22. Semangat luna!!

5 2 0
                                    

Lalu dokter masuk ke ruangan bersama ayahnya dan Antares. Dokter memeriksa kondisi Luna dan melepaskan alat detak jantung Luna.

"Syukurlah Luna sudah benar-benar membaik, tinggal menunggu efek samping semua yang sudah dilaluinya sepenuhnya pulih" jelas dokter tersebut

"Maksud dokter bagaimana, anak saya sudah sembuh dengan baik kan dok" ucap Chandra

"Maaf pak, memang kondisi Luna sudah membaik. Tapi efek samping akibat kecelakaan belum sepenuhnya pulih dan butuh waktu beberapa Minggu" lanjut dokter tersebut

Rigel dan Antares semakin menatap dokter tersebut  dengan tatapan tak percaya. Chandra hanya terdiam sambil mengelus lembut tangan Luna.

"Efek samping nya apa dok? Dan kira-kira berapa lama akan berlangsung" tanya Antares

"Efeknya adalah untuk sementara waktu Luna tidak boleh banyak pikiran yang terlalu berat karena ia akan terus merasakan pusing di kepala yang sangat terasa sakit, dan untuk 4 hari kedepan Luna jangan dibiarkan ditempat yang panas lembab ataupun pengap, kalau Luna merasa sakit saat bernafas harus langsung memakai alat bantu nafas dan yang terakhir Luna harus sabar ya" dokter itu menghentikan ucapannya

Semua langsung menatap dokter itu lekat lekat. Termasuk Luna ia menjadi bingung apa yang harus ia hadapi kali ini. Dokter itu masih terdiam sejenak dan menatap Luna dengan senyumannya. Luna semakin bingung dan pikirannya tak menentu sekarang.

"Apa yang terakhir dok" paksa Rigel

"Yang harus dihadapi Luna dengan penuh kesabaran adalah untuk sementara waktu saraf kaki Luna yang sebelah kiri belum bisa melakukan tugasnya dengan baik"  ucap dokter itu

Luna semakin tak percaya berulang kali ia menggelengkan kepalanya dan menatap tak percaya kepada dokter itu. Dan seketika hati Rigel menjadi hancur saat tau wanita yang ia cintai dan sayangi harus menerima kenyataan seperti itu karena ulah Altair. Tangan satunya Rigel langsung membentuk kepalan dan hatinya benar-benar marah kepada Altair. Antares yang mengetahui hal itu langsung menghampiri Luna.

"Enggak dok, gamungkin itu semua salah. Luna ga mungkin kaya gitu" ucap Luna sambil menangis ia semakin meronta-ronta tak percaya dan ayahnya langsung memeluknya.

"Sayang tenang nak, tenang. Luna yang sabar ya, Luna harus sabar" Chandra mencoba menenangkan anaknya

Luna masih menangis dan dokter itu langsung pamit keluar ruangan. Antares mencoba mendekat dan mengelus punggung Luna.

"Luna lo harus sabar ya semua ga akan lama kok. Yang penting lo rajin ikut terapi ntar lama-lama bakal pulih kok, Na. Itu gaakan selamanya terjadi, Lo harus sabar" ucap Antares

Kemudian Antares berjalan mundur dan Chandra juga meninggalkan Luna. Sekarang Luna hanya bersama Rigel, rigel langsung memeluk erat Luna yang masih menangis.

"Na udah ya, jangan nangis terus lo harus semangat dong kan lo itu kuat. Gue percaya lo pasti bisa berjuang sampe semua cobaan ini berakhir" ucap Rigel sambil mengelus punggung Luna dengan lembut

Luna masih dalam pelukan Rigel

"Tapi gel gue gamau kaya gini" ucap Luna tersekat tangisnya

"Enggak ada yang buruk dari lo meskipun keadaan lo kaya gini. Lo bagi gue tetep Luna yang sempurna dan Luna milik gue. Lo harus semangat dong sekarang, kan lo udah janji bakal terus bersinar buat gue" ucap Rigel lembut

Dan perlahan tangis Luna mulai berhenti dan tetesan air mata terakhir telah dihapus oleh Rigel.

"Ayo semangat Luna, you always be mine" ucap Rigel tersenyum dan kembali memeluk Luna.

Moonlight [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang