*2.Senang sampai langit ketujuh

14.5K 841 29
                                    

Selamat Membaca🍀🍀🍀

Afa tersenyum senang, diponselnya sekarang sudah bukan hanya berisi screenshoot dari instagram tentang para tentara dan polisi saja. Kini sudah ada 15 fotonya dengan tentara tampan tadi. Dari 15 foto itu yang benar cuma 3 dan sisahnya? Candid dan buram semua. Sabar Afa, kalo minta tolong fotoin temen memang selalu begitu bukan?

Afa terus menggeser geser foto digaleri ponselnya itu, memilih foto untuk di jadikan wallpaper dan lockscreen ponselnya. Pilihannya jatuh kepada fotonya yang tersenyum lebar dan tentara yang bernama Musa itu meliriknya dengan menaikan sebelah alisnya. Cute. Syafa suka foto ini

"Senyum senyum *bae mbak nya kesurupan tahu rasa" komentar Wulan

Afa mengangkat pandangannya dari ponsel, lalu tersenyum lebar "Tantangan kalian daebak daaah keren gilaak gue foto sama tentara cakep ini"

Wulan mencebik kesal, lalu ikut duduk lesehan di samping Afa "Lo jadi tukeran nomor ponsel?"

Afa terdiam dari kegiatannya, lalu mengangguk dengan senyum "Iya Lan. Tadi dia minta nomor gue terus miscall ke handphone gue giilss"

Wulan kembali mecebik, walaupun dalam hati sebenernya ia senang "Terus?"

"Terus apa?" Tanya Afa balik

"Ckk. Lo gak chatingan?"

Tangan Afa terhenti, lalu menggeleng lemah "Mau sih chat dia duluan. Tapi buseet guenya *isin bener"

Tawa Wulan pecah, membuat Syafa mendelik kesal "Sejak kapan?" Tanya Wulan membuat Syafa bingung

"Sejak kapan Syafakillah Aprillia Putri yang setiap manggil namanya sama aja ngedoain lo sehat teruuus"

Syafa menjambak pelan rambut sahabatnya "Lo ish. Yang ngasih nama ortu gueee" kesal Syafa

Wulan terkikik geli "Yaudah. Sejak kapan?"

"Apanya?"

Wulan kembalik berdecak kesal, memang benar benar lelah berada di Syafa dan Bunga yang sama sama lemot "Sejak kapan lo mau deket sama cowok? Gak mungkin kan ini cuma obsesi semata karena lo *demen tentara?"

Syafa terdiam. Obsesi? Apa iya selama ini ia hanya terobsesi dengan sosok tentara? Masa sih?. Tapi sekarang kan nyata, rasanya Syafa seakan terbang ke langit ketujuh saking senengnya

"Gue bilangin aja nih yah. Tentara tipikal serius. Dan kalo lo deket sama tentara, mau dia bilang atau engga perasaannya kalau dia udah bilang sayang bisa bisa dia menganggap itu kalian udah komitmen"

Syafa menghembuskan nafas lelah. Wulan benar, Wulan lebih berpengalaman daripada Syafa. Wulan yang besar di dunia milter pasti mengetahui seluk beluk tentara kepribadian tentara yang secara umum.

Syafa membuka kontak Musa, lalu kembali menimbang nimbang, perlukah ia mwngirim pesan duluan kepada Musa? Tapi apa?

***

Perawat Cantik

Hai

Hapus. Lebay. Kaya abg labil

Selamat Malam

Hapus. Kaya mas mas indojuli

Halo cantik

Hapus. Kaya om om pedofil.

Musa menghembuskan nafas lelah, lalu menggeram kesal "Argh gilaaa. Susah banget mau chat duluan"

Akhirnya, Musa berpindah roomchat , menekan kontak sang Kakak

Tuuuuuut

Musa menunggu, lama sekali sih. Apa sedang sibuk bermain dengan Arza?

"Halo Bang? Kenapose?"

Musa menghembuskan nafas lega "Kak. Gue bingung"

"Tumben. Kenapa sih adik ku"

"Gue... hmmmm. Gimana ya Kak"

Musa bingung, haruskah ia bercerita kepada Zasya? Nanti yang ada ia malah diledeki habis habisan. Tapi kalo gak nanya? haduuuuh. Musa dongo! Masalah atur strategi perang saja jago kalau begini malang oneng

"Bang ish jangan lama. Arza ngajak gue jalan jalan soalnya"

Musa menghembuskan nafas kasar "Cara chat cewek duluan gimana ya Kak?"

Bodo amet. Habis ini Musa tidak akan kerumah Kakak Iparnya supaya tidak diledeki habis habisan oleh Zasya.

"uhuuuk. Apa bang? Gue salah denger yah?"

Musa memutarkan bola matanya malas. Selalu saja begini. Dasar kakak ngeselin.

"Gak ada pengulangan dodol"

"Ekhm. Bentar gue telaah dulu"

Musa diam. Dan Zasya tahu itu artinya sang adik tidak mau menunggu lama.

"Waktu Ka Juan pertama kali chat gue cuma gini 'Save ya. Lettu Arjuanda' gila gak tuh" ucap Zasya dengan kekehan

Musa terdiam. Masa iya dia harus sama seperti kakak Iparnya?

"Oke deh. Makasih kakak ku. Bye. Salam sama Arza dan Bang Juan"

Trining

Baru saja Musa menutup ponselnya, ada sebuah notifikasi muncuk di layarnya. Mata Musa membelak besar. Kaget dengan apa yang muncul diayarnya

Perawat Cantik

Salam kenal, ini saya yang tadi minta foto heheh. Syafakillah Aprillia Putri

Musa tersenyum senang, awalan yang bagus tanpa harus membuat Musa berfikir keras. Ahh tolong lupakan bahwa Musa lemah soal ini.

T***

"Gilaaa huaaa Wulaaaan belum di baleees baru di read doaaang"

Wulan memutarkan bola matanya malas "Bodo ah gaada sabarnya"

Tentara Cakep!

Iya salam kenal juga. Gue Musa Yusuf Mubarak

Syafa menggigit bibirnya keras. Berusaha menahan teriakannya 'Gilaaa seeeh mimpi gue masa jadi nyata giniii'

&&&&&

*Bae : aja
*Isin : malu
*Demen : suka

edisi revisi bakalan beda wkwk

[KCT.3] Tentara Ku!(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang