10. Misteri dibalik pengirim surat

10 3 0
                                    

Luna terbangun dari tidurnya dan seperti biasa ia bergegas membereskan dirinya. Beberapa menit kemudian, Luna telah rapi dengan seragam sekolah nya. Ia memandang kearah cermin dan terus-terusan tersenyum mengingat kejadian semalam.

Ia keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan. Luna duduk dan menghabiskan sarapan pagi nya, ia benar-benar merasa kesepian karena harus sarapan sendirian tanpa ayahnya. Setelah selesai, ia langsung berjalan keluar rumah lalu dan membuka ponselnya.

Tidak ada pesan sedikit pun yang ia terima maka Luna memilih untuk berangkat ke sekolah sendiri. Ia menunggu angkutan yang lewat dan akhirnya ada angkutan yang lewat di depan nya. Ia segera menghentikan dan naik kedalam angkutan tersebut.

Beberapa menit kemudian, ia tiba didepan gerbang sekolah nya. Luna turun dan membayar angkutan tersebut. Lalu ia bergegas masuk kedalam sekolah. Luna melangkah menyusuri koridor arah ke kelasnya, namun tiba-tiba langkahnya terhenti karena ia menemukan selembar surat di depan kakinya. Luna mengambil dan membaca isi surat tersebut.

Haii Luna, gue kira lo gaakan tertarik sama si Most Wanted itu. Tapi nyatanya Lo sekarang lebih milih dia ya. Hebat..hebat...

Luna menggelengkan kepala dan sesekali melihat ke sekelilingnya untuk melihat siapa yang mengirim surat tersebut. Namun dikoridor itu tidak ada siapa-siapa, kecuali dirinya. Luna mempercepat langkahnya dan ia tiba didepan kelas nya. Langsung saja Luna masuk dan duduk di bangkunya.

Ia menyimpan surat tersebut agar tidak ada yang mengetahui selain dirinya. Raut wajah Luna saat ini sangat cemas sejak kejadian dikoridor tadi. Dalam hati ia bersedih, disaat Rigel telah hadir dihidup nya kenapa harus ada masalah yang nggak pernah ia hadapi sebelumnya.

Antares tiba dan ia duduk dibangku samping Luna. Ia memperhatikan tatapan Luna dengan bingung.

"Luna lo gapapa kan?" Tanya nya namun Luna masih melamun.

"Na Luna lo denger gue kan, lo gapapa kan Na?" Ucapnya sekali lagi sambil mengguncangkan tubuh Luna.

Sontak lamunan Luna pecah dan ia memandang Antares yang tampak cemas.

"Ga kok, gue gapapa" Luna terpaksa berbohong kepada sahabatnya itu.

"Lo mikirin apa sih emang?" Tanyanya

"Enggak gue ga mikirin apa apa,Res" ucap Luna

"Bohong deh, terus ngapain pake ngelamun kaya tadi" tuduh Antares

"Haa, siapa yang ngelamun, gue tadi lagi ga fokus aja kok" tolak luna

"Serah deh" Antares kembali fokus ke pelajaran.

Bel istirahat berbunyi, Antares bangkit dari kursinya sedangkan Luna masih sibuk menata buku-buku nya.

"Na kekantin bareng ga?" Tawar Antares

"Gausah gue, lo duluan aja" tolak luna, lalu Antares pergi meninggalkan nya.

Luna masih ada di bangkunya membereskan buku-buku nya. Setelah selesai membereskan, Luna berjalan keluar kelas menuju kantin. Setibanya di kantin ia memesan es teh lalu membawanya ke tempat duduk di kantin itu. Luna meminum es teh nya dan tiba-tiba ia mendapat pesan dari Rigel.

Rigel:
"Luna maaf ya gue gabisa nemenin lo ke kantin, gue masih ada rapat OSIS dari pagi tadi"

Luna:
"Enggak papa, udah makan tadi?"

Moonlight [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang