Luna telah tiba kembali di rumahnya. Sekarang Luna membereskan dirinya lalu pergi ke meja makan untuk makan malam. Setelah selesai menikmati makan malam nya, Luna kembali ke kamarnya dan membuka jendela kamarnya. Ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 9 malam. Dan Luna kembali memandang langit malam lewat jendela kamarnya. Bisa ia lihat bahwa malam ini mungkin akan ada bulan purnama. Ia menunggu sambil bermain ponsel, dan tiba-tiba saja ia mendapat pesan masuk dari rigel.
Rigel:
"Luna, lagi sibuk ga?"Luna:
"Enggak, ada apa?"Rigel:
"Lo suka lihat bulan purnama ga?"Luna:
"Iya gue suka banget lihat bulan purnama"Rigel:
"Eh beneran Na, lo beneran suka?"Luna:
"Iyalah, emangnya kenapa sih"Rigel:
"Gapapa jarang banget gue nemuin cewek cantik yang suka lihat bulan purnama"Luna:
"Lo suka lihat bulan purnama, gel?"Rigel:
"Gue suka Banget, oiya malam ini ada bulan purnama kan?"Luna:
"Jarang banget ada cowok kaya lo, iya malam ini ada bulan purnama"Rigel:
"Lo ga benci kan sama gue, karena gue cowok yang suka lihat bulan purnama"Luna tertawa membaca pesan dari Rigel. Ia tidak menyangka laki-laki seganteng dia juga mempunyai sikap yang sama dengannya.
Luna:
"Enggak. Gue seneng malahan"Rigel:
"Makasih Na, Lo udah ngertiin gue. Selama ini emang banyak cewek yang Deket sama gue, tapi semuanya ga ada yang bisa gue ajak berbagi cerita tentang bulan dan bintang yang hadir di malam hari"Luna:
"Sekarang lo bisa sepuasnya berbagi cerita ke gue, pasti gue bakal bantu lo"Rigel:
"Makasih banyak Na, oiya Lo mau tidur?"Luna:
"Mmm iya nih"Rigel:
"Yauda Lo tidur gih, sampai ketemu besok disekolah Na"Luna:
"Okay, Good Night"Rigel:
"Good Night and Nice Dream, Luna"Luna mematikan ponselnya dan meletakkan di meja sebelah tempat tidur nya. Luna kembali menatap ke langit malam dan melihat bulan purnama telah bersinar terang diatas langit malam.
"Bulan purnama, kau datang lengkapi malam ku, kau tau sudah lama aku tidak berjumpa denganmu. Terakhir aku melihat mu bersama ibuku, tapi saat ini aku hanya bisa melihat mu sendirian. Aku merindukan ibuku, dan kau tau sekarang sudah banyak seseorang yang hadir dihidup gue. Gue harap suatu saat nanti, ada seseorang yang hadir menemani gue dan kita bisa sama-sama melihat mu"
Ucap Luna sambil memandang bulan purnama. Dan Luna menutup kembali jendelanya, lalu kembali ke tempat tidur nya. Dan ia berbaring hingga tertidur pulas.
Luna terbangun dari tidurnya. Karena alarm nya berbunyi, lalu ia bangkit dan bergegas mandi. Setelah selesai mandi, Luna memakai seragam sekolah nya dan merapikan rambutnya. Sekarang ia sudah beres dengan penampilan nya. Segera saja Luna berjalan menuju ruang makan, dan setiba nya di meja makan. Luna duduk dan bertanya pada pembantunya.
"Bi Inah, ayah dimana?" Tanya Luna kepada pembantunya.
"Bapak sudah berangkat dari subuh tadi non, katanya mau ada meeting di Surabaya" ucap bi inah
"Ayah bilang ga di Surabaya sampai kapan?" Luna kembali bertanya sambil memakan sandwich nya.
"Enggak tu non, bapak ga bilang apa-apa selain itu" jelas pembantunya.
"Non berangkat kesekolah nya naik apa? Kan bapak ga dirumah" tanya bi inah
"Udah itu gampang, Luna bisa berangkat sendiri bi" jawab Luna
Setelah sarapan nya habis, Luna segera menuju ruang tamu dan memakai sepatu Converse hitam putih nya. Saat selesai menali sepatu nya, tiba-tiba ponsel di sakunya bergetar. Segera saja ia ambil dan melihat pesan dari siapa.
Antares:
"Na, udah berangkat ke sekolah?"
Antares:
"Berangkat bareng mau ga?"Ternyata dua pesan masuk itu dari Antares. Luna sangat bersyukur pagi-pagi sekali ia sudah mendapat tawaran untuk berangkat sekolah bareng.
Luna:
"Boleh, gue tunggu"Antares:
"Siapp, tunggu ya, gue OTW"Luna:
(READ)Luna menunggu Antares menjemput nya di depan gerbang rumahnya. Sesekali Luna melihat jam di ponselnya dan melihat apakah ia mendapat pesan dari Rigel. Namun, Rigel pagi ini tidak mengirim sedikit pun pesan ke Luna. Beberapa menit kemudian, mobil milik Antares tiba dan Luna segera naik ke dalam mobil. Luna memasang sabuk pengaman nya, sedangkan Antares fokus menyetir mobil nya menuju sekolahan.
"Udah lama nunggunya?" Tanya Antares memecah keheningan.
"Enggak kok" jawab Luna
"Oiya tumben mau bareng, ayah kamu ga nganter ya" tanya nya
"Enggak ayah ada rapat di Surabaya, makanya aku berangkat sendiri. Tapi tadi aku lihat pesan dari lo mau ngajak bareng, yauda gue ikut aja" jelas Luna
"Waaa bagus dong, ntar pulang bareng lagi kan?" Ucap Antares
"Lihat aja nanti"
"Okay" "Na, semalam lo pergi kerumah temen ayah lo" lanjutnya.
"Iyaa, gue kemarin diajak ayah buat dateng ke rumah teman lamanya" jelas Luna, ia masih sibuk menatap jalanan di depannya
"Pergi ke cafe sama siapa?" Tanya antares, sesekali dia memandang Luna dan jalanan bergantian
"Sama Vega, anaknya om Hendra" ucap Luna
"Owhh, lo udah Deket sama dia?"
"Enggak terlalu, yang penting gue sama dia udah saling kenal aja sih" Luna kembali menatap jalanan.
Antares hanya tersenyum simpul lalu ia kembali fokus menyetir mobilnya. Akhirnya mereka tiba di sekolah, Antares segera memarkirkan mobilnya.
"Makasih, Res" ucap Luna sambil mencopot sabuk pengaman.
"Sama-sama, pulang bareng ga?" Tanya Antares
"Nanti gue kabarin, gue duluan ya" ucap Luna dan ia turun dari mobil Antares
"Luna tunggu.." teriak Antares sontak Luna langsung menoleh kearahnya.
"Ada apa?"
"Kita sekelas kan, kenapa Lo buru-buru amat" tanya Antares kebingungan
"Gue ada urusan sekaligus mau ketemu seseorang, udah jelas kan, oke gue duluan sampe ketemu dikelas" ucap Luna kemudian berlalu.
15 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight [ COMPLETED ]
Teen FictionAda banyak perasaan yang mendekati hati Luna. Namun, tidak mudah untuk dapat menyentuh semua perasaan itu. Luna berharap ada seseorang yang mau menemani hidupnya dan mengganti kan posisi ibunda nya. Luna adalah anak tunggal yang tidak bisa merasakan...