Jadi gimana? Udah siap baca?
Yakin?
Yakin nih?
Ah masa sih?
Seriuus?
Ah jangan udah back aja
Aish masih di lanjut wkwk
Yakin? Wkwk
Oke deh dari pada di amuk masa wkwk
Selamat Membaca🍀🍀🍀
Musa menatap perih surat tugas di tangannya ini. Baru juga 8 bulan ia bersama Syafa, merasakan rumah tangga dan menjadi suami istri 'Seutuhnya'. Namun, mengapa cobaan harus datang lagi ke hubungannya?
Musa menghela nafas lelah, tak bisa mengelak. Jiwa dan raganya sudah menjadi milik istri pertamanya yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sumpah dan janjinya sudah Musa ikrarkan untuk Negara tercintanya ini.
Benar kata Zasya, ketika kita sudah nyaman dengan sesuatu hal tersebut, maka kita tidak akan mau melepaskannya barang sedetik pun.
Leabanon.
Negara yang masih kisruh. Negara yang butuh tentara sepenjuru asia untuk membantu mungkin?
Ahh, mengapa untuk berangkat tugas saja harus seberat ini. Padahal, saat dulu Musa senang sekali untuk pergi tugas. Memiliki pengalaman baru, kawan baru, bahasa baru dan kenangan.
Pikiran Musa tiba tiba saja lari ke Syafa. Syafa, wanita yang awalnya hanya ia isengi karena pusing memikiri data gudang senjata yang ilang malah menjadi kian dekat.
Awalnya, Musa hanya berniat main main saja dengan Syafa. Tapi, entah mengapa tuhan malah membuat Musa sebegitu tidak bisanya lelas dari Syafa.
Gila.
Musa gila karena cinta.
Ahh salah, Musa gila karena Syafa.
Kriiiiing
Musa mengambil ponselnya yang berada di kantung baju PDL nya.
Syafa My Wife is calling
Musa tersenyum, menampikkan surat tugas yang sudah ada di depan mata. Nanti saja, Musa akan memberi tahu Syafa nanti saja.
"Halo Dek?"
"Ucaaaaaa kapan pulang iii kangen tahuuu" rengek Syafa kesal
Musa terkekeh pelan, semenjak tiga bulan yang lalu Syafa di nyatakan hamil, sifat Syafa berubah menjadi semanja Zasya saat remaja. Ahh salah, malah manjaan Syafa sekarang.
"Iya, aku abis dari kasintel sayang, kenapa gitu?"
"Pergi yuu, nanti malem kan Ka Aya sama Ka Janda mau pindah. Di suruh make batik nih aku. Kamu tau sendiri batik aku pada ngatung di perut"
"Ya udah, aku pulang yaa nanti kita belanja di MOS atau Rama---"
"Ananda aja ish yang murah"
Musa terkekeh pelan, Syafanya masih sama. Hemat. Tak suka beli yang mahal mahal kalo memang tidak perlu, tak suka mengumbar umbar uang jika tidak di butuhkan. Istri idaman sekali bukan?
"Yauda yaudah, aku mau ke parkiran batalyon nih. Udah dulu ya Ass---"
"Oke bye"
KLIK
KAMU SEDANG MEMBACA
[KCT.3] Tentara Ku!(Selesai)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Cover by : @aliencegan SERIAL KETIGA "MY PERFECT HUSBAND" ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Tadinya, Syafa berfikir bahwa dekat dengan tentara itu enak. Membayangkan betapa romantisnya tentara, dulu Syafa menganggap itu h...