Saat ini sudah pukul 2 siang, Rigel masih sibuk berada di ruang OSIS. Hari ini sudah masuk liburan, namun tidak bagi Rigel ia harus tetap menjalani tugasnya sebagai Most Wanted disekolah nya selama liburan. Hari ini semua anggota OSIS mengadakan rapat bersama untuk membahas persiapan acara akhir tahun dan penyambutan awal tahun pembelajaran.
Sejak tadi Rigel memilih diam dan sesekali memperhatikan usulan dari anggotanya.
"Kak Rigel, gimana kalo acaranya kita bikin lebih seru di ruang terbuka. Ya nanti sekalian temen-temen bikin beberapa karya mereka dan kita bisa membuka event sekalian" ucap Naya salah satu anggota OSIS.
Rigel hanya mendengarkan usulan nya beberapa saja setelah itu pikirannya bukan lagi memikirkan atau mencerna usulan anggotanya. Ruangan tampak hening seketika setelah Naya selesai mengusulkan pendapatnya.
"Umm, bisa juga gitu tapi ruang terbuka nya kita harus nyewa dulu?" Tanya Calista wakil ketua OSIS
"Dan itu artinya juga kalo ruang terbuka kita ambil pada malam hari. Dan pasti banyak banget dana nya termasuk buat semalem penuh" ucap Ryuuka
"Udah kita ambil beberapa pendapat terus dibikin simpel aja. Calista lo catet beberapa usulan yang agak masuk akal dan sesuai dana. Terus lo pertimbangin semua jadi satu, supaya berjalan sesuai dana dan simpel" akhirnya Rigel membuka suara.
"Aku setuju sama usulan Rigel, kita jadiin satu semua dan coba kita pilah-pilah habis itu yang masuk dana dijadiin satu tapi dibuat simpel" ucap Ellen ketua OSIS
"Okay gimana semua setuju sama keputusan hari ini?" Tanya Calista
"Oke boleh kita semua setuju" ucap salah satu anggota mewakili yang lainnya.
"Oke kalo gitu rapat kita tutup dengan keputusan ini" ucap Calista menutup rapat
Belum selesai semuanya, Rigel sudah bangkit dari duduknya.
"Gel lo mau kemana? Ga tunggu bentar lah" suruh Calista
"Gue masih ada urusan Lis, lo aja yang bawa kunci gue duluan ya" ucap Rigel dan langsung berlari menuju mobilnya.
Rigel langsung masuk kedalam mobil dan menyetir mobilnya meninggalkan area sekolahan. Diperjalanan Rigel melihat jam di tape mobilnya yang menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Rigel bingung seharian ini ia tak menemani Luna dan memberinya kabar. Rigel membawa mobilnya sambil mencari ide sebelum ia tiba di rumah Luna. Akhirnya ia memutuskan untuk mampir ke toko bunga dan membeli bunga mawar.
Ia telah sampai di toko tersebut dan sekarang ia sedang memilih bunga yang akan ia berikan kepada Luna sebagai kejutan.
Akhirnya Rigel menemukan bunga pilihannya, ia membeli tiga tangkai bunga mawar berwarna biru. Tiga tangkai bunga mawar itu dikemas rapi dan tampil wangi.
Kemudian rigel kembali menyetir mobilnya menuju rumah Luna. Selama diperjalanan ia tersenyum senyum sendiri, ia benar-benar tidak sabar untuk bertemu Luna.
Dan akhirnya ia tiba di rumah Luna, Rigel memarkir mobilnya di depan rumah Luna kemudian ia turun dari mobil. Rigel berjalan lenggang hingga depan pintu rumah. Setibanya didepan pintu ia pun langsung mengetuk pintu tersebut. Tiga kali ia mengetuk pintu dan akhirnya pintunya terbuka, bi inah menyambut kedatangannya.
"Sore bi, mau ketemu Luna boleh kan?"
Ucap Rigel sopan"Tentu saja boleh den Rigel, silakan masuk. Non Luna ada dikamarnya"
Rigel hanya tersenyum dan mengangguk tanda ia mengerti. Tanpa basa-basi lagi, ia langsung berlari menuju kamar Luna. Sekarang ia sudah berada di depan pintu kamar Luna. Rigel mengetuk pintu terlebih dahulu, namun tak ada respon dari Luna. Kemudian ia mengetuk kembali sambil memanggil nama Luna, dan usahanya juga tak berhasil. Rigel menyerah dan sekelebat ide muncul dibenaknya. Ia langsung mencoba membuka pintu itu, alhasil ternyata pintunya tak dikunci langsung saja Rigel masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ COMPLETED ]
Teen FictionAda banyak perasaan yang mendekati hati Luna. Namun, tidak mudah untuk dapat menyentuh semua perasaan itu. Luna berharap ada seseorang yang mau menemani hidupnya dan mengganti kan posisi ibunda nya. Luna adalah anak tunggal yang tidak bisa merasakan...