"Ah capeknya..." Putri Kuroo yang baru saja pulang langsung duduk di samping sang ayah di sofa.
"Pulang sendiri?" Kuroo mengambil jeruk yang ada di meja dan mengupasnya.
"Iya, kakak bilang ada janji dengan temannya jadi aku pulang duluan." Putri Kuroo menerima jeruk yang sudah dikupas Kuroo dan memakannya.
"Bagaimana harimu?"
"Hari ini...? Biasa aja. Loh, di mana ibu?"
"Dia sedang pergi menjemput nenek."
"Nenek akan menginap?"
"Sepertinya begitu."
"Ah! Aku ingat, tadi teman sekelasku memintaku menjadi pacarnya. Dia bilang dia menyukaiku."
"Tolak dia!"
"Eh? Kenapa?"
"Kau tidak boleh berpacaran, mengerti? Tidak sampai kau menemukan laki-laki seperti ayahmu yang tampan ini."
"Ayah, kau sudah tua masih saja narsis."
"Hei itu benar. Putriku yang cantik ini mewarisi kecantikannya dariku."
"Heh..Aku memang cantik tahu."
"Aku lebih tampan."
"Aku lebih cantik."
Putri Kuroo dan Kuroo kemudian tertawa bersama.
"Hei ayah."
"Hm?"
"Apa yang kau suka dari ibu?"
"Ibumu ya, aku sangat mencintainya. Dia perempuan yang luar biasa, kami berjuang bersama. Dia cantik dan baik, dia menggemaskan, cerewet, tegas, dia juga,"
"Juga apa?"
Kuroo menyeringai, "Agresif."
Kuroo tersenyum mengingat apa yang terjadi kala itu.
"Huh? Aku tidak begitu mengerti..tapi kau kelihatan seperti pria yang jatuh cinta lagi."
"Setiap hari aku jatuh cinta dengan (name)."
"Oh ya, ceritakan kejadian menarik bersama ibu saat di Nekoma!"
"Cerita menarik..Hm, mungkin yang satu ini."
Putri Kuroo mengambil jeruk dan menaikkan kakinya di sofa, bersiap mendengarkan cerita dari sang ayah.
***
Kejadiannya ketika pelatihan di Nekoma. Ini kali keduanya Nekoma mengadakan acara menginap di sekolah untuk latihan tambahan. Ketika itu (name) dan anggota klub voli lainnya tengah beritirahat di salah satu ruangan kelas.
"Aku mau keluar sebentar ke minimarket. Kalian mau titip apa?" Tawar (name).
"Beristirahatlah (name), biarkan aku atau yang lain yang membelinya." Ucap Yaku sambil menepuk lantai mengisaratkan (name) untuk duduk di sebelahnya.
"Benar, lagi pula sudah hampir petang. Kalaupun kau pergi setidaknya pergilah dengan kami." Sambung Kai.
"Benar, berbahaya bagi seorang perempuan pergi sendirian ketika hampir gelap begini." Kuroo menambahkan.
"Untuk adilnya, ayo lakukan suit." Ucap Yaku.
"Setuju."
"Jan..ken..pon!!"
Setelah melakukan suit, diperoleh hasil Yaku, Kai, Shibayama, dan Kenma yang pergi berbelanja.
"Aku akan ikut dengan kalian." (Name) hendak menyusul namun Yaku segera menutup pintu ruang kelas dan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stripe || Nekoma [END]
Fanfiction"Dengar, aku mendapat berita penting." ucap Tora serius. "Ada apa?" tanya Yaku. "Kita akan punya manajer wanita!" ucap Tora dengan keras. Nekoma dan seorang manajer wanita?Yuk intip kisah mereka! ❗ PERHATIAN ❗ -alur berantakan -typo bertebaran -ga r...