Bip... Bip... Bip...
Alarm disamping tempat tidur Luna berdering. Seketika Luna bangun dari mimpi nya dan bangkit membersihkan diri.
15 menit kemudian...
Luna sudah beres dengan baju rumah, hari ini Luna libur sekolah maka ia bisa menikmati liburan nya sepuas mungkin. Luna berjalan menuju ruang makan, dan ia melihat ayahnya sedang duduk menikmati teh hangat nya.
"Pagi ayah!" Seruku sambil berlari dari tangga menuju kursi di meja makan.
"Pelan-pelan Luna, kalo kamu jatuh gimana?" Ucap Chandra menatap anaknya.
"Hihihi"
Luna dan Chandra menghabiskan sarapannya, setelah menyelesaikan sarapannya Luna menghabiskan segelas susu putih nya.
"Hari ini ayah mau ngajak kamu kerumah temen ayah, sekaligus nambah pertemanan kamu" ucap Chandra.
"Tapi yah, Luna bisa di rumah aja kok, walaupun sekarang libur" Luna berusaha menghindar dari tawaran ayahnya.
"Enggak sayang, kita akan berkunjung kesana nanti dan ayah mau kamu berteman dengan anak dari teman ayah itu" jelas Chandra
"Ga adil yah, aku pengen liburan sendiri, aku udah bukan anak kecil yang mau dibawa kemana mana yah" tolak luna
"Kamu harus ikut sayang, sudahlah ikut saja nanti kamu juga bakal puas kenal dengan dia" Chandra pergi meninggalkan luna, namun tiba-tiba langkahnya terhenti dan berbalik badan menatap Luna.
"Cepat bereskan dirimu dan ayah tunggu kau di ruang tamu, okay" ucap nya dan berlalu pergi.
Dengan langkah berat Luna berjalan menyeret kakinya. Ia benar-benar tidak ingin pergi bertemu dengan teman ayahnya. Bagi Luna hari libur adalah kebebasan milik nya, namun jika seperti ini Luna tak bisa berbuat apa-apa.
Luna sudah beres dengan kaos lengan pendek berwarna putih ditutup jaket motif kotak kotak warna hitam, putih, abu. Sedangkan rambut nya di kucir model ekor kuda. Ia berjalan menuju ruang tamu dan melihat ayahnya sedang sibuk bermain ponselnya.
"Luna udah siap yah" ucap Luna dengan berat hati sambil memakai sepatu Converse hitam dan putih.
"Kau cantik sekali nak. Ayo kita berangkat" Chandra bangkit dari duduknya dan berjalan menuju mobil.
Luna langsung masuk kedalam mobil dan ayah nya telah masuk di kursi kemudi. Ayahnya langsung mengendarai mobil menuju rumah temannya. Selama diperjalanan Luna hanya membuang tatapan menatap pepohonan yang dilaluinya. Dalam hati Luna bertanya, rumah siapa ini mengapa perjalanannya melewati tempat semacam ini. Beberapa jam berlalu, akhirnya tiba juga di depan rumah dengan bangunan yang amat megah sekali. Luna terus menatap keseluruh penjuru rumah dan memperhatikan ukiran bentuk rumah ini. Sedangkan ayahnya sibuk menghubungi pemilik rumah.
Beberapa menit kemudian, ayah memilih untuk mengetuk pintu. Dan akhirnya mendapat jawaban dari dalam rumah tersebut.
"Ehh haii, Chandra apa kabar sobatku" kata pria itu sambil memeluk ayahku.
"Owhh aku baik-baik saja sobat, bagaimana dengan mu?" Tanya ayahku
"Tentu saja baik" "apakah dia anakmu dari Bella?" Tanya pria itu sambil melirik ke arah Luna.
Ayahku tersenyum simpul kepada lelaki itu.
"Ya dia anak nya Bella, sayang kemari lah"
Perintah ayah ku.Dengan terpaksa aku melangkah mendekati mereka berdua. Saat ini aku ada diantara mereka berdua.
"Siapa nama mu nak?" Tanya pria itu kepada Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ COMPLETED ]
Teen FictionAda banyak perasaan yang mendekati hati Luna. Namun, tidak mudah untuk dapat menyentuh semua perasaan itu. Luna berharap ada seseorang yang mau menemani hidupnya dan mengganti kan posisi ibunda nya. Luna adalah anak tunggal yang tidak bisa merasakan...