*13 Dufan?

7.6K 560 56
                                    

Selamat Membaca🍀🍀🍀

KRIING KRIING

Syafa menatap malas ke arah ponselnya yang ada di nakas. Syafa kini tengah belajar untuk UTS terakhir besok dan Syafa benci suasana bising saat sedang belajar. Syafa mengabaikannya. Lebih tepatnya malam mengambil ponselnya yang jauh dari tempatnya kini belajar

KRIIING KRIIING

Bodo amet deh. Syafa mau fokus plis deh ah. Ada aja deh yang ganggu.

KRIIING KRIIING

Syafa akhirnya bangun, lalu menuju nakas pojokan dimana terdapat ponselnya yang tengah di charger

"Halooo selamat malam. Dengan Syafakillah Aprillia Putri pacar ToD-An Uca di sini. Ada yang bisa di bantu?"

Syafa sengaja mengucapkan itu, iya sengaja. Sengaja saat melihat siapa yang mengganggunya di waktu Syafa belajar seperti ini. Orang di ujung sana terkekeh, lalu berdeham sebentar untuk meredakan kekehan kecilnya

"Maaf ya. Saya tau kamu besok UTS terakhir kan? Hari sabtu nya kita ke Dufan yuk?"

Syafa menyerit bingung, lalu kembali melirik ponselnya untuk memastikan bahwa yang menelfonnya betulan Musa "Haloooha sambewaaa. Ini beneran bapa Musa Yusuf Mubarak anak dari maaf Kapten Inf Dzaki dan ibu Syakila?"

Deruan nafas kesal terdengar dari ponsel Syafa "Beneran Afa. Dufan mau gak? Udah 1 bulan gak ketemu Afa. Mana sisah pacaran boongannya tinggal 1 bulan lagi"

Harusnya Syafa tersenyum senang. Ya. Harusnya Syafa tersenyum senang permisaah. Tapi kenapa Syafa malah tersenyum kecut dan merasakan sakit hati akan perkataan Musa?

"Saya tahu kamu bete kan di bilang gitu? Ya ya ya saya tahu saya cakep jadi susah buat di lepasin"

Syafa reflek membesarkan kedua bola matanya kesal, iya kesal karena tebakan Musa separuh benar. Separuh benar loh yah. "Apasiiih. Udah oke fine. Besok kemis. Ya gue tau sih tentara susah bingoo buat ijin. Yaudah sabtu. Awas yaa, diliat dulu itu jadwal jangan sampai ada jamdan lagi" kekeh Syafa

Sebetulnya Syafa tidak masalah sih jika Musa membatalkan janji mereka bertemu karena ada Jamdan, Apel dan sejenisnya secara dadakan. Syafa memaklumi itu karena Musa seorang tentara, dan tentara itu tidak bisa memberikan janji manis kecuali pengajuan nikah jika sudah serius. Ohh astaga apa apan ini pemikiran Syafa aneh astaga.

Musa terkekeh di ujung sana "oke deh siap caper nya aku perintah di laksanakan"

"Caper nenaonan deui eta teh ampuun aya aya wae"

"Caper Afa. Calon Persit"

Dih siala. Syafa tersenyum gengs. Mungkin menurut kalian b aja tapi bagi Afa. Astagaa. Syafa mati matian menahan senyumnya dengan mengigit bibir bawahnya. Syafa ingin kembali menjerit aaaaaaaa.

"Au ah bomat. Udah yaa gue mau belajar babay"

"Salam orang mah" tegur Musa

Syafa menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal. Sialan, Syafa salah tingkah! "Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

KLIIK

Setelah sambungan di matikan, Syafa langsung menghidup udara sebanyak banyaknya sembari mengkibaskan tangannya kewajah yang terasa panas ini "Oksigeeen oksigeeen Afa butuh oksigeeeen"

Syafa terus menarik dan menghembuskan nafas secara cepat, lalu terdiam sebentar "HUAAAAAAAAAAAAAAA KENAPA SII LUU SWEET BENER HERAAAAAN" pekik Afa kencang

[KCT.3] Tentara Ku!(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang