"Hoamm..." Kau menguap beberapa kali sambil terus menguatak-atik kertas yang kau pegang.
Menyusun strategi untuk pertandingan besok. Kau memutuskan untuk pergi ke ruang Yasufumi untuk meminta data pertandingan sebelumnya.
Ternyata lampu ruangan kakekmu sudah mati. Benar saja, sekarang ini pukul sebelas malam dan kau berjalan sendirian di lorong sekolah. Sedikit merinding, kau menggosok kedua lenganmu.
Tiba-tiba saja kau mendengar sura langkah kaki. Kau mulai mempercepat langkahmu. Tapi langkah kaki yang kau dengar itu juga semakin cepat. Kau kemudian berlari dan bersembunyi di balik dinding.
Setelah di rasa suara kaki itu hilang, kau mencoba mengintip dari balik tembok.
"HUWAAA!!!" Kau dan Lev terkejut.
"ASTAGA KAU INI! LEVVV!!"
"Kau membuatku takut (name)-san."
"Justru aku yang ketakutan karenamu!" ucapmu kesal sambil mencoba mengatur napasmu.
"Kupikir ada apa kau larut malam seperti ini. Aku akan kembali ke kelas setelah dari kamar mandi dan melihatmu berjalan terburu-buru."
"Kau ini...Aku hanya pergi ke ruang pelatih."
"Ah begitu rupanya."
"Ya, aku akan kembali ke kelas, selamat malam!" Kau pergi meninggalkan Lev.
***
Kau bangun pagi dan pergi keluar untuk menghirup udara segar. Kau bertemu Kuroo di depan gym.
"Selamat pagi (name)."
"Selamat pagi juga." Kau tersenyum pada Kuroo mengingat kau begitu bersemangat pagi ini.
"Kau bersemangat sekali ya."
"Haha, tentu. Apa yang lain sudah bangun? Ayo kita lari pagi."
"Ide bagus."
Kau menaiki sepeda di depan pemain Nekoma yang berlari mengikutimu.
"Berhenti semuanya!" Kau mengerem sepedamu.
"Ada apa (name)?" Tanya Kuroo.
"Ayo turun!" Kau menunjuk sungai di bawah.
"Kau yakin?" Tanya Yaku.
"Kita bisa bersenang-senang! Ayo semuanya!" Kau menuntun sepedamu ke bawah disusul anggota klub voli.
Kalian kembali melanjutkan lari pagi. Yang berbeda kali ini berlari di sepinggir sungai dengan air yang begitu jernih.
Setelah hampir mendekati sekolah kau kembali mengerem sepedamu.
"Berhenti!"
"Sekaranga ada apa lagi?" Tanya Yaku.
"Kalian beristirahatlah di sini dulu. Aku akan membawakan sarapan untuk kalian." Kau mengayuh sepedamu menuju sekolah.
"Ah iya, cobalah memasukkan kaki kalian ke dalam air. Itu sangat segar!"
"Yaku-san, kalau kau masuk ke dalam sungai aku yakin hanya separuh badanmu yang terlihat." Ucap Lev dengan wajah sok polosnya.
"Kau bilang apa?!" Yaku menendang Lev hingga tercebur sungai.
"Bwahaha!" Tora tertawa keras melihat Lev yang tersungkur ke sungai.
Kau kembali dengan membawa sarapan dan memberikannya ke anggota klub.
"(name)-san, apa kau bisa bernyanyi?" Tanya Lev.
"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?"
"Aku mendengarmu bernyanyi saat kembali ke sini tadi."
Apa? Bahkan suaraku pelan. Bagaimana dia bisa mendengarku bernyanyi.
"Ah, aku tidak sepandai itu."
"Kudengar dulu senpai anggota klub paduan suara. Aku yakin suara senpai bagus!" Timpal Inuoka.
"A-Apa? Tentu saja tidakkk."
Kau kemudian memasukkan sarapanmu ke dalam mulut.
***
Selepas beristirahat, kalian kembali ke gym untuk melanjutkan latihan.
"Baik, kali ini kita akan berlatih receiving."
Beberapa anggota tim mulai berpindah tempat, mengatur posisi untuk saling service dan receive."
Kau meniup peluit keras, "Kalian tidak usah berpindah tempat. Tetaplah di sisi sana."
"Lalu siapa yang akan memberi kami bola?" Tanya Tora.
"Tentu saja aku."
• • •
"Heee?!"
"Sudah...Sudah. Ayo cepat!"
Seluruh anggota tim mulai berbaris. Kau kemudian melakukan servis atas dan mereka menerimanya.
"Yosh! Kali ini aku akan menerimanya dengan baik. Dengan begini aku akan menjadi ace bagi nekoma!" Ucap Lev yang kemudian tertawa lepas.
"Yang benar saja, akulah ace nekoma." Timpal Tora.
"Kalian berdua hentikan!" Yaku menimpuk kepala mereka agar diam.
Kau menahan tawa di seberang lapangan memperhatikan tingkah mereka.
"Ayolah Lev, terima ini." ucapmu kemudian melakukan servis.
Yosh, servis yang sempurna-Kuroo.
Lev tidak bisa menerima bola itu dan malah mengenai kepala Yaku.
"Bwahaha!" Seluruh anggota tim tertawa keras.
"Kau payah sekali Lev, bwahaha!" Tora tertawa paling keras.
"Maafkan aku Yaku-san."
"Levvvvv!!!!" Yaku menendang Lev seperti biasa saat dia sudah benar-benar membuat kesabaran Yaku habis.
Kau kembali hanya bisa menahan tawa ketika mereka bertengkar lagi.
16.00
"Kurasa sudah cukup latihannya kali ini. Ayo beres-beres." Kau membantu memberesi peralatan voli bersama anggota lainnya.
Kau bersama anggota tim volu berjalan keluar sekolah tepat pukul lima. Kau menghentikan langkahmu tiba-tiba.
"Ada apa (name)?" Tanya Kuroo.
"Aku sampai lupa. Pelatih memberiku uang untuk kita makan ramen bersama."
"YOSHAAA!!" Seluruh anggota tim berteriak girang. Kau sendiri yakin sekarang ini mereka sudah sangat lapar.
Rombongan kalian mampir ke kedai ramen dekat sekolah. Menyantap ramen bersama di malam dingin yang membuatmu bahagia. Merasakan kehangatan diselingi canda dan tawa.
"Anoo.." Ucapmu sedikit ragu.
Seluruh anggota tim yang tadinya saling berbicara dan bercanda tawa ria terdiam.
"Apa..Kalian senang?"
"Pertanyaan macam apa itu, tentu saja!" Ucap Tora bersemangat.
"Kami senang bisa menghabiskan waktu bersamamu." Timpal Lev.
"Kurasa ini cukup menyenangkan." Kenma ikut menambahkan.
"(name)-san adalah manajer berharga kami." Ucap Inuoka.
"Itu benar, kau berharga bagi kami, (name)." Ucap Kuroo.
Yang lain mengangguki mendengar ucapan Kuroo barusan. Kau terharu sampai tak bisa mengucapkan kata apapun saat itu. Terlalu bahagia sampai menangis, lalu tersenyum.
Sungguh sore yang indah ya!
See you next!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stripe || Nekoma [END]
Fanfiction"Dengar, aku mendapat berita penting." ucap Tora serius. "Ada apa?" tanya Yaku. "Kita akan punya manajer wanita!" ucap Tora dengan keras. Nekoma dan seorang manajer wanita?Yuk intip kisah mereka! ❗ PERHATIAN ❗ -alur berantakan -typo bertebaran -ga r...