalkan Luna ditaman belakang. Luna hanya tersenyum menatap langit,

"Hari ini langitnya bagus, ga terlalu panas atau pun mendung. Tapi kalo langit nunjukin perasaan kaya gini aku gabisa jawab, aku gatau langit lagi bersedih ato nggak. Wahai langit apa maksud semua ini, aku ingin tau mengapa hari ini berbeda dengan hari-hari sebelumnya"
Ucap Luna memandang langit.

"Karena hari ini hari yang spesial buat lo. Dan sekarang saatnya kita bersenang-senang atas pulangnya lo dari rumah sakit,Na" sambung Rigel dari belakang.

Moonlight [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang