[enam]

10.5K 1.5K 116
                                    

Pelajaran hari sangat membosankan. Kau berjalan kembali ke kelas setelah mengumpulkan kertas sehabis ulangan dan malah mendapatkan titipan dari sensei untuk memberikan hasil ulangan milik kelas Kuroo.

Kau melewati kelas seni yang kebetulan tidak jauh dari ruang guru. Kau melihat beberapa murid ada di dalamnya sedang sibuk menggoreskan cat pada kanvas.

Matamu tertuju pada laki-laki berambut puding itu. Kenma. Kenma kemudian menatapmu dari dalam kelas seni dan mengisaratkan dirimu untuk masuk ke dalam.

"Aku tak menyangka, kau ikut kelas seni. Hebatt.."

"Hm, begitulah. Kau sendiri sedang apa di sini?"

"Ah. Aku baru saja mengumpulkan kertas ulangan dan kebetulan lewat sini."

"Begitu."

"Omong-omong Kenma,"

"Ada apa?"

"Lukisanmu bagus sekali, kau pandai melukis ya. Indah sekali." kau menatap lukisan kenma berupa sekumpulan bunga matahari berwarna kuning cerah.

"Terimakasih. Aku tidak tahu kau menyukai lukisan."

"Tentu saja. Aku dulu juga ikut kelas seni."

"Benarkah? Lalu kenapa kau tidak ikut kelas seni lagi sekarang?"

"Tidak bisa.. Aku trauma tentang itu. Ah, maaf."

"Tidak papa."

"Wah aku harus kembali ke kelas. Aku pergi dulu ya Kenma!" kau keluar dari ruang seni dan menunu kelas Kuroo.

* * *

"Hmm, permisi." kau menggeser pintu kelas Kuroo perlahan.

Kuroo datang menghampirimu, "Oh (name) tumben sekali."

"Aku ingin memberikan ini. Titipan sensei."

"Apa ini?" tanya Kuroo sambil menerima tumpukan kertas itu.

"Itu hasil ulangan kimia."

"Oh. Terimakasih banyak (name)."

"Hm, tentu. Kalau begitu aku kembali ke kelasku dulu. Jaa ne,"

Kau kembali ke kelasmu. Sementara di kelas Kuroo..

"Hei Kuroo, apa dia pacarmu?"

"Apa? Gadis itu?"

"Ya, kelas berapa dia? Aku belum pernah melihatnya sebelumnya."

"Ah (name). Dia dari kelas sebelah, dia memang murid pindahan."

"Dia cantik sekali, apa kau tidak tertarik padanya?"

"Apa-apaan kau ini. Dia manajer klub kami."

"Benarkah begitu? Hebat sekali."

"Sudahlah lupakan." sahut Kuroo.

* * *

Pulang sekolah kau sudah berada di gym untuk latihan tambahan guna mempersiapkan klub voli nekoma menghadapi Karasuno.

"Woahh. Ini pasti menyenangkan!" seru Lev.

"Lev jangan berisik!" timpal Yaku.

"Woahhh!!!" seru Inuoka.

Setelah latihan sore hampir selesai, kau memasak untuk klub volly Nekoma. Tentu saja, karena kau satu-satunya gadis di sana.

"Apa ada yang bisa kubantu (name)?" tanya Kuroo menghampirimu.

"Hmm, tentu. Apa kau bisa memotong beberapa sayuran di sana?" kau menunjuk beberapa sayuran yang tadi kau beli di atas meja.

"Baiklah." Kuroo kemudian mulai memotongi sayuran tersebut dengan telaten. Kau menatap Kuroo yang sedang memotongi sayuran.

Kalau dilihat-lihat...Kuroo itu tampan juga ya...

Oh, (name) sadar! Apa yang aku pikirkan? Sadar (name)..sadar.

Kuroo balik menatapmu. Kau memalingkan wajah darinya.

"Ada apa (name)?" tanya Kuroo.

"Tidak ada. Jangan menatapku, lanjutkan saja pekerjaanmu." sahutmu cepat.

"Tentu."

Kau sudah selesai memasak. Sekarang ini kau sudah berdiri sambil mengambilkan makanan untuk klub voli.

"(name)-san aku mau tambah!" ucap Lev.

"Aku juga!" sahut Inuoka tak mau kalah.

"He?! Aku juga!" Tora pun tak mau kalah juga.

"Baiklah."

Selesai mengambilkan makanan untuk mereka, kau menatap kenma yang belum menghabiskan makannya.

"Kenma, kau mau tambah?" tawarmu.

"Tidak terimakasih." jawab Kenma.

"Oh, baiklah. Aku hanya khawatir, kau makan sedikit sekali." ucapmu.

"Tidak usah khawatir. Makanku memang hanya sedikit." lanjut Kenma.

"Ah begitu," ucapmu pelan.

(name) itu seperti ibuku saja.




See you next!

Stripe || Nekoma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang