[sembilan]

7.3K 1.2K 310
                                    

Sore itu kau pulang sendirian. Kau masuk di dalam kereta lalu duduk sambil memikirkan besok pertandingan nekoma dengan karasuno.

Sebuah pesan masuk dan kau membuka ponselmu, dari orang itu lagi. Kau membiarkannya saja.

"Kau bahkan tak membalas pesanku. Kau masih marah rupanya."

"Lama tak bertemu denganmu, (name)-chan."

"T-Tooru. Apa yang kau lakukan di sini."

Oikawa duduk di sebelahmu, "Kau sekarang bersekolah di mana?"

"Buat apa kau menanyakan hal itu?"

"Kau sangat dingin padaku, (name). Aku agak kecewa."

"Tapi sudahlah, memang salahku kau jadi dingin begini padaku. Ah, dan satu lagi."

Oikawa membisikkan sesuatu padamu.

* * *

Kau keluar dari kereta. Hujan deras, kau tak peduli. Tubuhmu basah kuyup malam itu. Masih memikirkan perkataan Oikawa.

"Aku masih mencintaimu, (name). Meski, sebagian dari hatiku sangat membencimu."

Hujan semakin deras membuat suasana hatimu semakin memburuk, kau menangis. Lagi-lagi sisi lemah dirimu mengantuimu. Lagi-lagi, luka hatimu terasa kembali.

[Flashback]

"Tooru, kau baik-baik saja?" (name) mendekati Oikawa yang tengah duduk di ruang ganti sendirian.

Oikawa tertunduk, kesal dan marah, dia sedikit menangis setelah Aoba Johsai kalah dari pertandingan tadi.

"Ah.."

"Kau sudah berusaha dengan baik, kau sudah bertanding dengan baik."

"Mudah sekali kau mengatakannya begitu, tapi kau tidak tahu rasanya kalah (name)."

"Tooru aku.."

"Berhentilah menggangguku."

"Kau selalu mengganggu latihanku, datang dan berpura-pura menyemangatiku. Aku muak dengan itu."

(name) keluar dari ruang ganti dan menutup pintunya dengan kasar.

* * *

Ah, kepalaku berat sekali...

"Jangan paksakan dirimu." Kakakmu masuk ke kamarmu dan membawakanmu bubur serta obat demam.

"Kau hujan-hujanan semalam. Kau hampir pingsan di jalan depan rumah. Untung saja aku menemukanmu, aku khawatir padamu."

"Sekarang, cepat makan buburmu lalu minum obatmu, dasar bodoh!"

Sifat asli kakakmu yang galak memang tak bisa dihilangkan.

"Baik..baik."

"Ah iya, aku mengabari kakek kalau kau tidak bisa datang untuk latihan klub."

Ah iya, hari ini hari latih tanding Nekoma dengan Karasuno.

* * *

"Selamat pagi!" Sapa Inuoka yang datang bersama Yuki dan Tamahiko.

"Oh, pagi." Balas Kuroo yang tengah mengikat tali sepatunya.

"Kalian tidak datang bersama Lev?" Tanya Tora.

"Tidak." Balas Inuoka.

"Bocah itu selalu saja terlambat!"

"Tenanglah. Dia tak bisa datang karena menghadiri acara pernikahan keluarganya."

Kenma menghela napas.

"Bebanmu sedikit berkurang karena bocah itu tak ada di sini bukan?"

"Tidak juga."

Karasuno dan Nekoma telah berkumpul di gym. Mereka bersiap melakukan latih tanding.

Kuroo mendekati Yasufumi, "Apa (name) tidak datang hari ini?"

"Ya, dia demam."

Kuroo mengangguki dan berjalan mendekati timnya.

"Kenapa?" Tanya Yaku.

"(name) tak datang hari ini, dia demam."

"Ah, sayang sekali! Tak ada gadis cantik di klub kita. Sial kau karasuno! Kau datang dengan manajer cantik, aku pasti akan mengalahkanmu!"

"Berisik Tora!" Ucap Yaku.

Latihan tanding di mulai. Karasuno mengejutkan nekoma dengan serangan cepat mereka namun Nekoma masih mengimbanginya dengan sangat baik. Mereka akhirnya memenangkan pertandingan.

"Kenma, di pertandingan berikutnya, kami tidak akan kalah." Ucap Hinata.

* * *

Kau masih berbaring di tempat tidur meski demammu sudah turun. Kau membuka ponselmu. Beberapa panggilan dari Kuroo.

Kau mengirim pesan pada Kuroo.

You

Bagaimana pertandingannya, kapten?

Kuroo

Kami menang!

Kau tersenyum menatap ponselmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kau tersenyum menatap ponselmu

See you next!

Stripe || Nekoma [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang